Chapter 14

1K 183 99
                                    

Entah kenapa, sejak tadi suasana hati Wriothesley terlihat tidak baik. Beberapa kali ia menanggapi [Name] seala kadarnya saja seperti seseorang yang enggan berbicara dengannya.

Namun yang jelas [Name] tahu, sang Duke tampaknya tidak senang ketika mendengar dirinya bertemu dengan Neuvillette tanpa memberitahunya sebelumnya.

[Name] mendengus. Duke yang cemburu... sangat menggemaskan!

Memang menggoda Wriothesley itu menyenangkan, tapi dia yang tiba-tiba menjadi diam seperti ini tidak buruk juga. Dia sangat ingin memeluk Duke saat ini sambil mengeluskan wajahnya ke rambut pria itu layaknya seekor anak anjing. Namun tentu saja [Name] tidak akan membiarkan ini berlarut-larut.

"Yang Mulia." [Name] memanggilnya. Ia megukir senyuman di wajahnya. "Maaf karena aku tidak mengatakannya padamu kalau aku pergi ke Palais Mermonia."

"...."

"Aku tidak tahu kalau wawancara eksklusif yang dimaksud itu dengan Monsieur Neuvillette. Lain kali aku akan mengatakannya padamu."

"... ini sudah kedua kalinya," Wriothesley bergumam. [Name] mendengarnya dengan jelas. Pria itu menoleh dengan ekspresi serius.

Sungguh, [Name] ingin memeluk Duke sekarang juga. Dia benar-benar menggemaskan!

Bisa-bisa wajah tebal yang sudah dibuat [Name] agar tidak tertawa konyol runtuh seketika. Tapi saat ini, dia tidak bisa melakukannya begitu saja atau Duke akan lebih marah padanya.

"Kau berjanji akan mengatakannya padaku?" tanya Duke memastikan.

"Iya, aku bersumpah!"

"Aku memintamu untuk berjanji... ya, sudahlah." Wriothesley berdiri dari posisi duduknya dan kembali mematut cermin begitu [Name] selesai mengenakan aksesoris di bajunya.

Selagi sang Duke melihat pantulannya sejenak, [Name] sudah berdiri di sampingnya. Gadis itu berujar, "seperti ini sudah pas."

Saat itu, setiap orang yang ada di dalam butik dapat melihatnya dengan jelas. Siapa pun pasti akan mengiranya seperti itu.

Duke dan [Name] bukan hanya seorang jurnalis dan subjek beritanya, mereka lebih dari itu. Siapa pun tidak akan mengira kalau keduanya hanyalah rekan kerja yang saling menguntungkan. Namun tidak bagi Clorinde dan Navia, mereka yang tahu bagaimana perasaan [Name] pada Duke dan perlakuannya saat ini juga, sangat paham maksudnya.

"Kenapa mereka tidak meresmikannya saja?" ujar Clorinde.

"Karena ini Yang Mulia. Kau tahu bukan kalau sulit baginya untuk mempercayai orang lain?"

"Ya, dia pria menyedihkan."

Navia tertawa ringan. "Dan Nona [Name] sangat luar biasa. Dia benar-benar tidak menyerah."

"Aku penasaran karena kalian membicarakannya," ujar Furina tiba-tiba. Ia sedang menunggu seseorang membawakan pakaiannya. "Tapi... Nona [Name] bukan kekasih Duke Wriothesley?"

Navia dan Clorinde saling melirik. Lalu Navia berkata, "siapa pun akan melihatnya seperti itu, 'kan? Tapi tidak—atau setidaknya belum?"

"Aku rasa sebentar lagi."

"Oh~! Kau terdengar sangat yakin soal itu, Clorinde."

Saat itu Furina, hanya memandang keduanya dari jarak yang cukup jauh. Ya, dilihat bagaimana pun keduanya seperti sepasang kekasih, tidak pelak lagi.

Dari bagaimana [Name] memperlakukan Duke dengan penuh hormat dan memastikan kenyamanannya, lalu dari pandangannya yang tidak ragu dan penuh kelembutan pun kehangatan, gadis itu benar-benar sangat mencintai Duke Wriorthesley.

✅️ [21+] I'll Taming the Duke and Marry Him! | Wriothesley x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang