"Yang Mulia, aku ingin mengakhiri hubungan ini denganmu."
Rasanya Wriothesley seperti baru saja disiram air dingin saat sedang panas-panasnya. Dia meragukan pendengarannya saat ini juga.
"... apa yang baru saja kau katakan?"
"Aku ingin mengakhiri hubungan kita, Yang Mulia."
Wriothesley tersenyum kaku. "Kau bercanda, 'kan?"
Sayangnya tidak, saat itu [Name] hanya melempar senyumannya sebagai jawaban. Gadis itu menunduk dan meminta maaf padanya tanpa menjelaskan alasannya. Sementara Wriothesley yang terkejut, hanya mematung dengan tidak percaya dan membiarkannya berlalu begitu saja sampai keesokan harinya.
Pagi itu terbangun lebih awal—atau lebih tepatnya ia sama sekali tidak tidur malam itu. Saat ia terbaring di atas sofa sambil mengadah langit-langit kantornya, seorang penjaga masuk ke dalam.
"Yang Mulia, untuk laporan produksi tempo hari—Yang Mulia!? Kenapa wajah Anda sangat buruk?"
"Oh? Noailles, ya? Masuklah dan letakan itu di sana...."
Bahkan penjaga itu begitu terkejut melihat kondisi Duke sekarang ini. Dia tampak berantakan, kantung matanya melebar, wajahnya terlihat lesuh.
"[Name]... dia ada dimana?"
"Itu... Nona Sekretaris sudah pergi ke Court of Fontaine sejak pagi ini."
"... apa? Kenapa dia ke sana?"
"Saya tidak tahu, Yang Mulia. Dia hanya menitipkan jadwal Anda dan meminta saya membantu menyiapkan keperluan Anda."
"...."
Apa gadis itu sungguh mengakhiri hubungannya begitu saja? Lalu sekarang dia sudah pergi? Wriothesley menggeleng. Mendengar Noailles berkata dia menitipkan jadwalnya, artinya gadis itu akan kembali.
Ya, dia pasti kembali ...!
Berkali-kali Wriothesley meyakinkan dirinya bahwa ini hanya amarah [Name] yang sesaat, gadis itu pasti kembali padanya. Ia yakin itu.
Namun ia sungguh tidak bisa menghilangkan pikiran tentang fakta bahwa gadis itu sudah mengakhiri hubungannya secara sepihak. Dadanya tiba-tiba berdenyut sakit. Dan hanya memikirkannya tidak akan memberinya jawaban, Wriothesley pun berdiri dari posisinya dan ekspresinya berubah saat itu juga.
Aku harus mengatakan itu kepadanya!
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───
Jadi siang itu, Wriothesley kembali ke Court of Fontaine dan memasuki salah satu toko terkenal di sana. Ia dengan cemas menantikan pemilik toko untuk mengambilkan pesanannya. Pemilik toko itu pun dengan sigap menyerahkan sebuah kotak hitam padanya dan menunjukan isinya. Wriothesley mengangguk setelah melihatnya.
Tepat saat itulah pintu toko berdenting dan menampakan siluet seseorang di sana.
"Yang Mulia?"
"[Name]?" ucapnya tidak percaya. "Kenapa kau di sini? Dan lagi, dengan Monsieur Neuvillette?"
"Selamat siang, Duke," Neuvillette menyapa polos.
"Itu... untuk mengambil pesananku."
"... apa?" mata Duke menyipit. Dadanya kembali berdenyut mendengar [Name] berkata begitu.
"Ah! Pesanan Nona [Name]. Benar, benar, cincin pernikahannya sudah selesai."
Duke menoleh dengan tidak percaya ke arah si pemilik toko. Pria akhir 60-an tahun itu memberikannya sebuah kotak beludru merah dengan dua cincin di dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [21+] I'll Taming the Duke and Marry Him! | Wriothesley x Reader
FanfictionAda sebuah buku terkenal yang beredar di dunia atas dan bawah laut Fontaine. Ceritanya mengenai seorang Duke muda berambut hitam dengan mata kelabu pucat. Sangat familiar, bukan? Siapa pun akan menyadarinya siapa karakter yang dimaksud walaupun penu...