⚜️⚜️⚜️HARI ini, Nicholas dan Anastasia akan memulai perjalanan sembilan hari mereka ke Kastil Swindon dengan 112 pengawal dan empat dayang-dayang, termasuk Irene. Keduanya terlihat sedang berpamitan pada Raja Luther dan Ibunda Permaisuri Hellen di pintu utama Istana Riverdale.
"Ibunda akan sangat merindukanmu, Nicholas. Kau harus ingat pesan ibunda. Jadilah orang yang baik, suami yang baik dan pemimpin yang baik. Jangan membuat kekacauan yang mengkhawatirkan ibunda." Hellen menangkup kedua pipi anaknya itu.
Hingga saat ini, Raja dan Permaisuri tidak tahu tentang insiden antara Anastasia dan putra mereka. Nicholas dan Anastasia sepakat untuk tidak membahasnya karena takut perjalanan mereka akan tertunda dan Nicholas akan mendapat hukuman. Anastasia menyimpannya rapat-rapat dan Nicholas sangat bersyukur dengan kebaikan istrinya itu.
"Iya, Ibunda. Nicholas berjanji dan akan berusaha menepati."
Hellen mencium kening Nicholas dengan penuh sayang, merasa sedih melihat anaknya akan pergi. Tetapi ia menyadari bahwa anak-anaknya telah memiliki kehidupan dan tanggung jawab mereka sendiri. Ia harus belajar melepaskan.
Lalu, pandangannya beralih ke Anastasia. "Anastasia," katanya sembari menangkup wajah perempuan itu.
"Iya, Ibunda."
"Ibunda menyayangimu sama seperti Ibunda menyayangi Nicholas. Ibunda akan selalu mendoakan keluarga kecil kalian. Ibunda paham, sangat sulit bagimu memahami sikap Nicholas yang masih semberaut. Tapi, Ibunda mohon bersabarlah lebih banyak, Nak. Nicholas punya banyak trauma masa lalu. Jangan biarkan dia mati tapi jangan juga biarkan dirimu tersakiti," bisik Hellen sedikit tersedu.
Anastasia terdiam mendengar itu. Mati? Apa maksudnya? Nicholas punya penyakit?
"Aku sedih kau pindah!" Agast, yang turut hadir untuk mengantarkan sahabatnya, sudah menangis seperti seorang anak kecil. Ia memeluk erat Nicholas, hingga pria itu merasa sesak napas.
"Kita akan jarang bertemu lagi." Ramond juga ikut menangis, memeluk Agast dan Nicholas dengan erat.
"Yak! Apakah kalian ingin membunuhku?" Nicholas melepaskan pelukan keduanya dan menjauhkan tubuh bedebah-bedebah itu darinya. Lalu merapikan pakaiannya sebelum sorot matanya terpaut pada Eknath yang tidak memberinya salam perpisahan.
Sahabatnya itu malah sibuk berbicara dengan Anastasia, mengeluarkan sebungkus paprika hijau yang terbungkus rapi dari saku jubahnya, dan memberikannya pada Anastasia. Ekspresi Anastasia awalnya terkejut, namun kemudian berubah menjadi senang. Keduanya terlihat sangat akrab, membuat Nicholas merasa tidak nyaman di dadanya.
Sejak kapan Anastasia begitu dekat dengan Eknath? Dari kemarin, Anastasia tidak sedikit pun tersenyum setiap kali Nicholas berusaha melakukan sesuatu yang konyol, tetapi hari ini, ia bahkan tertawa hanya karena sebungkus paprika hijau yang diberikan Eknath. Rasa kekesalan dan kesedihan mulai bercampur dalam diri Nicholas. Ia mulai merasa ada yang aneh dari cara Eknath memandang dan berbicara dengan Anastasia. Sebagai sesama lelaki, Nicholas menyadari bahwa Eknath diam-diam tertarik pada Anastasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying A Prince ✔️
FantasyPangeran Nicholas Veer Ralph, putra bungsu dari Raja Luther pemimpin Kerajaan Tharvis, terkenal sebagai seorang yang angkuh, pemarah, dan pemberontak. Bahkan reputasinya sebagai seorang pemain wanita telah tersebar luas di seluruh negeri. Sikapnya y...