Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langkah Jimin berhenti saat tali sepatunya lepas. Ia hampir menginjaknya dan tersandung memalukan. Nasib baik, harga dirinya tidak jadi jatuh dihadapan banyak orang yang tengah asik bermain sepak bola di lapangan sekolah.
Jimin berjongkok untuk memperbaiki simpul tali sepatunya. Fokusnya penuh tertuju pada pekerjaan tangannya. Lalu kebingungan melanda, saat ia lupa cara menyimpulkan tali sepatunya. Hal yang sebelumnya bisa ia lakukan, kini tampak sulit dimatanya. Tapi Jimin tetap mencoba. Memasukan tali sepatunya pada ring sepatu sesuai ia ia ingat.
Mencontoh dari sepatu di kaki kanannya. Berkutat cukup lama sampai akhirnya ia bisa, sepatunya sudah kembali terikat sempurna.
Perasaan aneh mengganjal hatinya. Bagaimana bisa ia sempat kebingungan barusan padahal mengikat tali sepatu adalah pekerjaan yang setiap hari ia lakukan sebelum berangkat sekolah. Terlalu banyak memikirkan rumus fisika dan matematika, mungkin membuat daya ingat Jimin berkurang. Maklum saja, ia dibuat pusing seharian ini sebab tidak paham-paham apa yang sudah gurunya jelaskan.
Jimin kembali berdiri, siap melangkahkan kaki. Namun matanya menangkap presensi yang tidak asing. Berjalan mendekatinya.
Seorang wanita berdress semi formal selutut, berjalan sambil menggandeng seorang anak kecil, "Kak Jimin." Lalu anak itu melambai-lambaikan tangan. Cengiran yang menunjukan gigi kelincinya membuat Jimin sadar. Itu Hyun-Jun, anak dari Dokter Mi-Seon.
"Jimin-ah." Begitu sampai, kedua tangan dokter Mi-Seon langsung memegang bahu Jimin. Memberikan senyum bangga, memperhatikan Jimin dari ujung kepala sampai ujung kaki, "Bibi masih tidak menyangka, kau sudah sebesar ini sekarang."
"Aku juga tidak menyangka, Bibi sudah punya kemasan sachet sekarang." Melirik sekilas pada Hyun-Jun yang sibuk menggapai-gapai gantungan beruang di tas Jimin.
"Kau tampan sekali Jimin-ah, pakai seragam begini." Almamater sekolah membuat Jimin tampak gagah Dimata Dokter Mi-Seon, "Kelasmu sudah selesai'kan?" Kepala Jimin mengangguk sebagai jawaban, "Bagus. Bibi mau mengajakmu makan bersama di luar."
"Tiba-tiba?" Apalagi Dokter Mi-Seon terkesan sengaja sebab repot-repot mendatangi Jimin di sekolah.
"Bibi bertanya soal sekolahmu pada Taehyung. Ternyata kalian satu sekolah. Kebetulan juga Bibi lewat sini, jadi sekalian saja-Oh itu Taehyung." Dokter Mi-Seon melambaikan tangan, Jimin ikut menoleh ke belakang. Dimana Taehyung berjalan dengan senyum sumringah yang terpampang di wajahnya, "Kita ajak Taehyung juga sekalian."
"Kemana?" Sempat-sempatnya Taehyung mencolek pipi Hyun-Jun. Menggiring anak itu agar berhenti bermain-main dengan tas Jimin.