"Al kalau semisalnya,runa berhenti buat berjuang dan malah menyerah gimana?" tanya Aruna kepada Al, dirinya terus memikirkan ucapan dari mama nya yang dimna dirinya mau tidak mau harus mendonorkan ginjal nya kepada kakak nya.
"run?"
"kamu lupa? aku nggak suka kalau kamu bahas ini,aku yakin kamu bisa sembuh" ujar Al tak suka dengan ucapan Aruna.
"tapi aku sendiri nggak yakin kalau aku bisa sembuh Al" ucap Aruna menundukkan kepalanya
"aku lebih baik mati di banding harus menyusahkan kamu dan orang orang terus menerus Al,aku mau donorin ginjal aku buat Kakak." ujar Aruna lagi
"dengerin Al " ucap Al sambil duduk menatap mata gadis di depan nya
"Aku yakin banget kamu bisa sembuh,runa itu kuat masa mau nyerah gitu aja.Dan satu lagi kamu nggak pernah nyusahin aku maupun orang lain, enggak sama sekali " ujar Al
"kamu kepikiran kaya gini lagi apa Karna mama kamu lagi yang maksa kamu buat donorin ginjal kamu buat kakak kamu itu" tanya Al,Aruna tak menjawab sama sekali.Al pun semangkin yakin bahwa gadis itu telah di paksa oleh mama nya untuk mendonorkan ginjalnya kepada kakak nya itu.
"kamu nurut yah sama Al,kamu jangan donorkan ginjal kamu itu kepada kakak kamu.Kamu jangan ikutin kemauan mama kamu yah?" ucap Al kepada Aruna yang masih setia terdiam.
Aruna tidak dapat menahan air matanya,dan akhirnya Aruna menangis.
"hey,jangan nangis aku nggak suka liat kamu sedih kaya gini,ayok cerita sama aku"ucap Al langsung mengusap rambut hitam milik Aruna.bukan nya berhenti untuk tidak menangis,Aruna malah semangkin menangis sejadi-jadinya,meredam rasa sakit seorang hingga di penghujung rasa sakit yang terus menghujamnya.
"sekarang tenangi diri kamu dulu,baru cerita sama kamu yah" ucap Al sambil terus menerus mengusap Surai rambut milik Aruna.
"kenapa?" tanya Al yang melihat Aruna hanya terdiam sembari menunduk, serasa gadis itu mulai sedikit Tenang.
"nggak apa-apa" lirihnya
"cerita sama aku,tadi aku dengerin.Nggak mungkin kalau kamu nggak apa-apa,kamu udah janji sama aku buat berjuang buat sembuh,kenapa kamu tiba-tiba kamu mau nyerah gini?"tanya Al
"mama.."
"mama kemarin kesini "
"mama bilang kalo runa nggak pantas hidup,mama minta buat runa donorin ginjal buat kakak..."
"mama juga bilang runa egois hanya karna runa ngga mau donorkan ginjal runa untuk kakak..."
"kenapa semesta enggak mau liat runa bahagia,bener yah kata mama runa cocok emang mati saja, hidup runa udah terlalu nyusahin banyak orang Al "
"kamu punya hak untuk menolak keinginan mama kamu,dan kamu nggak pernah nyusahin siapapun " ujar Al kepada aruna
"kamu nurut yah sama Al,kamu jangan donorkan ginjal kamu itu kepada kakak kamu.Kamu jangan ikutin kemauan mama kamu yah?"
"Aku nggak tega ngeliat kondisi kamu yang semangkin hari semangkin buruk,masa mama kamu dengan mudah minta ke kamu untuk donorkan ginjal kamu kepada kakak kamu?" tanya Al
"Al... tapi kata mama runa enggak boleh egois sama kakak,kakak harus tetep hidup "jawabnya
" kondisi ginjal kakak udah parah Al,kakak butuh pendonor ginjal secepatnya,runa enggak tega Al" lirihnya
"kakak berhak untuk hidup" tambahnya
"tapi kamu juga berhak hidup,kamu juga sakit run... bukan cuman kakak kamu saja"ujar Al kemudian mengusap pipi Aruna yang basah karna air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRUNA & TAKDIR
Teen Fiction"gue enggak suka diliatin!"ucap Al dengan nada kasar ini dia, Al-Gifari Rajendra si biang kerok SMA ALEXANDER,biang masalah,suka membuat Onar,dan siswa yang paling banyak dikagumi oleh kaum hawa Karna parasnya yang tampan,laki laki yang akrab di pan...