si pemilik rahang tegas,tulang hidung tinggi,alis tebal nyata dan tatapan yang mencekam ketika marah.ya,laki laki yang kini memakai jaket kulit hitam itu masuk ke gedung SMA Alexander setelah mendaratkan motor kesayangannya.
ia telat 15 menit,tapi tak apa.sebab,ia sudah membeli 3 bungkus rokok sebagai sogokan untuk satpam supaya mau membuka gerbang belakang untuk nya.ini sudah menjadi kebiasaan setiap Senin bagi Al karna menurutnya upacara itu tidak penting jadi untuk apa ia ikut upacara,lagi pula sekolah ini milik ayah nya tidak ada yang perlu ia takutkan.
"kamu lagi,kamu lagi, ayok cepat maju"perintah Bu desi kepada siswa yang setiap hari Senin pasti selalu melanggar aturan.
Dengan santainya, Al berjalan kedepan menuju tempat dimana dirinya memang pantas disitu,dimana lagi kalau bukan di tengah lapangan,ia harus mengangkat salah satu kaki nya sembari hormat kepada bendera hingga jam istirahat tiba.
"sungguh indah ciptaan Tuhan,gue rela dihukum sembari panas panasan asalkan berdirinya di sebelah Al "ucap salah satu siswi yang menatap Al dari barisan paling depan kelas nya.
"yaudah sana" usir temannya
tanpa berpikir panjang,siswi itu membuang topi dan sabuk nya ke sembarang arah,lalu dengan santai nya berjalan ke depan tanpa dengan suka rela, mengikuti Al yang hormat kepada tiang bendera.
"tidak ada lagi yang melanggar?"
semua nya diam tidak ada yang menjawab
"kalau tidak ada, upacara nya kita mulai kembali"ucap Bu Desi
beberapa menit pun berlalu, pemimpin ucapan memberikan perintah dengan mengatakan."untuk amanat, istirahat ditempat ,grak "
semua siswa dan siswi SMA Alexander pun memposisikan tangan mereka dibelakang, sebagai tanda istirahat ditempat seperti perintah pemimpin upacaranya.Al menurunkan tangan nya dan dengan santai nya ia berjalan menuju tempat yang teduh dan merogok saku celana abu abu nya,lalu mengeluarkan sebungkus rokok.
"Gila nih orang"ketus baskara dari barisan kelasnya
"stress "sahut Kenzie dengan ketus
"Al-Gifari siapa yang menyuruh kamu istirahat ditempat!"murka pak Raka yang sedang bertugas sebagai pembina upacara
Al tidak peduli sedikitpun.
"Al-Gifari kamu tidak mendengarkan yang sedang berbicara sedikitpun!"
"perhatikan semua nya! kalian tidak boleh mencontoh siswa seperti Al-Gifari, didepan kepala sekolah dan guru guru pun dia sudah berani seperti ini"
srett
rokoknya terlempar ke samping tiang bendera,dan pelakunya adalah Bu Desi.
"anjing Lo!!" murka Al melihat rokok yang sedang ia isap di lepar begitusaja oleh guru perempuan itu,kalau saja itu guru bukan perempuan sudah habis di ditangan Al.
"Al-Gifari!!" pekik pak Raka dari atas mimbar.semua murid dihebohkan dengan aksi Al yang tidak ada sopan santun nya kapada yang lebih tua,dan akhirnya upacara ini tidak dapat dilaksanakan hingga tuntas,para OSIS pun membantu para guru untuk membubarkan siswa dan siswi agar tidak terjadi kericuhan.
"Al-Gifari, berhenti!" pekik pak Raka disana.
"anjing Lo ! kemarin Lo Cepuin ke orang tua gue tentang tawuran,dan hari ini Lo buang rokok gue tanpa ijin!"
"kalau Lo bukan perempuan,bisa bisa Lo habis di tangan gue!"murka Al,dengan emosi yang tak tertahankan.
"cukup Al! "sentak Kenzie yang langsung menahan kedua tangan Al
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRUNA & TAKDIR
Teen Fiction"gue enggak suka diliatin!"ucap Al dengan nada kasar ini dia, Al-Gifari Rajendra si biang kerok SMA ALEXANDER,biang masalah,suka membuat Onar,dan siswa yang paling banyak dikagumi oleh kaum hawa Karna parasnya yang tampan,laki laki yang akrab di pan...