Meskipun Benteng Meropide dan Wriothesley memiliki reputasi yang cukup baik di dalamnya, kenyataannya ia juga menangani berbagai keperluan di luar kepentingan produksi komponen di Benteng.
Pagi ini Duke sangat sibuk membaca keluhan para Narapidana satu per-satu.
"Hari ini ada permintaan untuk konsultasi masalah lagi."
Dari banyaknya keluhan, permintaan seperti ini tidaklah jarang. Wriothesley bukannya tidak ingin membantu para Narapidana untuk konsultasi, tetapi ia terlalu sibuk dengan urusan internal Benteng Meropide.
Selain itu, dia lebih nyaman melakukannya ketika dia sedang sekadar bersantai atau melakukan pemeriksaan rutin. Percakapan cenderung mengalir begitu saja tanpa harus memikirkan suasana yang berat.
"Apa Yang Mulia ingin menyerahkannya saja padaku?" tanya [Name].
"Kau bisa melakukannya?"
"Tentu saja."
Entah kenapa Wriothesley tampak meragukannya. Gadis yang 24/7 menggodanya ini berkata akan melakukannya? Tidak bisa dipercaya!
Namun pada akhirnya, sang Duke mengizinkan gadis itu untuk mengurusnya. Untuk saat ini, tidak ada masalah berarti hingga ia begitu membutuhkan [Name] untuk mengolah data yang ada.
Lalu detik berikutnya, [Name] segera pergi untuk mendengarkan beberapa keluhan para pekerja sekaligus melakukan pemeriksaan rutin seperti yang dimintanya alih-alih dia hanya memberikan konsultasi pada mereka.
Saat waktu terus bergulir, Sigewinne tiba-tiba mendatangi kantornya seperti biasa. Tampaknya sudah hampir waktu makan siang dan Sigewinne biasa datang setelah dia menyiapkan beberapa kotak makan untuk para pekerja yang terlalu kelelahan.
"Yang Mulia, apa hari ini kau tidak akan turun lagi?" tanya Sigewinne begitu ia duduk di sampingnya.
"Iya. Kantin pasti sudah ramai, lagi pula pasti ada seseorang yang akan membawakannya."
Biasanya [Name] yang akan membawakannya tanpa Wriothesley minta, jadi dia sudah pasti yakin kalau gadis itu akan datang dan membawakan jatah untuk makan siangnya.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Tentu saja Sigewinne jelas tahu siapa yang dimaksud dengan "seseorang" oleh sang Duke dan Duke tidak perlu menjelaskan hal itu.
Pekerjaan Duke jadi lebih efektif, ia bahkan tidak pernah lagi melewatkan jam makan siangnya karena ada [Name] yang selalu menyiapkan itu untuknya.
Oleh karena itulah Sigewinne sangat senang dengan keberadaan [Name] sebagai sekretaris sang Duke. Dia sungguh melakukannya dengan sangat baik sampai Sigewinne tidak perlu mengkhawatirkan apa Duke sudah makan atau belum.
Lalu setelah beberapa saat. Suara langkah yang menggema memasukir ruangannya terdengar.
Itu dia. Tanpa sadar Wriothesley mengulum senyumannya.
"Yang Mulia." Kemudian tiba-tiba Wriothesley mengangkat sebelah alisnya dengan bingung. "Saya membawakan makan siang Anda."
Ekspresi kecewa tepatri di wajahnya. Itu bukan [Name], melainkan salah seorang penjaga yang bertugas.
Menyadari ekspresi tak senang sang Duke, petugas itu kembali berkata, "apa ada masalah, Yang Mulia?"
"... tidak. Tolong letakan di sana."
"Baiklah."
"Lalu tolong minta seseorang untuk membuatkanku minuman."
"Baik, saya mengerti."
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [21+] I'll Taming the Duke and Marry Him! | Wriothesley x Reader
FanfictionAda sebuah buku terkenal yang beredar di dunia atas dan bawah laut Fontaine. Ceritanya mengenai seorang Duke muda berambut hitam dengan mata kelabu pucat. Sangat familiar, bukan? Siapa pun akan menyadarinya siapa karakter yang dimaksud walaupun penu...