Bab 51

111 11 0
                                    

Siang ini Clara masuk ke kamar Aruna sambil membawa  satu ember yang penuh dengan air, mengguyurkan air dingin itu ke tubuh Aruna yang sedang terlelap di atas kasur yang ada di kamarnya.

Aruna terbangun menatap Clara  yang tersenyum licik  " Bangun lo,keluar dari kamar gua sekarang!!" bentak Clara  menunjuk ke arah pintu.

Aruna berdiri menatap Clara,"Enggak usah ngayal Lo "umpat Aruna mengambil ember itu,lalu melemparkannya kembali ke arah Clara

"keluar sekarang sebelum gue acak acak muka Lo!!"ucap Clara.  Aruna  lelah ribut dengan wanita yang ada di dapan nya,kali ini ia akan berbaik hati kepada Clara.

Aruna berjalan membuka lemari mendongak ke atas mengibaskan rambutnya kebelakang,gadis itu menahan emosi nya Lihat lah sekarang,kenapa baju baju Aruna bisa tergantikan dengan baju gadis itu dengan cepat ?. Padahal saat pagi kamarnya masih baik baik saja dan barang barang nya masih tersusun dengan rapi.

" Lo sehina itu yah? sampai sampai mau menempati posisi orang ?"tanya Aruna tidak habis pikir lalu ia  menatap Clara, perasaan belum  cukup lama Aruna terlelap,kenapa Clara bisa secepat itu memindahkan barang barang nya ke kamarnya,dengan cepat Aruna  melirik pintu kamar yang terbuka, kamarnya ia kunci dari dalam tapi sepertinya magan telah memberikan kunci cadangan tersebut ke anak kesayangan nya itu.

"kamar gue sempit jadi wajar dong kalau gue minta kamar yang lebih luas ,toh mama juga bilang kalau gue bisa tukeran sama Lo!" ucap Clara

" itu kalo gue mau ngasih!! sadar anjing ! Lo cuman barang pungutan ! enggak usah belagak jadi tuan rumah!" sentak Aruna kepada Clara

" ARUNA!!"

Teriakkan dari Megan berhasil membuat kedua remaja tersebut menatap nya.

" Aruna tolong jaga mulut kamu,Clara itu saudara kamu!!" ucapnya

" sudah sepantasnya kamu berbagi dengan saudara kamu " lanjutnya

"Aruna enggak punya saudara binatang,kaya dia mah"ucap aruna sembari menunjuk ke arah Clara

plak!!!

"Anak tidak tahu sopan santun!"murka Megan  lalu menampar Aruna.

Aruna tertawa bak kesetanan menatap Megan dengan perasaan terluka,kenapa tangan itu sangat ringan ketika saat menyakitinya? kenapa tangan yang ia rindukan membelainya dengan kasih sayang,kini menjadi penyiksaan? Aruna juga ingin di beri perhatian seperti anak anak lainya.kenapa sesusah itu !

" bagus dong,itu artinya mama berhasil mendidik Aruna jadi anak yang gak punya sopan santun!" ujarnya

" mama harusnya bangga,Aruna sekarang bisa nginjek mulut hewan yang mama bawa kesini" ucapnya tersenyum dengan air mata yang sedikit berkaca-kaca.

" jaga mulut kamu Aruna !! Hormatilah saudara kamu ! Clara juga sudah berusaha agar bisa berbaur dengan kamu yang sifatnya seperti ini!" Tekan Megan  menatap tajam putrinya

" seperti apa mah? Mama kira,aku mau berbaur dengan hewan peliharaan mama?"

" mereka bukan hewan Aruna !!"murka Megan  mengepalkan tangannya emosi di kedua sisi.

" iya! Mereka bukan hewan Dimata mama! Tapi aku Dimata mama adalah hewan yang pantas selalu disiksa dan di bandingkan " teriak Aruna menatap Megan.

"saya tidak pernah ngajarin kamu seperti ini aruna !"

" Emang!! Karna mama hanya bisanyaa nuntut runa agar bisa seperti yang mama inginkan!! Aurel capek mah !!" Teriak aruna bergetar dengan emosi yang sudah menguasainya.

Prank!!

Magan melempar lampu tidur tepat di depan kaki Aruna, membuat serpihan kecil bertaburan dimana mana,Clara dan alna kaget akan hal itu namun mereka tersenyum kecil ketika melihat Aruna yang terdiam menatap megan.

ALRUNA & TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang