Tak rasa waktu terus berjalan,dan kini bel pulang sekolah baru saja berbunyi beberapa menit yang lalu.Siswa siswi SMA Alexander kini mulai berhamburan untuk pergi ke parkiran mengambil kendaraan nya masing-masing .Begitu pula dengan kedua gadis sekolah sma ALEXANDER yang tengah sibuk membereskan alat tulis mereka masing-masing.
"run,Lo pulang sama siapa?"Natasya berjalan menuju Aruna yang tengah sibuk mengemasi alat tulisnya.
"pulang sendiri kaya nya,tadi Al ngchet gue katanya dia nggak bisa anter gue pulang"jawab Aruna
"yaudah kalau gitu balik sama gue aja"tawar Natasya
"oke"
Natasya melebarkan senyumnya, memang sudah lama dia tidak pulang bersama dengan Aruna semenjak gadis itu dan Al berpacaran dia jadi tidak mempunyai banyak waktu dengan Aruna.Dan kebetulan hari ini Al ada hal sesuatu yang membuat nya tidak bisa mengantar Aruna pulang.
"gass keun "seru Natasya lalu menarik tangan Aruna untuk keluar kelas.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di tempat Aruna.
"nggak suruh gue mampir dulu gitu run?"tanya Natasya saat Aruna turun dari mobilnya dan hendak melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah yang diyakini adalah rumah Aruna.
"nggak mau gue, nanti aja ya Lo mampir nya gue mau bobo sore nih"sahut Aruna meninggalkan Natasya yang sedang kesal di dalam mobil nya karna tidak di ijinin untuk mampir.
***
Aruna yang baru saja masuk masuk ke dalam rumah, langsung pergi menuju kamarnya."Eh pembunuh baru pulang"cibir alna dari atas hendak berjalan menuruni tangga mungkin menuju kamarnya.
Aruna tidak menghiraukan perkataan kakak nya tersebut,dirinya terus menaiki tangga untuk kekamarnya.
Alna mencengkram pergelangan tangan Aruna,alna kesal Karna dihiraukan seperti ini."budeg ya Lo"
Aruna mengetatkan rahangnya,dirinya mati matian menahan amarahnya ia tidak ingin melukai atau menyakiti hati kakak nya tersebut dan ia tidak mau membuat mama nya marah lagi dan menyiksanya lagi,tetapi kalau Alna di biarkan bersikap seperti ini,bisa bisa nanti kakak nya itu melampaui batas dan nglunjak.
"menurut kakak"sahut Aruna tanpa menoleh,matanya hanya terfokus pada pintu kamarnya di atas sana.
"menurut gue,Lo itu tolol dan goblok, penyakitan,pembunuh ayah dan pembawa sial di keluarga ini, kehadiran Lo nggak berguna disini "tekan alna menekankan kata 'pembawa sial'
Aruna yang mendengar itupun langsung menatap tajam alna
'sabad runa,Lo nggak boleh ambil yang tidak di inginkan,Lo nggak boleh nglawan dia nanti mama bisa makin marah dan nyiksa Lo,inget runa itu kakak Lo meskipun dia jahat nggak boleh dilawan'batin Aruna lalu menatap alna dengan tatapan lemah lembut.
"iya nih kak,aku anak pembawa sial dan pembunuh, kehadiran aku juga nggak berguna disini.Tapi inget yah kak! kakak itu butuh aku karna nanti aku yang akan mendonorkan ginjal aku ke kakak,bisa aja Lo aku nolak buat jangan donorin ginjal ini ke Kakak tapi aku kasian nih sama kakak nanti kalau kakak mati gimana?"tutur Aruna panjang lebar dengan nada yang dilembut-lembutkan."minimal ngaca dulu kak siapa yang paling nggak berguna dirumah ini,dan inget kakak nggak usah inget in aku penyakitan aku tau ko kalau aku penyakit,tapi ngaca juga dong kalau kakak juga penyakitan dan kakak membutuhkan aku"
Alna menggeram marah dengan adiknya tersebut,dirinya hendak menampar Aruna,tetapi dengan gesit Aruna menahan tangan kakak nya tersebut yang ingin menamparnya.
PLAK
Namun sebaliknya Aruna malah menampar alna sehingga wajah yang menghadap tajam ke arahnya langsung tertoleh ke samping.Namun dengan cepat alna menjambak rambut Aruna.
"arggg"ringis Aruna kala alna menjambak rambutnya ketika ia lengah,Aruna menarik-narik baju kakaknya tersebut hingga dirinya dapat berhasil menjambak balik rambut gadis itu.
"awww,sakit bangsat"pekik alna kala Aruna balik menjambak kuat rambut alna.
Kedua gadis itu bertengkar dengan adegan jambak-menjambak tanpa ada yang mengalah satupun,dan tanpa ada yang melerai.
"Astaghfirullah,non runa,non alna berhenti"bi Siti berlari tergopoh menuju tangga sendak melerai mereka.
"anjing rambut gue rontok Babi"marah alna lalu mendorong bahu Aruna,Aruna pun membalas kembali dorongan alna.Alna yang kesal pun mulai menjambak rambut Aruna dengan sangat kuat, hingga salah satu dari mereka oleng dan jatuh dari tangga ke lantai.
BRUKK
Degh
"Akhh"
Gadis itu menatap gadis yang tak sengaja ia dorong dengan ulah tangan gadis tersebut sendiri.Gadis itu langsung turun kebawah dan menatap pintu kamar magan dengan perasaan cemas.
Gadis itu menundukkan kepalanya kala melihat tatapan yang membuat siapa saja tidak berani membalas tatapan tajam itu, satpam sedang menggendong gadis yang tak sengaja ia dorong.
"pak tolong bawa alna sekarang serumah sakit, nanti saya nyusul kesana,dan kamu Clara tolong ikut dengan pak satpam ke rumah sakit" ucap Megan di balas anggukan lalu dengan cepat alna dibawa kerumah sakit oleh bapak satpam itu.Gadis itu pun mulai mengikuti satpam yang membawa alna tersebut tapi tangan yang menggenggam itu memberhentikan langkah nya.
"mah"
"Bangsat yah kamu!dari dulu kamu bisanya hanya menyusahkan saja,emang yah anak pembawa sial seperti kamu tidak pantas hidup "maki megan, kata-kata itu tidak lagi berpengaruh terhadapnya,seolah kata kata itu adalah makanan sehari-hari.
"kalau sampai terjadi sesuatu terhadap anak alna,mati kamu di tangan saya"
"ikut saya"pinta Megan dengan raut wajah yang terlihat sedang menahan amarahnya.Magan Manarik kasar lengan gadis itu.
Baru beberapa langkah Megan memberhentikan langkahnya lalu menoleh ke arah bi Siti yang hendak mengikutinya.
"jangan ikut campur masalah keluarga saya!kamu disini hanya seorang pembantu "
wanita paruh baya itu meluruhkan tubuhnya di depan kaki megan,Bi Siti bersujud.
"bibi jangan sujud gitu,runa gpp runa yang salah"lirih gadis itu
"ibu,jangan macam-macam sama non Runa,saya mohon Bu"
"BI SITI!" teriak aruna
Megan menendang bi Siti Hinggi bi Siti tersungkur."kamu mau bela anak pembawa sial ini"bi Siti bangkit kembali lalu kembali bersujud di dapan majikannya.
"non runa nggak salah Bu...non alna yang mulai duluan,saya tidak bohong,saya berani sumpah ibu bisa liat cctv kalau tidak percaya"pekik Megan" DAN KAMU BI SITI JANGAN PERNAH IKUT CAMPUR DALAM URUSAN KELUARGA SAYA!"
"SAYA TIDAK PERCAYA DENGAN KALIAN BERDUA!!!ARGGG"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRUNA & TAKDIR
Teen Fiction"gue enggak suka diliatin!"ucap Al dengan nada kasar ini dia, Al-Gifari Rajendra si biang kerok SMA ALEXANDER,biang masalah,suka membuat Onar,dan siswa yang paling banyak dikagumi oleh kaum hawa Karna parasnya yang tampan,laki laki yang akrab di pan...