Benar. [Name] bersikap aneh belakangan ini.
Wriothesley tahu kalau sikapnya tidak biasa dan aneh, tapi sikapnya kali ini sangat berkebalikan dengannya yang satu itu. Gadis itu masih melayani keperluannya seperti biasa. Menyiapkan jadwalnya, membantunya berpakaian, sampai menyiapkan makan siangnya—tapi hanya itu.
Dia bahkan belum berkata kalau dia mencintaiku hari ini....
Biasanya pada waktu-waktu seperti ini, [Name] akan menggodanya lagi dan lagi. Tapi tidak selama hampir dua hari ini sejak ia bertengkar tentang masalah gosip itu.
[Name] cenderung bersikap... normal? Intinya bukan seperti dirinya yang menyebalkan dan suka menggodanya yang biasa. Lalu sang Duke mulai berpikir kembali, ini bukan pertama kalinya [Name] bersikap seperti ini, sebelumnya pun begitu dan alasannya sangat konyol. Namun sungguh, Wriothesley kali ini merasa ada sesuatu yang berbeda dari hari itu seolah gadis itu benar-benar serius sekarang.
Bahkan ketika Wriothesley memancingnya, [Name] hanya tersenyum dan mengangguk padanya lalu pergi setelah berkata, "kalau tidak ada yang Tuan Duke butuhkan, aku akan keluar sekarang."
Kenapa... [Name] melakukan ini?
Dia terus bertanya dalam benaknya. Setiap kali dia ragu dengan balasan [Name] yang dingin, Duke pasti akan memancingnya lebih dulu, tapi gadis itu sungguh membalasnya seolah tidak ada apa-apanya.
"Yang Mulia, ini makan siangmu hari ini," ucapnya sembari meletakan seporsi makanan dihadapannya.
"Kenapa hanya satu?"
[Name] mengerjap beberapa kali. "Apa Yang Mulia ingin menambah seporsi lagi?"
"Bukan itu maksudku ...!"
"Ah...." [Name] berjalan ke arah meja kecil di sisinya, ia meraih teko porselen berwarna hijau di sana. "Hari ini aku harus kembali ke Court of Fontaine. Nona Euphrasie membutuhkan sesuatu dariku. Yang Mulia tenang saja, aku sudah menyelesaikan sebagian besar pekerjaanku di sini."
"... apa?"
"Maafkan aku, Yang Mulia."
Alisnya berkedut, gadis itu bahkan baru mengatakan hal ini padanya—tepat saat ia harus pergi sekarang juga. Ini jelas ada yang aneh. Apa dia menghindariku?
Saat sedang berpikir begitu, [Name] sudah menuang teh ke dalam gelasnya yang kosong dan meletakan tekonya kembali. Gadis itu menunduk sebelum berbalik untuk pergi.
Saat [Name] sampai di depan tangga, Wriothesley memanggilnya. "[Name]...."
"Ya, Yang Mulia?"
"Apa tidak ada yang ingin kau katakan padaku?"
Gadis itu memandangnya dengan bingung sesaat sebelum akhirnya melempar senyumannya yang biasa. Wriothesley hampir saja ingin menyunggingkan senyumannya sebelum tiba-tiba [Name] berkata, "semoga harimu menyenangkan, Yang Mulia."
"...."
Ada apa dengan [Name]!?
─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───
Ada yang salah dengan [Name], Duke sangat yakin itu. Dia menegaskan itu lagi dalam benaknya.
Malam ini Wriothesley berniat menghilangkan keraguannya—lagi. Jadi begitu gadis itu kembali dari Court of Fontaine, dia segera menumpuk beberapa dokumen di mejanya dan membuat dirinya seolah begitu pusing dan kelelahan.
Walaupun berlebihan, Wriothesley terpaksa harus mencobanya. Sebelumnya saat [Name] kembali dari sana, dia tidak datang dengan alasan, "karena Yang Mulia tidak memanggilku, jadi aku tidak datang begitu kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
✅️ [21+] I'll Taming the Duke and Marry Him! | Wriothesley x Reader
FanfictionAda sebuah buku terkenal yang beredar di dunia atas dan bawah laut Fontaine. Ceritanya mengenai seorang Duke muda berambut hitam dengan mata kelabu pucat. Sangat familiar, bukan? Siapa pun akan menyadarinya siapa karakter yang dimaksud walaupun penu...