Chapter 6

1.1K 208 30
                                    

Pakaian yang dipakai Wriothesley adalah pakaian yang mencerminkan keagungan dan kekuatan pemakainya. Sementara rantai serigala abu-abu adalah simbol kepemimpinannya di Benteng Meropide.

Namun kali ini jaket yang ia kenakan ditanggalkan sejenak dan [Name] memandangi sang Duke dengan ekspresi amat bahagia di wajahnya seolah sebentar lagi ia akan menjilat ke arahnya.

Ya, itu termasuk pelecehan seksual jadi tolong jangan dicontoh.

Saat menyadari hal itu, [Name] segera mengubah ekspresinya dengan lebih "normal" lagi begitu orang-orang malah fokus kepadanya.

Melihat Wriothesley turun ke dalam Ring Pankration yang dapat menunjukan keagungannya dengan lebih sempurna sangatlah berbahaya untuk [Name]—dan juga sang Duke, tentunya.

Duke memang selalu mengenakan jaket tebalnya hingga lekukan tubuhnya tidak terlihat, tapi begitu ia melepasnya nyatanya Wriothesley memiliki tubuh yang lebih berisi, tinggi, dan sangat atletis.

Benar, ini adalah tubuh pria yang sangat sempurna. [Name] menganggukan kepalanya dengan bangga.

"Nona [Name], tatapanmu tolong dikondisikan."

"Maafkan aku, Suster Kepala Sigewinne. Tapi Yang Mulia terlalu mengagumkan!"

Sigewinne tertawa ringan. "Kau harus mengatakan itu secara langsung padanya."

"Aku sudah sering melakukannya, tapi Yang Mulia tidak pernah memberiku ekspresi yang kuinginkan." [Name] berujar dengan ekspresi sedih dan kecewa.

Namun itu tidak mempengaruhi suasana hatinya saat ini. Bagaimana pun [Name] tidak berniat menyia-nyiakan pemandangan di depannya. Dia merekam semuanya dalam otaknya, sementara tangannya berusaha mengenal bentuk fisiknya secara nyata.

[Name] menyesal karena tidak membawa kamera lensa panjang miliknya. Mungkin saat Wriothesley mengizinkannya keluar minggu ini, dia akan sekalian meminta izin untuk membawa kamera milik Steambird nanti.

Lalu dalam 3 pukulan, lawan Wriothesley segera tumbang. Ini kemenangan Duke yang ketujuh kalinya untuk hari ini.

"Seperti yang diharapkan dari Yang Mulia! Dia tidak terkalahkan!"

"Terima kasih. Kalian juga sudah bekerja keras, teruslah berusaha."

"Baik!"

Semua orang yang menyaksikan termasuk para Narapidana dan penjaga tampaknya merasa puas dengan hasilnya. Tidak ada yang tidak terima dengan pertarungan ini.

Saat Sigewinne turun untuk memberikan handuk pada Wriothesley, [Name] masih sibuk mencoret-coret kertas di tangannya.

"[Name]?" tanya Wriothesley akhirnya.

"Dia masih di sana."

Wriothesley mengikuti arah yang ditunjuk Sigewinne, di sana [Name]—dengan senyum konyol dan misterius di wajahnya—masih sibuk dengan dunianya sendiri.

Tanpa perlu diberitahu, Wriothesley jelas tahu apa yang dilakukan [Name] saat ini. Tak lama kemudian, gadis itu turun dari posisinya dan menghampirinya.

"Yang Mulia, ini rincian target produksi komponen dan jadwalmu hari ini," ujarnya kemudian.

"Terima kasih."

"Lalu Tuan Raymond meminta Yang Mulia untuk mengirimkan sampel komponen kepadanya hari ini juga."

Sementara Wriothesley melangkah keluar ring sambil melihat jadwal dan rincian, [Name] mengambil jaket Wriotheslsy yang tergantung tak jauh darinya sebelum menyusul.

Dia hampir saja hendak mengendus jaket sang Duke jika logika tidak menghentikannya. Untuk saat ini [Name] merasa aroma samar teh yang menguar dari sana sudah cukup untuknya.

✅️ [21+] I'll Taming the Duke and Marry Him! | Wriothesley x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang