Al meletakan Aruna dengan hati hati di brankar rumah sakit, kesadaran Aruna hilang saat di perjalanan tadi.Para suster mendorong brankar itu dengan cepat,tak lupa Al disamping Aruna menggenggam tangan mungil itu dengan erat, penampilan Al terlihat kacau apalagi melihat kondisi Aruna yang seperti ini.
Tibalah brankar Aruna di IGD,para suster langsung membawanya ke IGD,namun saat al ingin masuk, suster malah menahannya.
"maaf,kak.tidak boleh masuk,harap tunggu di luar"ucap suster tersebut
Aruna hilang dari pandangannya, pintu IGD itu sudah tertutup rapat.Al meninju tembok yang ada di sampingnya,Kenzie yang melihat kekacauan Al itu mengerti dan langsung menepuk nepuk bahu sahabatnya itu.
"Tenang Al,gue yakin Aruna nggak bakal kenapa-napa ,lebih baik Lo sekarang telepon orang rumah Aruna supaya mereka kesini" ucap Kenzie lalu menuntun Al agar ia duduk diatas kursi besi, kepalanya sendiri tadi menunduk.
Beberapa menit kemudian, dokter keluar ruangan tersebut.Al yang melihat dokter Bilqis keluar dari ruangan tersebut langsung bangkit dari tempat duduknya dan langsung menodong pertanyaan, Hatinya sungguh gelisah sendari tadi.
"Dok! gimana keadaan Aruna?"tanya Al-Gifari
Dokter Bilqis melingkarkan stetoskop ke lehernya sembari memandang orang yang berada di koridor rumah sakit, kemudian menatap mata Al menunjukkan ke khawatiran .
mengerti apa yang di maksud dokter Bilqis , mereka berdua langsung bergeser ke tempat yang sedikit jauh dari pintu IGD."Dok? Aruna baik-baik aja kan dok? nggak kenapa-napa kan?" tanya Al sekali lagi
Dokter Bilqis menghela nafas"saya sudah melakukan CT scan.detak jantung Aruna sempat tidak beraturan.pernapasanya terganggu beberapa detik, Untung saja kamu cepat membawanya kemari.kalau saja kamu telat,saya tidak tahu apa yang akan terjadi kepada Aruna.tetapi ada satu hal yang saya ingin bicarakan.obat-obatan yang saya berikan kepada Aruna tidak cukup membantu kinerja jantung nya,Aruna harus segera mendapatkan transplantasi jantung "
"tapi dok,saya yakin Aruna bisa sembuh tanpa tranplantasi jantung, sesusah itu dokter usahain agar Aruna sembuh?"
Dokter Bilqis terdiam beberapa saat" untuk saat ini saya bisa bilang kalau Aruna sedang tidak baik-baik saja.Tapi,kamu harus siap kalau suatu saat nanti saya akan bilang kepada kamu,bahwa kondisi Aruna berada di titik paling terendah yang saya usahakan.saya ingatan sekali lagi kepada kamu Aruna tidak akan bisa hidup selamanya dangan bantuan obat-obatan yang saya kasih,obat itu hanya membantu nya untuk mengurangi rasa sakit bukan menghilangkan"ucap dokter Bilqis.
Setelah itu dokter Bilqis berlalu meninggalkannya,sebelum itu dokter Bilqis menepuk nepuk bahu Al yang terdiam.sakit? tentu saja,siapa yang tidak sakit saat melihat orang yang kita sayang terbaring lemah?.
***
Ting! Ting! Ting!bunyi telepon dari handphone Megan terdengar,segera ia mengangkatnya.
'halo,ada apa bi?'tanya Megan saat tahu yang meneleponnya adalah art rumah nya.
' nyonya,saya tadi dapat telepon dari salah satu temenya non Aruna,kalau non Aruna di larikan ke rumah sakit 'ucap dari sebrang sana dengan suara yang bergetar.
'kenapa lagi tuh anak, nyusahin sekali'
'bibi nggak tau yang jelasnyaz kenapa bisa non Aruna bisa di bawa ke rumah sakit'
'yaudah sekarang bibi kirim alamat rumah sakitnya saja, nanti saya datang kesana ' ucap Megan langsung mematikan telepon nya.
***
Jam terus berdenting menunjukkan pukul sepuluh malam dimana sebagian rumah sakit sudah berhenti ber-oprasi.Tak banyak juga orang yang masih terjaga disana,hanya segelintir saja.Mungkin hanya sebagian perawat yang mengecak pasien atau dokter yang menata beberapa berkas.
Magan dengan mantap melangkahkan kakinya keluar setelah mengunjungi kamar alna, meyakinkan anak itu sudah terlelap sebelum dirinya menuju ke lantai atas untuk mengunjungi Aruna.yang kebutuhan ia dirawat dirumah sakit yang sama.
tidak,bahkan jauh dari itu Megan tak ada niat sedikitpun untuk mengunjungi anak itu.jika bukan karna ia pendonor ginjal untuk alna,Megan tak Sudi melangkahkan kakinya ke sana.
Dari balik pintu yang berlapis setengah kayu dan setengah kaca,Megan dapat melihat di dalam sana jika aruna masih terjaga,Megan terseyum lalu tangannya lekas memegang gagang pintu dan lekas membukanya.
"kamu buat masalah apa lagi sih Aruna? kenapa hidup mu ini penuh menyusahkan saya dan orang lain,kalau gini kamu lebih baik mati saja"
Megan mulai berbicara sembari melihat-lihat isi ruang inap milik Aruna,gadis itu masih dibantu selang pernapasan.
"apa mama benar-benar berharap Aruna mati?" tanya Aruna
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRUNA & TAKDIR
Teen Fiction"gue enggak suka diliatin!"ucap Al dengan nada kasar ini dia, Al-Gifari Rajendra si biang kerok SMA ALEXANDER,biang masalah,suka membuat Onar,dan siswa yang paling banyak dikagumi oleh kaum hawa Karna parasnya yang tampan,laki laki yang akrab di pan...