pukul 20.00 Aruna Terbangun dari tidurnya ,untuk melaksanakan solat isya dan melanjutkan belajar untuk olimpiade yang sebentar lagi akan di selenggarakan.
Aruna menurunkan kacamata nya setelah satu jam Aruna belajar ,Gadis itu tidak mau larut dalam kesedihan,ia lebih memilih untuk mengsibuk kan dirinya dengan waktu tinggal 2 Minggu lagi dan ia harus mulai belajar dengan giat untuk olimpiade antar sekolah tersebut.
Meskipun pikiran gadis itu tidak bisa Fokus karna Gadis itu tidak bisa melupakan kejadian yang ia alami beberapa jam yang lalu, kejadian yang membuat hatinya sakit karna perkataan Megan yang di lontarkan nya dengan enteng.Tetapi ini adalah cara pengalihan kegiatan agar ucapan pedas hilang dalam ingatannya walau hanya beberapa jam saja.
Ting!!
AL-GIFARI RAJENDRA: run?Lo lagi belajar yah?
AL-GIFARI RAJENDRA:Coba Lo turun dulu ke ruang tengah.
Aruna yang melihat motif ke WhatsApp dari akun menuruti perintahnya ia turun melangkah ke lantai dasar di sana terlihat hal yang sedang duduk santai di sofa rumahnya. Aruna yang melihat itu pun menggaruk kepalanya, ia bingung kenapa Al tiba-tiba ada di rumahnya. Untung saja namanya tidak ada di rumah sepertinya mamanya kembali ke rumah sakit untuk menunggu kakaknya yang sedang di rawat sana.
Al memperhatikan Aruna sembari tersenyum kecil, tangannya menyuruh Aruna untuk duduk di dekatnya. Aruna menurut dan mulai melangkah mendekati Al.
Al memberikan sebuah buku kepadanya,kening Aruna mengkarut tetapi tangannya tetap menerima buku yang diberikan oleh Al.
"Ajarin gue dong,run. bentar lagi kan kita bakal ke ujian kelulusan gue mau belajar dari sekarang" ucap Al
Al memandang Aruna dan sudut bibirnya tertarik ke atas, Aruna yang mendengarkan ucapan hal tersebut tersenyum lalu dengan cepat mengambil alas tulis dan buku.
"kita mulai dari sini dulu ,ya."Aruna dengan pelan-pelan mengajarkan Al tentang rumus-rumus pythagoras, atau rumus yang lebih sederhana dulu. Al cepat paham lelaki itu mengangguk dan mulai mengerjakan soal yang diberikan oleh Aruna.
Aruna tersenyum,dalam hati. semoga dengan ini Al bisa berubah dan membuat dia lebih percaya diri tentang masa depan.
"Bener,run?"tanya Al dengan ragu, lelaki itu sudah selesai mengerjakan soal yang diberikan Aruna 5 menit yang lalu, Al setengah yakin dengan jawabannya bener.
Aruna dengan semangat memeriksa kertas yang diisi oleh Al kertas yang sudah diisi"yeyey! lo cuman salah satu dari 10 soal"pekik Aruna senang.
Al membulatkan matanya lebar, tangannya dengan cepat menerima kertas yang diberikan oleh Aruna kertas yang sudah dicek benar atau tidaknya. matanya yang terbiasa tajam menatap orang lain kini menjadi tatapan yang sekarang berbinar senang.
"serius,run? gue salah yang mana?"tanya Al dengan tidak sabaran
Aruna menunjukkan soal yang salah jawabannya"ini seharusnya Lo kali dulu baru lo tambah, ketemulah itu hasilnya"tutur Aruna
Al mengangguk singkat, senyumannya kini menular kepada Aruna Gadis itu pun tersenyum karena melihat Al senang"seru kan Al? besok-besok kita belajar yang lebih susah dari ini yah!"
al pun mengangguk kecil. Aruna membereskan buku-buku yang berserakan di sofa dan meja di ruang tengah rumahnya tersebut. sedangkan Al melirik jam yang ada di ruang tengah tersebut.
hampir pukul sepuluh malam.
"run, lo habis nangis ya? gue perhatiin dari tadi mata lo kelihatan sembab" ucap Al yang sadar jika Sendari tadi mata gadis tersebut terlihat seperti sudah menangis.
"enggak,ini mata gue perih gue gosok terus jadi kaya gini deh" elaknya
"lo jangan bohong sama gue Run kalau lu ada masalah lo bisa cerita sama gue"
"lo kayak nangis apa karena Clara?" tanya Al
"bukan" tungkasnya.
"lo jangan pikirin ucapan Clara, gue yakin kok lo bakal sembuh, jangan putus asa ya Run,lo harus lihat gue sukses" ucap Al
Aruna yang mendengar itupun hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Gue tahu lo belum siap cerita sama gue, jadi gue bakal nunggu lo sampai lo siap cerita sama gue.kapan pun, jangan pernah merasa sendiri ya, run."ucap Al
"run,Lo kapan check up lagi?" tanya Al
Aruna terdiam sebentar"besok,Al" jawab Aruna
Al mengangguk "besok pulang sekolah gue temenin Lo check up,ya." ucap Al
"nanti besok lo juga berangkat bareng sama gue lagi ya kayak tadi, nanti gua jemput" tambahnya
***
Al terkekeh pelan saat melihat Aruna sedang memasang sepatunya buru buru.penampilan lelaki ini tumben saja rapih.Aruna berjalan dengan tergesa-gesa ,Gadis itu seolah tidak enak hati melihat al yang menunggunya lama,Di kepala Aruna terdapat bando berwarna soft pink yang menambah kecantikan Aruna.
Gadis itupun langsung mulai menaiki motor besar milik Al.
"run? pake jaket Lo dingin ini " perintah a kepada Aruna karena melihat gadis itu hanya memegang jaketnya padahal kali ini cuacanya sedang dingin.
Aruna yang mendengar itu pun menuruti perintah dari ia pun langsung memakai jaket yang ia pegang.
Al yang melihat itupun sedikit tersenyum, kemudian mereka berdua berlalu meninggalkan rumah Aruna .
selama perjalanan menuju sekolah Al hanya diam saja, begitupun dengan Aruna tidak ada pembicaraan sedikitpun dari mereka. Aruna yang merasa canggung akan hal ini hanya fokus melihat pepohonan yang berlalu lalang ia lewati. dalam hatinya dia berpikir tidak biasa Al mendiamkannya seperti ini, biasanya lelaki itu paling bawel sekali dan selalu membuat Aruna darah tinggi ketika pagi.
Aruna menghembuskan napasnya kasar, kepalanya pun melihat ke arah dari kaca spion motor tersebut.
"A-"Aruna mencoba memulai percakapan tersebut lebih dulu, tetapi ucapannya terhenti ketika lelaki itu sedang mengangkat handphone nya yang berbunyi.
"hmm"
'lo atur aja gimana enaknya '
'lima belas menit sebelum jam istirahat pertama selesai kan?'
"siapa Al?"tanya Aruna ingin tahu, lelaki itu hanya diam mengacuhkan ucapan Aruna tanpa menjawabnya.
"Kenzie" jawabnya singkat.
Aruna mengangguk-angguk kepalanya mengerti, Aruna bingung tumben tumben sekali Al tidak mengganggunya pagi ini apa sedang memikirkan sesuatu?
Motor besar Al , memasuki gerbang besar SMA Alexander , seperti biasa lelaki itu selalu menjadi pusat perhatian.
"nanti gue tungguin di sini sepulang sekolah"ucapan Al singkat tanpa banyak basa-basi lalu pergi meninggalkan Aruna yang masih berdiri di parkiran. aruna sedikit merasa aneh dengan sikap al tersebut, tapi iya tidak mau memikirkan hal yang negatif jadi dia tidak peduli dengan hal itu ia pun berjalan kecil menuju arah kelasnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRUNA & TAKDIR
Teen Fiction"gue enggak suka diliatin!"ucap Al dengan nada kasar ini dia, Al-Gifari Rajendra si biang kerok SMA ALEXANDER,biang masalah,suka membuat Onar,dan siswa yang paling banyak dikagumi oleh kaum hawa Karna parasnya yang tampan,laki laki yang akrab di pan...