PROLOG

15.3K 866 37
                                    

Hari ini Ema sadar dia akan sial. Tanda-tandanya sudah terlihat dari bangun tidur sampai sekarang dirinya terjebak di jalan bersama ojek online.

Bangun bangun Ema nyaris terlambat karena entah mengapa alarm ponsel tidak menyala. Untung saja sistem kerja tubuhnya yang selalu bangun pukul empat pagi sudah terbiasa, jadi dia tetap terbangun walau telat sekitar sepuluh menit dari seharusnya.

Semua baik-baik saja sampai Ema ke parkiran indekosnya. Matanya memelotot mendapati ban mobilnya kempes. Tidak mau berlama-lama terjebak di sebuah situasi, dia pun memanggil ojek online.

Jalanan pukul setengah enam pagi memang tidak macet. Namun, ojek motor listrik yang didapat Ema sama sekali tidak bisa ngebut.

"Aduh, Pak, beneran nggak bisa ngebut lagi?"

Pertanyaan itu sudah ketiga kalinya yang Ema lontarkan. Nada suaranya terdengar kesal. Ini sudah sepuluh menit mendekati pukul enam, waktunya dia muncul di rumah bosnya yang baru.

"Wah, Kak, ini udah gaspol!" Tukang ojek menunjukkan tangan kanannya yang memutar pedal dan benar saja, pedal tak bisa lagi putar ke bawah. "Namanya juga motor listrik, Kak. Ramah lingkungan, tapi nggak ramah waktu."

"Terus kenapa malah dijadiin armada ojek sih? Kan bikin telat," omel Ema.

Tukang ojek itu meringis. "Maaf ya, Kak, tadi saya lupa ganti mode ke ojek makanan aja. Maklum baru bangun, eh langsung dapat orderan kakaknya."

Sabar sabar! Ema menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya. Mau ganti ojek online lain pun malah semakin memakan waktu. Jadi, satu-satunya yang bisa dilakukan hanyalah berdoa. Walau bos barunya tidak akan peduli dia terlambat atau tidak, tapi profesionalitas tetap paling utama.

Keberuntungan Ema datang. Dia sampai di rumah bos barunya tepat pukul enam, tidak lebih dan tidak kurang. Bahkan saat bertemu dengan satpam untuk menyerahkan tanda pengenal dan juga surat tugas sama sekali tidak ada kendala.

"Nona Emerald," sapa Indra, kepala pelayan rumah ini. Pria berumur lima puluhan itu tersenyum ramah dan kebapakan sangat pantas untuk jadi ikon penjaga rumah bos barunya ini.

"Ema just Ema, Pak Indra," balas Ema. Dia pun membalas dengan senyum ramah.

Indra mengangguk. "Sepertinya tuan muda masih tidur dengan ... temannya di kamar, Nona Ema."

Seketika Ema mendesah napas panjang. Informasi yang tidak mengejutkan, tapi sepertinya keberuntungannya hari ini sudah habis begitu bertemu Indra. Jadi, saatnya menghadapi masalah yang sebenernya.

"Nggak masalah, Pak Indra." Ema mengetuk-ketuk jam tangannya. "Udah pukul enam, Pak Kaisar harus bangun sekarang. Jadi, boleh arahin saya ke kamar Pak Kaisar?"

Indra mengangguk. Segera saja pria itu berjalan lebih dulu menaiki tangga, lalu berbelok menuju pintu paling sudut di sisi kanan rumah.

Tanpa berbasa-basi Ema langsung membuka pintu begitu saja. Napas wanita itu tertahan sejenak saat mendapati dua kepala di tempat tidur. Satu berambut pendek dan satu berambut panjang. Badan mereka ditutupi selimut hingga tak terlihat apakah di balik kain itu ada pakaian atau tidak yang melekat di tubuh mereka.

"Bangun, bangun," perintah Ema sambil menepuk-tepuk wanita asing berambut panjang.

Untungnya wanita asing itu cepat bangun. Saat menemukan sosok Ema, si wanita asing langsung melotot.

"Lo siapa?" todong wanita itu. "Udah masuk kamar orang sembarangan, eh bangunin tidur aja."

"I'm his wife," ucap Ema dengan santai. Matanya melirik si tuan muda yang masih tidur nyaman padahal sebelahnya ada dua wanita ribut. "Kalau dia bilang ke lo dia single, he's totally liar and jerk. Daripada lo gue laporin ke polisi atas tuduhan zina di sini, mending keluar sekarang."

Wanita asing itu langsung memasang wajah ngeri. Tanpa curiga atau bahkan terus bertanya, dia buru-buru turun dari tempat tidur. Kemudian, memunguti pakaiannya dan mengenakannya dengan cepat. Hanya butuh lima menit, wanita asing itu hilang begitu saja.

Dasar bodoh! Ema menggeleng. Diancam kosong saja sudah kabur. Ternyata tipe wanita bos barunya ini sungguh menyedihkan.

Sekarang fokus Ema tercurah sepenuhnya pada si tuan muda slash sang bos baru. Namanya Kaisar Rahadiningrat. Seorang anak bos besar, tapi hidupnya kacau dengan pesta dan wanita di mana-mana.

Karena hidup tidak jelas Kaisar membawa Ema ke sini untuk sebuah misi. Wanita itu bukan ditugaskan sebagai seorang asisten pribadi, tapi juga melatih pria tidak berguna ini untuk menjadi berguna. Ema juga diizinkan untuk melakukan berbagai cara, sekalipun bertindak gila, galak, bahkan kalau perlu dipukul kepala Kaisar, wanita itu dapat izin penuh.

"Pak, bangun, Pak!" Ema berteriak. Tangannya menepuk-nepuk pundak telanjang Kaisar. "Pak Kaisar, bangun!"

Bukannya bangun, Kaisar malah menepis kasar tangan Ema. Dia bergumam dengan keras, "Shut up! Go away! Ganggu aja!"

Ema mendengkus keras. Ditatapnya Kaisar selama beberapa detik. Tak lama sebuah ide muncul di kepalanya.

Segera saja Ema bergerak menuju kamar mandi. Diambilnya ember untuk diisi penuh dengan air. Kemudian, dia kembali lagi ke tempat tidur Kaisar dan menyiram tubuh pria itu sebanyak-banyaknya.

"WHAT THE F– ARE YOU DOING?"

Kaisar berteriak. Dia langsung bangun dan terduduk. Air membasahi seluruh rambut, wajah, bahkan badan ramping sedikit kotak-kotak milik Kaisar. Untungnya selimut tebal pria itu tidak sampai membuat selimut jadi tembus pandang, karena Ema sangsi bosnya tak mengenakan apa pun di balik selimut itu.

"WHO THE HELL ARE YOU?" teriak Kaisar sekali lagi. Matanya memelototi Ema.

Ema tersenyum miring. Dipamerkannya ember yang menjadi saksi penyiksaan Kaisar yang pertama pagi ini. "Morning, Pak Kaisar. Perkenalkan saya Emerald–Ema. Mulai hari ini saya resmi jadi asisten pribadi Pak Kaisar. Everything you need, just call me."

***

Surabaya, 15 Desember 2023

Hai hai kembali lagi bersamaku dan kali ini aku memperkanlkan kalian dengan Emerald serta Kaisar. Aku sengaja update sekarang biar bisa promosi lol. 

Jadwal tayang di WP : 1-2x seminggu

Di KK : 3-4x seminggu

Harinya mengikuti aku yaaa. Jadi nggak pasti hihi. Semoga suka cerita baru ini!

[BIG & BOSS - BACA DULUAN]

Chapter 2 : New Accompany

Kaisar berhasil dibawa ke rumah sakit sama Ema. Kira-kira gimana hasil tes lab Pak Bos baru nggak berguna itu?

Love,

Desy Miladiana

BIG & BOSS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang