Chapter 13

1.1K 195 50
                                    

Setelah memeriksa kemeja yang dikenakannya dengan rapih dan mematut dirinya di depan cermin, Wriothesley merasa puas.

"Padahal kemarin Yang Mulia sangat keras kepala, tapi lihatlah dirimu sekarang...."

Sigewinne, yang sejak berakhirnya jam makan siang berada di kantornya, menatap sang Duke dengan pandangan jahil. Melusine itu terkekeh hingga pipinya yang lembut sedikit merona.

"Bukankah terlalu berlebihan hanya untuk berbelanja?" Katanya kembali.

"... Kepala Perawat...."

"Baiklah, maafkan aku." Sigewinne tertawa kecil. Dialah yang saat ini terlihat paling bahagia.

Mengesampingkan Duke Wriothesley yang masih bersiap, [Name] saat ini sudah ada di Court of Fontaine. Kepala Editor Steambird mengirimkannya surat terkait wawancara yang ingin [Name] lakukan, dia tidak menyebut siapa subjeknya tetapi Wriothesley membiarkan gadis itu pergi sejak jam makan siang.

Hari sebelumnya saat [Name] memberikan laporan produksi hari itu padanya, gadis itu tahu jika yang Sigewinne bicarakan tentang membeli sebuah gaun hanya sekadar candaan dan ia tidak keberatan jika Wriothesley tidak ikut.

Namun siapa yang sangka, pria berambut gelap itu tetap ikut dan akan menyusulnya setelah jam makan siang.

"Yang Mulia, kau juga harus beli pakaian yang baru," ucap Sigewinne tiba-tiba. "Kau tidak berniat mengenakan pakaian yang sama seperti tahun lalu, 'kan?"

"Aku tidak pernah mengenakan itu lagi sejak hari itu. Lagi pula, kupikir sepertinya masih pas ditubuhku."

"Inilah kenapa aku harus selalu memastikan apa yang kau pakai...."

Memang masakan Sigewinne sangat meragukan, biar bagaimana pun selera para Melusine dan manusia berbeda. Mereka melihat dan merasakan dengan cara yang tidak biasa. Akan tetapi Sigewinne sangat memahami mode yang sedang tren dan yang sangat cocok untuk orang lain. Seingatnya, bahkan Sigewinne pernah memberikan Clorinde sebuah lipstik sebagai hadiah untuknya.

"Pokoknya untuk pesta Nona Furina tahun ini, Yang Mulia harus membeli satu set pakaian yang baru!" Titahnya.

"... baiklah. Aku mengerti."

"Lalu tolong pilihkan pakaian untuk Nona [Name]."

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───

Begitulah akhirnya kenapa Wriothesley berada di Court of Fontaine, Quartier Lyonnais tepatnya di toko buku dan kios koran milik Hubel. Di sana [Name] menunggunya.

Ia terlihat sibuk membaca buku di tangannya, wajahnya terlihat sangat serius—awalnya. Lalu tetiba alisnya berkerut, terkadang berkedut, dia bahkan mendengus dan memberikan ekspresi tidak bisa dipercaya.

Apa yang sedang ia baca sampai memberikan ekspresi seperti itu?

Namun mengabaikan fakta itu, ini pertama kali bagi Wriothesley melihatnya seperti ini padahal dia selalu ada di sampingnya. Setelah melihatnya seperti ini, [Name] memang seorang gadis biasa hanya saja kepribadiannya sedikit... "istimewa"—dengan tanda kutip.

Kendati demikian, dia tidak pernah melewati batasnya sampai Wriothesley merasa tidak nyaman. Memang [Name] sering berkata mencintainya atau menyukainya, tapi tidak pernah sekali pun gadis itu menyentuhnya hingga membuatnya risih, memasukan sesuatu ke dalam minumannya, atau mencuri barang miliknya walaupun dia memiliki kesempatan.

Bahkan waktu ketika Wriothesley berpura-pura tidur untuk memastikan apa yang akan dilakukan gadis ini, dia benar-benar hanya menatapnya dalam diam dan mengobservasi tiap detail di wajahnya. Hanya itu, tidak lebih. Kecuali bagian saat [Name] menggodanya, sepertinya ia sadar kalau pria itu sedang berpura-pura tapi memilih tetap tidur.

✅️ [21+] I'll Taming the Duke and Marry Him! | Wriothesley x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang