Bab 43

122 9 0
                                    

Natasya berteriak heboh ketika pintu besar berwarna putih itu dibuka.gadis itu sampai tak menyadari bahwa teriakannya dapat di dengar oleh tetangga sebelah.Aruna yang baru membuka pintu rumahnya itu tanpa sadar ikut memekik kecil.Keduanya berpelukan menunjuk rindu karna mereka sudah sampai seminggu tidak sekolah,Aruna memeluknya erat.Gadis itu sangat takut kalau saja Natasya akan memiliki sifat seperti kinara,dalam hati nya berdoa agar kejadian itu semoga tak terulang lagi.walaupun, dirinya super humble saat di sekolah tak mengindahkan bahwa Aruna di sekolah tidak punya begitu banyak teman karna rata-rata teman nya memandang nya rendah karna asal usulnya yang tak jelas.

'sebanyak-banyaknya teman,tidak semua dari mereka mempunyai hati yang tulus'

Aruna mengajak Natasya untuk masuk kedalam kamarnya.

"Aruna" panggil Natasya memulai percakapan lebih dulu.

Aruna berdehem pelan untuk menyahutinya.

"gua kaya nya jahat banget,ya? masa sahabat gue lagi berjuang menghadapi rasa sakitnya gua sama sekali nggak tau keadaan Lo sebenernya, padahal gue sering liat Lo pingsan atau mimisan di sekolah bisa bisa nya gue beranggapan itu biasa ternyata Lo sesakit ini ya?" lirih Natasya

"kalau kejadian saat si Kinara ngurung Lo di rooftop nggak ke sebar,gue pasti nggak akan pernah tau kalau sahabat gue ini yang biasanya selalu ceria dan selalu buat gue ketawa di sekolah ternyata udah menyimpan banyak luka?kenapa Lo nggak pernah cerita sama gue?kita itu padahal udah sahabat lama , segitu susah nya Lo percaya sama gue?" tanya Natasya penuh lirih,gadis yang biasanya selalu cerewet dan pering ini kini bersedih.

Aruna menggelengkan kepalanya cepat"gue bukannya nggak mau cerita sama Lo,tapi gue takut Nat.gue nggak mau Lo ataupun orang yang tau tentang gue nglempar pandangan kasihan sama gue.gue ngga suka di kasihhani " jawab Aruna sambil tersenyum tipis.

Natasya yang mendengar itupun langsung menarik Aruna kedalam dekapannya"gue mau dengerin cerita
lo,gue mau.lo harus janji sama gue kalau ada apa-apa"pinta Natasya menangis

"gue juga bodoh lagi kenapa gue selalu kurang peka ke lo,Lo pasti kesepian yah run? sampai harus melakukan self-harm,maaf run gue kurang perhatian sama Lo" ucap Natasya sembari mempererat pelukan

Aruna yang berada di lekukan leher Natasya mengangguk,rasanya dirinya ingin menangis sekarang.Aruna berucap beberapa kali di hati nya semoga ini yang terakhir kali nya ia dikhianati oleh orang yang ia percaya, semoga hari hari berikutnya lebih baik.semoga Natasya tulus bersahabat Dengannya tidak seperti kinara.Aruna sekarang merasa takut dengan teman setelah kejadian Kinara yang menjebaknya.

"aduh,gue jadi mau nangis yang kenceng deh run" ucap Natasya mencoba terkekeh mengusap air matanya.

"runa Lo besok udah mulai sekolah kan?" tanya Natasya

"gue masih takut Nat"jawab Aruna sambil menunduk

"Lo Tenang aja gue yakin, nggak ada yang bisa gangguin Lo lagi,lagian mereka bertiga udah di do" ucap Natasya mencoba untuk meyakinkan kepada Aruna bahwa besok tidak akan terjadi apa-apa

"kalau ternyata sampai ada yang beneran berani nyentuh Lo, nanti gue orang pertama yang Jambak manusia yang berani nyentuh Lo" ucap Natasya kembali

Aruna rasanya ingin menangis, ketakutan itu masih ada,tapi ia senang mempunyai sahabat seperti Natasya meskipun dia bawel itu bukan bagian dari masalah,dari pada ia punya temen yang diam diam menghanyutkan.

"janji sama gue,ya Nat.jangan pernah ninggalin gue tanpa alasan kaya Kinara, cukup Kinara aja yang kaya gitu sama gue,Lo jangan sampai,kalau semisalnya gue ada salah atau hal yang nggak Lo suka gue lakuin tegur gue jangan tinggalin gue" ucap Aruna

Natasya memajukan bibirnya "Lo nggak usah minta janji sama gue,tanpa Lo pinta ,gue akan selalu jadi sahabat lo" ucap Natasya"mau peluk lagi,gue kangen kita hampir seminggu lebih ngga ketemu "

kemudian Natasya memeluk Aruna dengan erat.

***
BUGH!

perkelahian di lapangan basket,Al merasa nyeri di sekitar tulang hidung pipinya.sudut bibirnya sekarang memar tetapi tidak mengeluarkan darah.Al awalnya hanya bermain basket sendirian,tapi tiba-tiba saja Alister datang dengan raut wajah super dingin.

"kenapa Lo nggak pernah bilang sama gue kalau Aruna punya kelainan jantung!" ucap Alister dengan nada menyentak, lelaki itu kini maju menggapai baju dapan Al.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

pipi Al kembali di tonjok kuat.Alister menghempas kuat tubuh Al kebelakang,Al tak melawan sama sekali ia malah terkekeh

"urusannya sama Lo apa? Lo nggak berhak tau semua tentang aruna" sentak Al

" Lo mau ngambil Aruna dari gue? sama kaya Lo rebut Alisa dari gue? inget Lo nggak akan bisa,kali ini gue nggak bodoh kaya dulu"ucap Al sambil menarik kerah baju Alister

BUGH!

BUGH!

BUGH!

pukul Al kepada Alister,lalu Al menghempaskan tubuh Manusia di depan nya,lalu ia tendang tanpa ada sedikitpun rasa kasian.

"Gue harap lo berhenti buat deketin Aruna! Dia punya gue" sentak Al kepada Alister yang masih terbaring lemah di lantai

"Lo tuh emang cocok sama si kinara temennya si Aruna sama sama ular" ucap sebelum meninggalkan Alister di tempat itu sendiri.

ALRUNA & TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang