Chapter 24

940 131 59
                                    

"Masuklah."

[Name] menaiki undakan anak tangga di kantor Duke setelah mendengar pemilik ruangan itu mengizinkannya. Di hadapannya, pria itu masih belum selesai bersiap.

Wroiothesley, yang bersandar pada meja kerja di belakangnya, tengah membaca selembaran dokumen di tangannya dengan ekspresi serius. Tentu bukan itu yang paling menarik perhatian [Name], melainkan bagaimana Duke masih hanya mengenakan kemeja hitamnya dengan tiga kancing teratasnya terbuka dan memakai celana bahan kelabunya.

[Name] memukul wajahnya sendiri dalam benaknya sebelum ia menjadi liar. Tapi sungguh, Yang Mulia sangat menggoda untuk diterkam saat ini—!

[Name] berdehem. "Selamat pagi, Yang Mulia. Ini jadwalmu untuk hari ini."

Menyadari kedatangan [Name], Duke meletakan selembar kertas itu di atas mejanya dan menerima jadwal yang gadis itu berikan dengan sebelah tangannya.

"Jadwal biasa?"

"Iya, Yang Mulia." [Name] mendekati Wriothesley dan kini dia berhadapan dengannya. Tangannya pun mulai sibuk mempersiapkan pakaian Duke untuk menjalani tugasnya lagi hari ini. "Jadwal Yang Mulia sangat padat dari pagi. Hari ini Yang Mulia akan bertemu dengan perwakilan dari perusahaan Altran untuk membicarakan produksi berikutnya, lalu pemeriksaan rutin seperti biasa, dan penilaian kinerja para pekerja untuk bulan ini."

"Baiklah."

[Name] tersenyum simpul. "Apa Yang Mulia sangat menikmati pertarungan dengan Nona Clorinde?"

"Aku sudah lama tidak mengeluarkan tenaga sebanyak itu, rasanya menyenangkan."

Satu detik kemudian, [Name] selesai memasangkan dasi di lehernya dan mengaitkan penjepit peraknya di sana. [Name] bergerak ke salah satu sisi meja dan meraih rompi sang Duke.

"Walaupun Yang Mulia sangat menikmatinya, aku harap kau tidak diam-diam meminta Nona Clorinde untuk bertarung dengannya lagi hari ini. Yang Mulia harus beristirahat untuk besok," sambil berkata begitu, [Name] menyerahkan rompi itu untuk Wriothesley kenakan.

"Aku mengerti."

"Untuk sarapan hari ini...."

Ya, [Name] perhatian seperti biasa hari ini. Dia menyiapkan jadwalnya dengan sempurna, menyiapkan sarapan sesuai seleranya tanpa terlewat, pun menyelesaikan pekerjaan tempo hari tanpa ada satu masalah.

Hari ini [Name] juga tidak mendengarkan keluhan berarti, tampaknya semua pekerja di Benteng Meropide semakin terbiasa bekerja di bawah arahannya selama Duke absen dari kantornya.

Walaupun pekerjaan Duke memang tidak pernah sangat padat, bahkan hampir setiap hari dia masih bisa bersantai mendengarkan musik dari gramophone di kantornya sembari menikmati waktu minum tehnya, [Name] akui satu-satunya yang paling sulit adalah ketika para pekerja yang terkadang ikut bersikap terlalu santai juga.

"[Name], apa kau bisa mengosongkan jadwal siangku?" tanya Wriothesley memastikan.

"Siang...." [Name] kembali melihat lembaran jadwal di tangannya. "Bisa saja, Yang Mulia. Apa ada hal penting yang ingin kau lakukan?"

"Aku ingin pergi ke Court of Fontaine."

Alis [Name] naik sebelah. "Apa Monsieur Neuvillette memanggilmu hari ini? Bukankah pertemuannya masih dua minggu lagi?"

"Tidak ada. Ini urusan pribadi."

"Oh. Baiklah."

Duke tidak biasanya meminta jadwalnya dikosongkan, kecuali ada hal yang sangat mendesak terjadi dan membutuhkan kehadirannya. Orang yang bisa membuat Duke keluar dari kantornya bukan hanya tentang pekerjaannya, tetapi Neuvillette—sang Hakim Agung itu terkadang memanggilnya untuk beberapa urusan.

✅️ [21+] I'll Taming the Duke and Marry Him! | Wriothesley x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang