Bab 21

202 12 0
                                    

Ctashh!!

Bola billiard terpisah beberapa sisi.Al memfokuskan stik billiard di tangannya kepada bola berwarna merah.incaranya,di sisi depannya baskara pun sama membidik bola dengan matanya, seolah menghitung jarak bola yang masuk ke dalam lubang sudut mejanya.di sisi kanan Al ada Kenzie yang terlihat tenang melihat bola billiard di depannya sembari memegang stik di tangan kirinya.

Saat Al sedang fokus-fokusnya dengan bola merah incarannya, handphone nya tiba tiba saja Bergetar,lelaki itu lantas menjauh dari temen-temennya.Ada satu panggilan dari Aruna .Al tersenyum,tanpa banyak waktu lelaki itu mengangkat telepon tersebut.

"halo, run ?"

"AL,LO LUPA HARI INI KITA BAKAL BELAJAR BARENG!!IHH,GUE UDAH NUNGGU LO LAMA DI TEMPAT KITA JANJIAN TADI SIANG!!" Aruna berucap setengah berteriak,Gadis itu kesal.

"Lupa,run"balas Al enteng,

"lupa,lupa.kesel banget gue sama lo, pokoknya Lo harus kesini!,gue tungguin.kita bentar lagi lulus Al kita harus banyak belajar!"ucap Aruna di sebrang sana.

Al terkekeh,matanya melihat jam yang melingkar di tangan kirinya, sepuluh menit lagi menuju pukul setengah lima sore."hmm,gue kesitu,Lo tunggu aja"

"hehehe,karna Lo udah telat tiga puluh menit, sebagai hukumnya gimana kalo lo bawa in gue mochi strawberry ya,Al? gue capek nunggu in Lo "ucap Aruna

Al yang mendengar itupun tersenyum,"siap,gue sampai 10 menit lagi"

Setelah itu mereka berdua mengakhiri sambungan telepon tersebut.Al berjalan mendekati baskara dan Kenzie "Gue balik" ucap Al singkat.

mereka berdua menoleh ke arah Al secara bersamaan."lah anjir,Lo mau balik?masih jam berapa ini ? kaya cewek aja Lo"ujar baskara.

"gue ada janjian belajar bareng Aruna hari ini" jawab Al, tangannya menaruh kembali stik billiard ke tempat semula.

Al berjalan ke arah pintu keluar,sebelum itu ia mendengar samar-samar suara baskara yang teriak kepadanya.

"Al,jangan lupa kasih si Aruna ke pastian" teriak Baskara.

Al mendengarnya,sudut bibirnya melengkung membentuk senyum tipis,tetapi kondisi hatinya sulit untuk di ungkapkan lewat kata-kata.

***
Motor besar hitam milik Al memasuki parkiran perpustakaan daerah yang ada di kota nya.ya,saat siang Al dan Aruna berjanjian untuk belajar bersama karna mengingat mereka sebentar lagi akan lulus.lelaki itu mulai melepaskan helm hitam yang terpasang di wajah tampannya tersebut.sembari menyugar rambutnya ke belakang,tangan Al meraih sebuah goodie bag coklat yang isinya mochi strawberry permintaan Aruna.

Al mulai turun dari motornya, tangannya menenteng goodie bag.ketika Al sudah berada di depan pintu perpus,Al melihat Aruna yang sedang fokus membaca,gadis itu terlihat lebih menggemaskan ketika memakai kacamata membacanya,Aruna belum sadar bahwa Al sudah memperhatikan nya dari tadi.

sebuah ide jahil terlintas di pikirannya.Al melempar kecil goodie bag yang ada di tangannya.Aruna memekik kecil kala ada benda yang tiba-tiba di lemparkan kepada nya.

Al tertawa melihat itu, lelaki itu berjalan menuju meja yang sedang dipakai Aruna berlajar.

"kaget banget"kekeh Al.

Aruna meletakkan bukunya cepat . tangannya mengambil goodie bag pemberian Al,matanya berbinar melihat mochi strawberry yang jumlahnya tak sedikit .

"kaget lah Al,"rungut Aruna,gadis itu memalingkan wajahnya.

"gue minta maaf run,udah buat Lo nunggu lama"ucap Al,lalaki itu sudah ada di depannya duduk dengan sebuah buku di tangannya.

Aruna mengangguk pelan.tangannya sembari mengambil mochi dan memakannya dengan lahap."gak apa-apa,Lo sering sering aja kaya gini Al, perjanjiannya tetap sama kalau Lo telat,Lo traktir gue mochi strawberry." ucap Aruna sembari tertawa.

"bisa banget yah Lo, run "

Aruna tertawa, wajah gadis itu tambah manis bila tertawa lebar,tawa yang jarang sekali Al liat."oh iya,gue mau pamer dulu sama Lo, al''ucap Aruna.al pun mengerutkan keningnya bingung.

"taraa! gue bakal ikut olimpiade bareng adik Lo.gue bakal jadi orang sibuk"ucap Aruna,tangannya mengangkat sebuah formulir yang Alex berikan lagi tadi siang.

Al yang melihat itupun hanya terdiam, wajahnya tidak menampilkan senyum sama sekali,tiba tiba tatapan Al menjadi dingin.diam diam tangannya terkepal saat melihat senyuman lebar milik Aruna saat gadis tersebut berbicara ia akan ikut lomba olimpiade.

Aruna tak sadar dengan perubahan wajah Al,gadis itu terlalu bersemangat kepadanya,tetapi tak ada satupun yang Al dengar.otaknya melayang pada pembicaraan singkat antara dirinya dan adiknya kemarin malam.

Suara semangat milik Aruna berbicara memenuhi perpustakaan tersebut,gadis itu sesekali menampilkan senyuman manisnya saat berbicara mengenai olimpiade,Aruna tak sadar akan kehadiranannya disini adalah untuk memberikan beberapa materi untuk Al.lelaki di depannya pun hanya diam tak bergeming mendengar ocehan panjang Aruna.

Aruna tersadar,lalaki itu memandang cukup berbeda saat ini, seperti ada sesuatu yang ingin Al ucapakan tapi ia tahan.

"sorry,gue terlalu bersemangat cerita sama Lo"

Aruna mulai membuka bukunya yang Sendari tadi ia letakan di meja, membukanya pelan sambil melirik ke arah Al ,yang tepat di depannya .Al masih memandangnya dengan tatapan yang dingin.

Kurang lebih satu jam mereka berdua melakukan kegiatan belajar bersama hari ini.Aruna dengan sabar menjelaskan materi beberapa kali ,kala Al tidak mengerti atau kurang paham dengan materi nya yang ia ucapkan.tidak ada candaan kali ini.berbeda dengan hari-hari sebelumnya lalaki itu sering kali membuat Aruna naik darah karna di jahili oleh Al.

Aruna membereskan bukunya, waktu belajar hari ini telah selesai "perasaan gue aja atau gimana,Lo marah sama gue ,Al ?"ucap Aruna kepada Al yang Sendari tadi sibuk bermain handphone,Al bahkan tidak menatapnya sama sekali.

"maksud gue,Lo keliatan beda.biasanya Lo ngomong terus sama gue,apa gue terlalu kecepatan jelasin materi nya?"tanya Aruna kepada Al.

Al meletakkan handphone nya menghela nafas, tangannya memainkan pulpen yang ada di jarinya memutarkan nya ke sembarang arah .

" gue nggak suka kalau Lo ikut olimpiade!"ucap Al singkat

Aruna yang sedang membereskan bukunya tersebut terhenti ketika mendengar Al berucap seperti itu.pikiranya melayang saat dirinya menceritakan pengalaman nya ikut olimpiade dan ia senang akhirnya bisa ikut olimpiade lagi di sekolah nya tersebut kepada Al sebelum belajar tadi.jadi ,lelaki itu mendiamkannya Karna ia tidak suka kalau Aruna memutuskan untuk ikut serta olimpiade lagi?.

ALRUNA & TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang