Bab 12

256 10 0
                                    

Hari libur seperti ini enaknya rebahan gak sih?Hal itu yang tengah di rasakan oleh aruna.Seusai ia membersihkan rumah dan mandi ia berniat untuk tidur, sesekali ia ingin merasa bisa tidur siang tanpa ada ganggu, selagi mama dan Kaka nya belum pulang.Namun seketika niat itu kandas karna ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya,dengan langkah malas Aruna berjalan menuju pintu,Dan mendapat Al yang sedang tersenyum menatapnya.

"ngapain lo kesini" tanya Aruna ketus

"Lo lupa janji Lo kemarin?" ucap Al,Aruna pun mengingat-ingat ucapan Al kemarin ya ia lupa kemarin Al menyuruh nya menemaninya tapi ia tidak tahu kemana.

"Mau kemana emang?"

"Bawel yah, mendingan Lo mandi terus siap siap"

"gue udah mandi tau!!"

"yaudah sana siap siap jangan lama,gue gak suka nunggu "

***
Al membawa Aruna ke tempat wahana terbesar di Jakarta,ia pikir Aruna tidak akan mau di ajak kesini.Tahu-tahunya Aruna malah sangat antusias.

"run,Lo lepas helm dulu"

perempuan itu sepertinya masih kesusahan,ia masih mencoba-coba membuka kaitan di lehernya.

"sini gue bantu,sama Lo mah lama"Al mengambil alih kaitan helm Aruna

Setelah terlepas, akhirnya mereka masuk ke dalam setelah membeli tiket masuk, langsung disambut dengan lagu-

Masuk di dunia fantasi,dunia ajaib dan mempesona ~~

Baru saja akan bernafas,Al dikagetkan dengan suara cempreng milik Aruna.

"Gue mau Naik itu,ayoo Al!!"ajak Aruna, perempuan itu Sampai menarik narik kaos putih.

Btw,Al sedang memakai kaos putih celana jeans Senada dan sneakers berwarna putih .

Al berdecak "jangan naik itu dong run,masa gue udah cool gini naik kuda kudaan begitu,mau taruh dimana muka gue!"

"gak dimana-mana ya udah aku mau naik sendiri aja"Aruna segera berlari ke arah sana, hal itu membuat Al meyusul.

"ayo naik itu!" ucap Aruna menunjuk kuda, kudaan

"yang itu aja dulu!" ucap Al menunjuk kora-kora, sepertinya mereka berdua berbeda pendapat yaa

"habis itu naik yang muter muter itu yu Al!"

"Eh enggak kita naik kora-kora aja!!"

"run, kayanya gue salah deh bawa Lo kesini!"lirih Al ,ia kira Aruna akan mendengarkan ucapannya ia capek menanggapi tingkah perempuan tersebut yang benar-benar di luar kendalinya.

"jadi Lo nyesel bawa gue kesini?tau gitu Lo kenapa ajak gue kesini" Aruna bersidekap dada dengan wajah kesal.

Al yang mendengar itu pun gelagapan panik "eh-- enggak gitu,gue cuman..laper,ya laper makan dulu yu"

lelaki itu dengan cepet menarik tangan Aruna, hingga perempuan itu bergerak malas minta dilepaskan.

"gue nggak mau! lepasin gak tangan gue !!"

"sstt!Lo harus makan dulu,masih banyak kan yang mau Lo naikin wahana disini"

Al mendudukan Aruna di salah satu kursi tempat makan.

Aruna mengangguk sebagai jawabannya

lalaki itu itu pun tersenyum "pesen yang Lo mau!"

Aruna tersenyum, hari ini ia benar-benar di buat bahagia oleh Al,hari ini adalah hari terbahagia Aruna,Al telah membuat Aruna sedikit bersemangat melanjutkan hidupnya.

Tapi ada satu masalah yang ada di benaknya, tentang penyakitnya.

apa dia akan terus bisa bersama Al ?

***
Sejak seusai makan, terhitung sudah 3 wahana mereka naikin.Aruna Benar-benar kelebihan tenaga.

Langit tak secerah siang tadi,karna sudah sore hari ini dan saat ini mereka menaiki wahana terakhir,yaitu bianglala kincir besar yang berputar.Kata kebanyakan orang,menaiki binglala bersama orang terkasih makin membuat hidup lebih berwarna,dan juga sangat tenang.karna terhindar dari kebisingan manusia.

"Habis ini ke sea world mau gak?" tanya Al

"Emangnya belum tutup?"

"Belum, khusus buat kita"

Aruna yang mendengar itupun langsung tertawa seraya memukul lengan Al.

"Emangnya yang punya sea world Lo, ada ada aja"

Mereka duduk bersebelahan,lalu saling tatap.seperti menyiratkan sesuatu,tangan Al memegang pergelangan tangan Aruna yang disana banyak sekali terdapat goresan goresan ia mengusapnya dengan lembut.

"Aruna,Lo jangan sakitin di Lo sendiri yah"ucap Al serius menatap Aruna

"Lo ngmong apa sih, ngaco banget yah kali gue sakitin diri gue sendiri" ucap Aruna gelagapan saat Al berbicara seperti itu.

Al yang mendengar itupun terkekeh, melihat Aruna gelagapan ia tau bahwa Aruna sedang menutupi kesedihannya.tapi seketika garis wajahnya menurun dan panik.

"Aruna,hidung lo berdarah"

Aruna yang mendengar itupun segera mendongakan kepala nya ke atas lalu tangannya berusaha membuka kaitan tasnya,Al yang melihat Aruna kesusahan pun mengambil alih tas itu,lalu mencari tisu di dalamnya.

Baru saja ingin meyumpal hidup aruna, perempuan itu sudah dulu merampas tisu yang Al pengen dan meyumpal hidungnya sendiri.

"Lo udah sering mimisan yah ?" tanya Al dengan hati hati

"ouh itu, enggak kok baru kali ini"ungkap Aruna sembari tersenyum, seperti menutupi sesuatu,yang seakan Al tidak boleh mengetahuinya.

Al rasa Aruna berbohong , terlihat dari gerak gerik badannya dan juga pola arah matanya.

Al menatap dalam mata Aruna

"Lo jangan nutupin apa apa yah dari gue,"

"gue gak nutupi apa apa Al,Tenang aja"

"gue mau pulang,udah terlalu sore ini " ucap Aruna mengalihkan ucapan Al.

Al mengikuti maunya perempuan tersebut, selesai membuang sampah bekas tisu yang terdapat banyak bercak darah pun,Al dan Aruna naik ke atas motor, menyalakan motor tersebut lalu pergi dari dunia fantasi tersebut.

ALRUNA & TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang