05 | Malam Jebakan

2.2K 113 1
                                    

⚜️⚜️⚜️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



⚜️⚜️⚜️

BAYANGAN lentera yang menyala di atas meja terpantul di dinding-dinding kamar yang terbuat dari batu yang kokoh tempat Anastasia menginap. Di bawah balutan selimut sutera berwarna merah mewah, Anastasia tampak terjaga, kesulitan tidur karena merasa asing. Berusaha ia memejamkan matanya untuk mengundang kantuk, tapi tak juga terlelap.

Terdengar samar-samar pintu kamar dibuka secara perlahan. Anastasia tersentak kaget dan langsung menoleh kearah pintu. "Siapa?" tanyanya ketir. Terbayang di kepalanya cerita horror yang biasa ia dengar dari orang-orang.

"Aku," jawab orang di balik pintu.

Suara itu sepertinya ia tahu. Buru-buru Anatasia duduk. "Tuanku Pangeran?"

"Iya. Boleh aku masuk?" Pintu terbuka lebar, memunculkan Nicholas yang berdiri di ambang pintu.

Anastasia bingung harus menjawab apa. Kenapa Pangeran Nicholas malam-malam begini datang menjumpainya di dalam kamar?

"Stasia?"

"I-iya, bo-boleh, Pangeran," jawab Anastasia terbata-bata.

Nicholas tersenyum. Ia melangkah masuk dan menutup rapat-rapat pintu kamar itu. Anastasia bisa lihat bagaimana Nicholas dengan hati-hati memastikan tuas terkunci dengan baik. Dan di momen itu juga isu-isu tentang Nicholas mulai menyeruak di benaknya. Bohong bila ia tidak merasa takut sekarang. Tangannya mulai dingin.

Nicholas duduk di samping Anastasia di atas ranjang. "Aku tidak bisa tidur," katanya.

"Tuanku sedang dalam masalah?" Anastasia berusaha tenang.

Nicholas mengangguk, lalu menoleh pada wajah gadis di sebelahnya. Ia menangkap kegelisahan di raut cantik Anastasia yang sedikit menggelap karena tidak terkena cahaya. "Jangan takut, Stasia. Aku bukan hantu atau hewan pemakan manusia." Ia tertawa kecil di ujung kalimatnya. Mengatur dirinya agar tidak membuat Anastasia takut. Kenyamanan Anastasia adalah nomor satu agar rencananya malam ini berjalan baik.

Anastasia mencoba tersenyum menenangkan dirinya sendiri. "Apa ada yang bisa hamba bantu, Pangeran?" tanyanya pelan.

Nicholas menghela napas panjang membuat Anastasia tertarik untuk menoleh lebih dalam ke wajahnya. "Terlalu banyak hal yang aku pikirkan. Aku tidak yakin kau bisa membantu," katanya.

"Kalau bercerita bisa membuat Tuanku lebih baik, hamba siap mendengarkan."

Nicholas menyeringai tipis. Ia tidak terbiasa dengan percakapan yang mendalam seperti ini sebelum melakukan eksekusi. Namun, tampaknya malam ini bagian itu menjadi hal penting.

"Bagaimana menurutmu tentang cinta pandangan pertama, Stasia? Apa kau percaya?"

"Huh?" Anastasia terperanjat dengan pertanyaan acak tersebut. Mengapa Nicholas menanyakan hal itu?

Marrying A Prince ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang