"Kalau seperti ini, saya sangat menganjurkan agar Anda merekrut pekerja baru untuk membantu Anda."
"Dari mana aku bisa mendapatkan orang berkompeten secara mendadak diwaktu seperti ini?"
Keduanya terdiam sejenak. Wriothesley sedang memikirkan cara agar pekerjaannya menjadi lebih efisien.
Selama ini dia selalu mengerjakan semuanya sendiri. Mulai dari memantau produksi komponen sampai kontrak dengan para klien.
Namun kini berkat seseorang, pekerjaannya jadi lebih banyak. Sejak namanya dikenal di Court of Fontaine, pundi-pundi mora berdatangan dari sana dan sini hingga membuat permintaan produksi komponen meningkat.
Oleh karena itulah selama beberapa hari terakhir, dia lembur bekerja dan memastikan semuanya berjalan sesuai jadwalnya. Akan tetapi Wriothesley tidak bisa terus seperti ini.
Awalnya dia berencana untuk membuka sesi wawancara untuk mencari pekerja baru, tapi saat ia keluar untuk melihat situasi, lagi-lagi Wriothesley diserang oleh para gadis sampai dia diberi banyak hadiah seperti bunga dan boneka buatan sendiri.
Dia pun mengurungkan niatnya untuk membuka lowongan pekerjaan di Benteng Meropide.
Saat itulah petugas dihadapannya berkata, "bukankah kita punya seseorang di Benteng Meropide yang bukan sipir dan bukan narapidana, juga bisa menulis dan membaca, Yang Mulia?"
Ekspresi Wriothesley berubah serius, ia tidak percaya. "Kau ingin aku memintanya bekerja jadi sekretarisku?"
"Terlepas dari sifatnya, Nona [Name] satu-satunya pilihan terbaik Anda saat ini."
"...."
Apa yang diucapkan Grainville cukup masuk akal. Tapi, ya, memang sifatnya itu yang bermasalah. Ia bahkan bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya jika Wriothesley sungguh membuat gadis itu menjadi sekretarisnya sementara.
"Kepribadiannya sangat sulit, aku bahkan tidak bisa berpikir apa bisa beristirahat dengan tenang jika ada dia...."
"Anggap saja dia melakukan itu karena sungguh mencintai Anda, Yang Mulia."
"Dia bahkan selalu menggodaku."
Namun pada akhirnya Wriothesley mengalah. Setelah cukup lama merenung, berpikir, dan mempertimbangkannya dengan matang, Wriothesley memutuskan untuk menguji [Name] lebih dahulu.
Bagaimana pun pekerjaan di Benteng Meropide sedikit berbeda daripada di Court of Fontaine, ada aturan yang berdiri sendiri di tempat ini.
"Aku berencana untuk menjadikanmu sebagai sekretaris sementara di sini."
Setelah meminta seorang petugas memanggil [Name] dan gadis itu datang, itu hal pertama yang dikatakan Wriothesley padanya.
Dia pun mengarahkan agar [Name] duduk di sofa tepat yang ada di depannya, tapi gadis itu malah duduk di sebelahnya. "Kenapa kau jadi duduk di sampingku?" tanya Wriothesley kemudian.
"Eh? Yang Mulia memintaku untuk duduk, 'kan?"
"Iya, tapi—ah, sudahlah." Wriothesley mengalah. "Bagaimana? Apa kau bisa melakukannya?"
"Tentu saja, Yang Mulia!" Setelah berkata begitu, Wriothesley bisa melihat senyuman konyol di wajahnya. Entah sejak kapan, pria berambut gelap ini bisa membaca isi pikiran [Name] setiap kali gadis ini tersenyum seperti itu.
"Aku ingin kau membaca dokumen ini dan menemukan kesalahannya," ujar Wriothesley kembali sembari menyerahkan dokumen produksinya.
[Name] menerimanya, membacanya sekilas dan berkata. "Oh? Bukankah ini komponen untuk peralatan itu, 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [21+] I'll Taming the Duke and Marry Him! | Wriothesley x Reader
FanfictionAda sebuah buku terkenal yang beredar di dunia atas dan bawah laut Fontaine. Ceritanya mengenai seorang Duke muda berambut hitam dengan mata kelabu pucat. Sangat familiar, bukan? Siapa pun akan menyadarinya siapa karakter yang dimaksud walaupun penu...