"SAYA TIDAK PERCAYA DENGAN KALIAN BERDUA,ARGGG"pekik Megan"DAN KAMU BI SITI JANGAN PERNAH IKUT CAMPUR DENGAN URUSAN KELUARGA SAYA!"
Megan kembali menendang bi Siti"KAMU BI SITI!,KAMU ITU HANYA SEKEDAR ART DIRUMAH INI,DAN KAMU TIDAK BERHAK HALANGIN SAYA UNTUK MEMBERIKAN PELAJARAN KEPADA ANAK SIALAN INI.DAN ASAL KAMU TAHU KALAU BUKAN KARNA PERMINTAAN SUAMI SAYA UNTUK TETEP BEKERJA DI RUMAH INI, SUDAH SAYA TENDANG JAUH JAUH KAMU!"
Saat Megan hendak menendang bi Siti lagi,namun dengan cepat Aruna melepaskan cekalan Megan di pergelangan tangannya dan langsung memeluk tubuh bi Siti Hingga dirinya yang menjadi sasaran Megan.
BUGH
"Non jangan lindungi bibi,lebih baik non kabur dari rumah ini,bibi takut ibu melakukan hal nekat lainnya"lirih bi Siti.
"nggak apa-apa bi semua ini salah runa,runa pantas di hukum."
"MAU JADI SOK PAHLAWAN KAMU YAH?"Megan berlutut kemudian wanita itu meraih wajah Aruna dan mencengkeram kuat dagu Aruna.
PLAK
PLAK
PALK
PALK
PLAK
lima buah tamparan berhasil mendarat di pipi Aruna hingga membuat Aruna mimisan,"NGGAK HENTI-HENTINYA KAMU MEMBUAT MASALAH DI KELUARGA INI!"tekan Megan
Megan kembali berdiri
BUGH
BUGH
BUGH
"huk,huk,huk,u-udah mah, ampun s-sakit"lirih Aruna tergeletak di lantai,bi Siti tidak bisa berbuat apapun karna Aruna memintanya untuk tidak ikut campur.
"SAYA TIDAK AKAN BERHENTI SETELAH MELIHAT PERLAKUAN KAMU TERHADAP ANAK SAYA!"Megan menarik kerah baju seragam putih abu-abu yang masih Aruna kenakan "Ampun yahh,runa minta maaf"
BRUG
PRANGG
"ibu sudah,Bu kasiann non runa"bi siti menangis histeris saat dirinya melihat Megan mendorong Aruna ke Maja tamu sehingga satu buah vas kaca terjatuh tepat di tubuh gadis itu.
"huk,huk,huk u-udah m-mah"darah yang mengalir dari hidung nya semangkin deras.
PALK
PALK
PALK
"TIDAK ADA AMPUN UNTUK ANAK PEMBAWA SIAL SEPERTI KAMU!"teriak Megan menggelegar.
"b-bunuh r-runa ajah m-mah k-alau g-itu"lirih Aruna dengan tubuh yang terkapar lemas.
"TANPA KAMU MINTA,SAYA MEMANG BERNIAT UNTUK MEMBUNUH MU"pekik Megan kembali memukul Aruna dengan membabi buta.
BUGH
BUGH
BGUH
BGUH
BGUH
Mata Megan melihat ke arah meja yang disitu terdapat beberapa piring dan gelas kaca,ia mengambil nya dan...
PRANGG
PRANGG
PRANGG
Piring itu dilemparkan ke arah Aruna yang terbaring lemas.
Seragam putih yang dirinya kenakan itu sudah di balut dengan darah manis yang terus mengalir dari hidung nya dan mulut gadis itu,pakaian yang asalnya berwarna putih itu kini sudah menjadi warna merah pekat.
Masih merasa tak puas Megan pun mengambil sebuah tongkat besi yang di ujung ruangan tersebut.Lalu kembali ke tempat dimana Aruna masih disitu.Sebelum itu Aruna menatap mamahnya.Megan lekas mengangkat tongkat besi itu tinggi-tinggi,Aruna mulai memejamkan matanya.Bi Siti yang melihat itupun kembali memekik histeris.
Dengan cepat Megan memukulkan tongkat tersebut ke arah gadis itu dengan membabi buta.
BGUH!
BUGH!
"akh"
BUGH!
BUGH!
"mah, sakit u-udah mah" ucap Aruna lemas.Namun Megan mengabaikan ucapan tersebut
BUGH!
BUGH!
BUGH!
seperti seseorang kesetanan,Megan terus menerus meluapkan emosinya, melayangkan tongkat besi tersebut,ia terus memukul Aruna di segala inci tubuhnya ,memukul Aruna tanpa henti dan ampun.hati nurani sebagai seorang ibu entah kemana.
Aruna,anak itu terus memekik kesakitan saat mamahnya tanpa henti memukul nya, semuanya terasa begitu sakit,sakit sekali sampai-sampai ia tak mampu lagi untuk bergerak selain hanya meringkuk.
Perlakuannya itu membuahkan hasil darah segar yang bercucuran sehingga mengenai lantai yang tadi nya bersih dan wangi itu kini berubah menjadi lantai yang kotor dan berbau amis.
Dengan kegilaannya Megan kembali memukul Aruna yang sudah memejamkan matanya,sekali ia melempar kembali beberapa piring kaca ke arah tubuh gadis itu.
Brak!
Megan melempar tongkat besi tersebut ke sembarang arah, napasnya terengah-engah, keringat nya bercucuran penampilannya juga terlihat berantakan.
"sudah Bu,kasian non runa"pekik bi Siti menangis histeris,tidak ada angin tidak ada hujan Megan menjauh dari Aruna yang sudah memejamkan matanya.
"Bi Siti tolong bawa anak sialan ini ke rumah sakit,jangan biarkan dia mati sebelum ia mendonorkan ginjal nya untuk alna "ucap Megan sebelum pergi dari sana.
"Non Runa bangun non "teriak bi Siti sembari mengguncang bahu Aruna agar gadis itu tersadar.
Hanya ketidak sengajaan yang dilakukan Aruna lakukan hingga membuat Megan berani menganiaya anak nya sendiri.
***
Lelaki berpakaian SMA berantakan itu terus menerobos jalanan besar ibu kota itu, membuat pengendara lain mengumpati nya. lelaki tampan itu terus menyalip kendaraan motor lainnya, dengan kecepatan di atas rata-rata laki-laki itu menancapkan gasnya menuju sebuah tempat.tidak peduli dengan umpatan panas orang-orang, dan suara klakson yang beradu adu sehingga menyebabkan kebisingan. pandangan lelaki itu terus menatap lurus jalan besar dengan mata sembab yang tidak memiliki kehidupan di sepanjang jalannya.
motor itu berhenti di pekarangan rumah sakit ibu kota, dengan gerakan cepat lelaki itu berlari menuju ruangan yang menjadi tempat tujuannya. air mata yang mengalir deras dan mata yang sembab dan seluruh anggota tubuh yang tak mampu lagi menopang tubuhnya tetapi lelaki itu memaksakan dirinya untuk terus berlari menuju lorong yang tengah duduk wanita tua di dapan ruangan itu sambil menangis.
Bi Siti yang mengetahui kedatangan lelaki tersebut, langsung berhamburan memeluk lelaki tersebut"den,non runa den"histeris bi Siti
"bibi Tenang dulu,runa pasti baik baik aja"
Al memejamkan matanya, menghapus air mata yang mengalir deras tetapi tidak mengeluarkan suara.
Al mendongak kan kepalanya,lelaki itu langsung berdiri kala pintu ruangan itu terbuka.
"Dok gimana keadaan pacar saya?"tanya Al
"Aruna pasti baik-baik aja kan dok?"
"dok tolong jawab dok" Al mengguncang tubuh dokter itu karna tidak ada yang menjawab satu patah kata pun.
"kondisi pasien kritis,dan pasien juga kekurangan banyak darah,kami kekurangan stok darah golongan nya pak"ujar dokter
"golongan darah apa biar saya bantu carikan dok"ucap Al
"golongan darah b " ucap dokter tersebut
bi Siti yang mendengar itupun langsung berdiri menatap wajah dokter itu
"golongan saya b dok"ucap Bi Siti
"yaudah bu silahkan ikut kami untuk mendonorkan darah ibu" ucap dokter tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRUNA & TAKDIR
Teen Fiction"gue enggak suka diliatin!"ucap Al dengan nada kasar ini dia, Al-Gifari Rajendra si biang kerok SMA ALEXANDER,biang masalah,suka membuat Onar,dan siswa yang paling banyak dikagumi oleh kaum hawa Karna parasnya yang tampan,laki laki yang akrab di pan...