Setelah teriakan HA panjang yang meriuhkan seluruh sudut ruang makan, tiba-tiba saja kesunyian menyusul setelahnya. Ema memperhatikan satu per satu orang di sini. Dimulai dari Mahesa yang duduk di ujung meja makan, berlanjut dengan Ratna di seberangnya dengan Ratu, lalu Raja di ujung meja yang lain. Terakhir tentu saja Kaisar yang duduk di sebelahnya. Lima pasang mata itu kompak menatap Ema.
Tanpa sadar Ema berdehem pelan. Kedua pipinya agak memanas. Padahal dia sudah menyiapkan mental untuk mengatakan hal ini di depan keluarga Kaisar, tapi ketika berakhir ditatap aneh seperti sekarang, Ema tetap salah tingkah dan malu luar biasa.
"Saya ... salah bicara ya?" Ema memaksa diri untuk memecahkan keheningan. Dia meringis seraya menatap semua orang satu per satu.
Ratna tahu-tahu saja mengulurkan tangannya untuk meraih tangan Ema. Mami Kaisar itu menatapnya lekat-lekat. "Kamu sama sekali nggak salah bicara, Ems. Tante dan semua orang di sini jelas kaget aja. Kita semua tahu kalian baru beberapa bulan kenal dan menjalin hubungan. Emang sih Papinya Kaisar udah kasih ujian mental juga buat Kaisar dan hubungan kalian, tapi kami kaget kamu udah berani untuk memutuskan pernikahan."
"Awalnya saya juga kaget sendiri, Tan." Ema meremas tangan Ratna. "Tapi ada satu titik saya merasa kalau apa lagi yang harus saya cari kalau udah ada orang yang sesempurna Kaisar di hidup saya? Karena saya nggak mau kehilangan Kaisar lagi, jadi lebih baik saya nikahin aja."
"Babe, aku nggak terima."
Ucapan tak terduga Kaisar itu membuat perhatian Ema teralihkan. Tahu-tahu saja wanita itu mendengkus keras. Ada dua hal yang menyebalkan, pertama kekasihnya itu mengacaukan momennya dengan Ratna. Kedua, apa maksud dari tidak terima yang Kaisar ucapkan? Ajakan pernikahannya ditolak?
"Kamu tolak lamaranku, Kai?" tanya Ema. Nada suaranya agak sedikit meninggi antara menahan malu karena ditolak di depan keluarga Kaisar sekaligus sedih, dia sudah berusaha mengumpulkan keberanian, tapi gagal.
"Ya enggak, Emerald."
Senyum Ema langsung merekah. "Berarti kamu terima lamaranku dong?"
"Ya enggak juga."
Jawaban Kaisar yang abu-abu itu sukses membuat Ema memelotot. Refleks, dia melayangkan cubitan di paha prianya hingga dia mengaduh kesakitan. Gemas dan tidak paham mau ke mana pikirannya.
"Sakit, Babe!" keluh Kaisar. "Jangan kasari aku ih!"
"Abis kamu nggak jelas, Kaisar!" teriak Ema yang didukung oleh kedua adik Kaisar.
Kaisar mendengkus keras. "Babe, aku nggak suka ya kamu nyolong start duluan. Orang yang harusnya ngelamar kamu itu aku, bukan sebaliknya. Aku nggak terima."
Seketika Ema mengangah. Kemudian, berdecak pelan. Terkadang dia tak mengerti maksud Kaisar.
Namun, Ema tak mau kalah. Dia kembali menyanggah argumen kosong Kaisar. "Kai, kamu sih kelamaan ngelamar aku. Jadi, nggak salah dong aku duluan yang ngajak nikah. Apa susahnya sih terima kondisi ini?"
"Aku nggak–"
"ENOUGH!" Mahesa tiba-tiba saja menggebrak meja beberapa kali, sebelum kemudian dia berdehem. Seketika Kaisar dan Ema serta semua orang di ruang makan langsung memberikan fokus pada si tuan rumah. "Ems, maaf ya karena Om ya teriak-teriak barusan. Tapi Om rasa urusan rumah tangga kalian lebih baik kalian bahas secara pribadi. Apalagi kalau kamu harus ngelawan ego-nya Kaisar yang kadang setinggi langit itu jelas butuh waktu yang lama. Dan Om beneran laper, kita abisin makan malam dulu baru kalian bahas apa pun yang kalian bawa ke sini beberapa saat lalu."
Kali ini Ema tak lagi bisa berkata-kata selain ucapan maaf lirih. Sepertinya salah dia melamar Kaisar saat makan malam baru setengah berlangsung.
"Tapi Ems." Ratna kembali bersuara dan mengurungkan niat Ema untuk menundukkan kepala dalam-dalam. "Tante harus ancungin jempol buat keberanianmu. Jujur di mata Tante kamu itu orang terbaik untuk Kaisar sekarang. Sifat kalian yang saling melengkapi itu perpaduan sempurna untuk pasangan. Jadi, apa pun keputusan kalian masalah pernikahan, kami berdua ikut saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG & BOSS (TAMAT)
RomanceHidup Kaisar-Kai mendadak kacau saat dibangunkan seorang wanita berisi di dalam kamarnya. Wanita itu memperkenalkan diri sebagai Emerald-Ema. Tanpa persetujuan Kai, Ema sekarang menjadi asisten pribadinya yang super ikut campur. Segala hal mengenai...