Chapter 19 : Someone That Stealing Boss Attention

3.9K 436 49
                                    

Kehidupan malam Kaisar kembali. Sialnya, malam semarak ini hanya terjadi untuk satu malam ini saja. Meski begitu dia bisa melepaskan rindu dengan para disc jockey yang memainkan musik dengan keras. Akan lebih bagus kalau Mario melakukannya, sayangnya sahabatnya itu sedang kerja lembur hari ini.

Bukan itu saja, Kaisar juga rindu menikmati segelas dua gelas Tequila kesukaannya. Hanya membayangkannya saja air liurnya menetes apalagi jika menenggaknya lambat-lambat nanti.

Biasanya Kaisar cukup tertarik dengan lautan wanita seksi di kelab malam. Namun, itu sepertinya tidak terjadi malam ini. Karena Emerald yang ikut menemaninya terlalu menarik perhatian pria itu. Entah sudah berapa kali dia melirik asistennya yang berjalan sedikit di belakangnya.

"Pak Kaisar, itu Pak Romeo."

Saking kerasnya musik, Emerald sampai berbicara keras di telinga Kaisar. Kedekatan mereka membuat napas pria itu tertahan sesaat. Bahkan dia menatap asistennya itu lekat-lekat selama beberapa detik. Sebelum perhatiannya tertuju pada ke mana jari telunjuk Emerald tertuju.

Di atas meja bundar sudah ada Romeo yang berdiri sambil berjoget heboh. Di kepalanya sudah tersemat mahkota besar selayaknya raja-raja Inggris. Pakaiannya pun bukan lagi kemeja, tapi pakaian kerajaan lengkap dengan jubahnya yang berkibar di punggungnya. Tangan sahabatnya itu membawa sebotol alkohol. Sedangkan di bawahnya para wanita mengerumuninya.

"Dasar raja pesta." Kaisar mendengkus geli sambil geleng-geleng.

"Pak Kaisar." Emerald kembali bersuara di sisi Kaisar. "Pak Romeo masih single ya?"

Kening Kaisar berkerut. Pria itu juga berbicara di telinga Kaisar. "Kenapa tanya gitu? Suka lo?"

"Enggak!" jawaban Emerald sukses membuat Kaisar berbunga-bunga. "Cuma kalau punya pasangan, tapi kelakuannya begitu bisa-bisa pasangannya ngamuk. Kalau saya jadi pasangannya sih mending bubar. Nggak mau punya pasangan yang gila wanita kayak gitu."

Seketika Kaisar meringis. Kembali dia mendekatkan bibirnya ke telinga Emerald. "Romeo patah hati hebat, Emerald. Ditinggal nikah sama mantan. Salah dia sendiri sih putusnya. Sialnya, nggak pernah bisa dapat kesempatan kedua."

Emerald manggut-manggut. Sebelum kemudian bergerak mendahului Kaisar menuju Romeo.

Sebuah ide muncul di kepala Kaisar. Sontak dia meraih tangan Emerald untuk digenggam. Asistennya itu langsung memelotot.

"Pak, ngapain?" tanya Emerald. Nada suaranya gusar. Tangannya pun sedikit meronta minta dilepaskan.

"Kalau mau ngawasin jangan setengah-setengah," ucap Kaisar dengan senyum geli. Sebelum kembali berbicara di telinga Emerald. "Sadar nggak sih, Emerald, sikap lo itu nggak cocok kayak asisten pribadi pada umumnya, tapi lebih cocok kayak istri posesif?"

Mata Emerald membesar.

Kaisar terkekeh, lalu pria itu melanjutkan, "Lo kan juga udah koar-koar jadi istri gue, so yeah, mari kita kelarin drama suami istri ini sampai akhir, Emerald. Come on, My Wife. I'll take the lead."

Tidak ada respons apa pun dari Emerald. Meski begitu wanita itu tetap bergerak mengikuti ke mana Kaisar membawanya.

Kaisar sendiri tak ambil pusing. Senyumnya merekah saja. Dia suka melihat Emerald kehabisan kata-kata seperti sekarang.

***

Sepertinya memang ada yang salah dengan diri Kaisar. Padahal di tangannya sudah ada Tequila terbaik di kelab ini untuk dinikmati. Permainan disc jockey malam ini juga cukup oke. Hanya saja fokus pria itu lagi-lagi tertuju pada Emerald di sofa.

Sejak acara pesta ulang tahun Romeo dimulai, Kaisar sedikit terbawa suasana di lantai dansa. Namun ketika lelah dan mengambil Tequila-nya di meja bar, ternyata sejak tadi Emerald sedang duduk di sofa. Tidak ada alkohol. Seorang diri sambil menerawang entah apa yang dia pikirkan.

BIG & BOSS (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang