⚜️⚜️⚜️TOK!
Tok!
Tok!
Anastasia terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara ketukan yang berulang pada pintu kamarnya. Dengan mata yang sembab dan perih karena menangis sepanjang malam, ia bangkit dari tempat tidur. Hari sudah pagi, Nicholas belum juga pulang.
Suara ketukan pada pintu terdengar lagi, kali ini lebih keras, membuat Anastasia bergerak cepat menuju pintu untuk mencoba membukanya, namun terkejut ketika menemukan bahwa dirinya masih terkunci di dalam kamar.
"Siapa di luar?" tanya Anastasia.
"Ampun, Tuanku Putri Anastasia. Kami adalah pengawal yang diperintahkan oleh Yang Mulia Raja untuk memanggil Pangeran Nicholas."
"Tapi Pangeran Nicholas tidak berada di dalam kamar. Dia tidak pulang sejak malam dan mengunciku di sini. Aku tidak bisa membukanya," jelas Anastasia.
Kedua pengawal itu saling memandang dengan keheranan. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Kemana Nicholas pergi? Dan mengapa ia mengunci Anastasia di dalam kamar?
"Pengawal, bisakah kalian membantu membuka pintu ini untukku?" Anastasia memohon.
Kembali, kedua pengawal itu saling pandang dan tampak ragu untuk bertindak. Mereka sangat familiar dengan sikap Nicholas ketika marah, dan tidak ingin menjadi sasaran kemarahannya hanya karena membantu Anastasia.
"Ampun, Putri Anastasia. Tapi, kami tidak berani. Pangeran akan sangat marah," ujar salah satu dari mereka.
"Aku mohon, pengawal. Tolonglah aku. Aku akan menjaminnya. Pangeran Nicholas tidak akan menghukum kalian. Aku ingin bertemu dengan Raja Luther dan Ibunda Hellen," rayu Anastasia.
Pengawal itu menelan ludah berat. Dengan mengumpulkan keberanian, mereka kemudian pergi mengambil kunci cadangan untuk membuka pintu kamar Anastasia.
Beberapa menit kemudian, pintu berhasil terbuka. Anastasia segera melangkah keluar dari kamar. "Ada apa Raja Luther memanggil Pangeran Nicholas?" tanya Anastasia pada pengawal.
"Hamba kurang tahu, Putri Anastasia. Sepertinya Raja sangat marah. Beliau bahkan jatuh sakit," jawab salah seorang pengawal.
"Sakit?" tanya Anastasia, terkejut.
"Benar, Putri."
Anastasia terdiam sejenak. Matanya melirik sekeliling, mencari-cari petunjuk. Para pengurus istana mulai berbisik tentang nasib malang Anastasia yang dikhianati oleh Nicholas. Kabar tentang kehamilan Madeleine menyebar dengan cepat di seluruh istana. Meskipun tidak diungkapkan secara terbuka, kekecewaan terhadap perilaku Nicholas sangat terasa di kalangan mereka. Anastasia dianggap sebagai wanita yang baik dan layak mendapatkan pria yang lebih baik dari Nicholas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying A Prince ✔️
FantasyPangeran Nicholas Veer Ralph, putra bungsu dari Raja Luther pemimpin Kerajaan Tharvis, terkenal sebagai seorang yang angkuh, pemarah, dan pemberontak. Bahkan reputasinya sebagai seorang pemain wanita telah tersebar luas di seluruh negeri. Sikapnya y...