BAB 3

292 17 8
                                    

Malam pun tiba,jam sudah menunjukkan pukul 21.00.Al berserta keluarganya disambut dengan baik oleh para hadirin,
mereka terlihat sangat kompak dengan dresscode  berwarna putih hitam.cakra berjalan dengan Elena dengan bergandengan tangan,serta Al dan Alex yang mengikuti dari arah belakang.

Empat orang tersebut mengambil posisi duduk pada kursi yang telah disediakan khusus untuk tamu yang terhormat.sebelum acara dimulai, mereka menyempatkan untuk melakukan sesi pemotretan,Cakra dan Elena yang duduk di kursi yang terlihat mewah itu serta Al dan Alex yang terlihat berdiri di samping kedua orang tua nya tersebut.

"oke,satu!"

"dua"

"tiga"

cekrek!

"mas, tolong senyum yah"perintah sang fotografer kepada Al

Cakra menyenggol Al,dan memberikan tatapan tajam,lalu memberi isyarat untuk Al tersenyum.

Al hanya bisa menurut, menampilkan senyum manis yang jarang terlihat kepada kamera

Cekrek!

cekrek!

cekrek!

selepas melakukan sesi pemotretan, Meraka juga melakukan sesi wawancara.dimulai dengan pertanyaan yang di ajukan seperti ini "bagaimana cara bapak dan ibu menjaga keharmonisan rumah tangga ditengah kesibukan bapa dan ibu mengurus bisnis dan perusahaan"

"jawabannya sangat mudah sekali,kami menjaga keharmonisan keluarga kami dengan tetap berkomunikasi yang baik dengan anak anak kami"jawab Elena dengan lancar

"kami juga menyempatkan waktu luang untuk menghabiskan waktu bersama sama" tambah Elena

"Baik,itu jawaban dari ibu Elena lalu pertanyaan untuk bapa Cakra.sebagai kepala keluarga bagaimana cara bapa memimpin dan menjaga keluarga yang sangat harmonis ini"

Cakra yang mendengar pertanyaan tersebut tersenyum menghadap kamera"ya,tidak jauh beda dengan jawaban istri saya,saya menyempatkan waktu luang keluarga sekaligus mengajarkan kepada anak anak saya untuk mengikuti jejak saya.lalu,saya selalu bersifat adil kepada kedua anak saya tanpa membedakannya mereka sedikitpun."

"saya ingin memberikan contoh yang baik kepada anak anak saya , terutama bagaimana cara membangun bisnis yang sukses dan juga ingin menunjukan bagaimana cara nya membangun keluarga yang harmonis"ucap Cakra diakhir kalimat

Al sendiri tadi hanya mendengar jawaban dari kedua orang tuanya,semua  yang ia dengar hanya omong kosong semata, tetapi ia hanya bisa mengangguk dan mengiyakan saja ia tidak berbisa berbuat apa apa.

"Luar biasa"

semua orang yang mendengarkan itu semua bertepuk tangan atas jawaban dari elena dan Cakra

"selanjutnya, pertanyaan untuk Al-Gifari dan Alexander.bagaimana tanggapan kalian tentang kesibukan kedua orang tua kalian, lalu apakah kalian mendapatkan kasih sayang yang penuh atau merasa kedua orang tua kalian hanya sibuk dengan bisnis mereka "

sebelumnya menjawab Al dan Alex saling bertatapan sejenak.lalu Alex mengeluarkan suara"untuk itu, biarkan kakak saya yang menjawab lebih dulu"

"pasti Saya sangat bangga terhadap mama dan papa saya, mereka sangat bijak dalam membagi waktu untuk berbisnis dan keluarga, mereka juga sangat adil terhadap saya dan Alex, mereka tidak pernah membedakan apalagi membandingkan"jawab Al,mau tidak mau ia harus berbohong supaya mama dan papa nya tidak malu.

"mereka berdua selalu mensupport saya, selalu memperhatikan keseharian saya, selalu ada untuk saya kapan dan di manapun itu berada, dan kita adalah keluarga yang sangat bahagia dan sangat-sangat harmonis" lanjutin Al tersenyum kecut sembari memberikan jawaban itu semua,jawab itu hanya kebohongan belaka sebenarnya keluarga jauh dari kata bahagia dan harmonis.

"sangat luar biasa, dan saya rasa malam ini cukup sekian wawancara ini, saya ucapkan terima kasih atas waktunya"

"sangat-sangat berantakan dan sangat sangat tidak adil"batin Al dengan senyum yang masih bisa tertahan

acara besar pada malam ini berlangsung sukses dan lancar, hingga jam sudah menunjukkan pukul 23.00,Al rasanya sudah mulai gelisah di acara ini

"ma,pa Al pamit duluan yah?" ijinnya kepala kedua orang tua nya

"kamu mau kemana sayang? kita pulangnya harus bareng-bareng juga "
ujar Elena dramatis

"tunggu, sebentar lagi nak"ujar Cakra dengan lemah lembut kepada anak sulungnya.

"kak, tunggu sebentar lagi.please,kita jaga kehormatan mama sama papa"mohon Alex sembari berbisik

"Lo aja,gue udah gak betah"jawab Al dengan nada pelan

sembari tersenyum,Al pergi dari sana tak peduli dengan mereka yang terus memanggilnya.

"Al"

"Al tunggu sebentar lagi nak"

"Al-Gifari,sayang"

percuma anak itu,tidak akan kembali kepada tempat duduknya,ia terus melangkah pergi.

***
pukul 02.00 dunia hari,Al berada di meja makan.memegang sebuah bingkai foto dan menatap Poto seseorang yang ia rindukan selama ini.

"Alisa,gue ketemu cewe yang mata nya mirip sama Lo, adanya dia bisa membuat rasa rindu gue ke Lo sedikit terobati.tapi gak sepenuhnya sa,dia bukan Lo"monolog Al berbicara dengan gadis tersebut.

"gue kangen Lo"

"Lo dimana Alisa,kenapa Lo tiba tiba pergi"

"Al-Gifari!!"

Al mengembuskan napas secara kasar, apalagi sih yang mereka mau.

"Al!!"jerit ayahnya dalam rumah yang besar tersebut

"sini kamu!"

Al memunculkan dirinya di dalam lelaki tersebut

"Ap_"

"dasar gak punya sopan santun kamu!"

"papa kan sudah memberi tahu kamu,jangan bersikap seenak kamu saja! kita sedang ada di acara orang orang penting dan terhormat,tau sedikit lah sopan santun nya"

"bikin malu aja kamu Al!" cetus Elena

"bisa gak sih gak usah ribut,Al mau tidur!"

bugh!!

plak!!

pukulan dan tamparan mendarat sempurna mengenai wajah lelaki tersebut.apakah Mereka tidak puas Dengan tamparan tadi siang ?.

"papa!" sentak Alex

"udah,pah ma.yang penting kan Kaka udah datang ke acara intinya dan kakak juga udah menjawab wawancara sesuai dengan keinginan kalian"

"berapa kali Alex udah kasih tau,jangan negur kakak dengan kekerasan itu semua pasti bisa dibicarakan dengan baik!"tegur adiknya

"urus sendiri sana mama sama papa lo!"ucap Al tak peduli dengan Meraka

"kamu liat, Alex? apakah sopan dia seperti itu? bagus dia bersikap seperti itu kepada orang tua ?jangan membela Kaka kamu terus,dia pantas mendapatkan itu semua Karna perbuatan nya dia gak pantas di bela!"ujar Elena

"Lo juga gak pantas jadi mama gua!!"sentak Al dengan nada tinggi kepada mama nya

"Al-Gifari!!"bentak Cakra

"Apa!?"

"Berani kamu melawan mama dan papa ?!!"

Bugh!!

"Anak kurang ajar kamu,tidak tahu diuntung!!''

"pukul lagi,pa!kalau bisa pukul gue sampe mati! biar kalian puas!!"pinta Al dan ayah nya pun tak segan segan untuk melakukan kekerasan itu semua.

Bugh!

Bugh!

"papa udah!"tegur Alex

Bugh!

wajah anak lelaki itu sudah babak belur, bukannya merasa kasihan, papanya malah menambahkan pukulan tersebut. sementara ibunya hanya diam dan senang hati menyaksikan hal bodoh tersebut






ALRUNA & TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang