Keseruannya

141 23 6
                                    

1646 Kata

°•°•°

Jangankan berlari, diajak jalan pun Jimin tidak mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangankan berlari, diajak jalan pun Jimin tidak mau. Tapi Taehyung memaksanya. Membuat benak Jimin penuh dengan umpatan dan sumpah serapah. Biarlah dia menahan diri seberat karung beras sekalipun, Taehyung tetap menariknya untuk mengikuti tiap langkahnya. Setengah berlari menghampiri stand makanan manis

Gila sekali Jimin bisa berakhir ditempat ramai orang pada akhir pekan yang harusnya ia nikmati dengan bergelung nyaman bersama keheningan dibawah selimut hangatnya. Memang sinting Taehyung, menarik-narik Jimin sejak dari atas tempat tidur sampai kini ditempat umum.

"Lepas bodoh! Tanganku sakit." Jimin menarik-narik tangannya sendiri siapa lepas dari genggaman Taehyung.

Tapi seperti biasanya, Taehyung yang hidupnya setiap hari empat sehat lima sempurna plus kasih sayang tumpah ruah dari keluarga yang indah itu sudah tentu jelas punya tenaga yang lebih besar daripada Jimin yang hidupnya banyak kurangnya. Semakin Jimin berusaha lepas, yang ada bukannya genggaman Taehyung yang terlepas, malah tangan Jimin yang terasa mau lepas.

"Kau mau rasa apa Jimin-ah?" Daftar rasa yang tertulis dalam papan tulis kecil yang terpajang ada lebih dari dua puluh baris, itu baru untuk satu jenis minuman belum untuk yang lainnya.

Tapi Jimin perhatikan  bukan daftar menunya. Melainkan tingkah Taehyung yang mirip anak kecil. Terlalu antusias, mirip anak taman Kanak-kanak yang baru tahu namanya bertamasya ria. Apalagi sikap Taehyung juga ikut menarik perhatian banyak orang.

"Aku tidak suka yang manis-manis. Kau saja." Daripada malu, Jimin memilih pergi meninggalkan Taehyung. Tapi agaknya niatnya sudah terbaca lebih dulu, belum ada satu langkah, Taehyung menarik Jimin lagi.

"Bohong. Kau makan tiramisu dari Beom-Jin waktu itu." Buat Taehyung tiramisu rasanya manis. Tempo hari ia lihat Jimin memakannya sampai habis.

"Daripada aku buang." Tidak mau kalah, Jimin menimpali ucapan Taehyung dengan penuh kesewotan.

"Yasudah, kalau begitu yang sekarang jangan di sia-siakan."

"Apanya yang sia-sia, kau belum pesan apapun."

"Sudah aku pesan." Taehyung menunjuk layar dari mesin pesanan. Satu Popcorn Latte dan satu Galaxy Lemonade, "Kau tidak mau yang manis-manis'kan. Aku pesankan yang asam segar."

'Sialan Kim Taehyung.' makin tidak ada kesempatan saja Jimin untuk melarikan diri. Mau tidak mau harus duduk manis menunggu pesanan mereka selesai dibuat. Tapi biar begitu, masih ada ruang buat Jimin memalingkan pandangan supaya tidak ada Taehyung didalam penglihatannya.

Tanpa JedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang