Bab 69

104 9 1
                                    

5 hari setelah kematian Aruna,lelaki itu tidak ada rasa semangat.Bahkan lelaki sempat jatuh sakit.

Hari ini,laki laki itu menjalankan kali jenjangnya menuju tumpukan tanah yang di penuhi bung yang sudah layu dan batu nisan di atas tumpukan tanah itu.

Hari hari terasa hampa tanpa ada nya Aruna,terlalu sulit bagi dirinya melepaskan sesuatu yang amat dirinya sayangi dan dia jaga dengan batas melebihi kemampuannya.

Al menjongkokkan tubuhnya, disamping gundukan tanah tersebut "Hay, selamat pagi sayang"Sapa Al,dulu sewaktu gadis itu masih hidup ,Al selalu mengucapkan kosa kata sederhana itu setiap pagi.

"Maaf yah aku baru kesinih lagi, kemarin aku sakit terus.Aku jadi kangen deh di bikinin cookies love buatan kamu itu, biasanya kalau aku sakit kamu selalu bawain aku cookies" lirih Al

"Udah 5 hari kamu pergi, rasanya berat run"

"Bangun Dong,udah pagi ini,kamu nggak boleh tidur terus"ujar Al,Lalu meletakan sebuah buket bunga mawar biru dan bunga edelweis yang menambah kesan ,yang dirangkai menjadi rangkaian yang cantik.

"Aku bawa bunga mawar biru Lo,bukan mochi lagi"kekeh Al.

Dari dulu dirinya tidak pernah absen dalam memberikan Aruna mochi kesukaan gadis itu."Nanti kalau aku bawa mochi, percuma dong Mochi nya nggak kamu makan"ujarnya lagi.

"jadi aku bawa bunga mawar biru aja dulu,dulu kamu suka bunga mawar kan tapi nggak terlalu suka banget"

"Karna yang paling kamu suka kan aku"Monolognya, berusaha menahan air mata nya yang hendak meluruh.

"mawar biru  ternyata dapat melambangkan kesetiaan dan kepercayaan. Warna birunya yang stabil dan tenang menggambarkan komitmen dan kepercayaan yang mendalam dalam sebuah hubungan. Selain itu, mawar biru bisa menjadi cara untuk menunjukkan dedikasi dan kesetiaan yang tak tergoyahkan kepada seseorang.ini kaya kira run kita setia namun takdir memisahkan kita berdua,Aku baru tau artinya run, padahal kamu sering mau bunga ini ya"ujarnya

"Dan bunga edelweis dianggap sebagai lambang keabadian, keberanian, dan kesetiaan.Bunga ini aja melambangkan keabadian masa kita nggak run"lelaki itu memberhentikan ucapannya, menghela nafas berat.

"Tapi semesta udah tega sama kita, semesta udah ambil kamu"gumamnya dengan air mata yang tak dapat tertahankan.

"Runa tunggu aku disana ya,aku mau memperbaiki diri aku dulu disini supaya nanti kita bisa ke surga bareng bareng"

"pasti di surga seru yah?surga tempat abadi terindah buat kamu"ucap lelaki itu lirih

"Surga itu tempat paling indah untuk semua manusia baik, contoh nya kamu,tapi apakah nanti aku termasuk?"

"Kehilangan kamu sama aja kaya kehilangan jiwa aku run" ucap lelaki itu mendongak kepalanya ke atas langit,menahan air mata nya agar tidak terlalu jatuh.

"Aku mau ucapin terimakasih atas semuanya, semesta udah titipin runa untuk aku walaupun hanya sesaat saja, semesta sayang banget sama kamu,karna dia tau kamu di bumi selalu tersakiti "

"Run aku mau pulang dulu yah.Aku harap kamu datang ke mimpi aku,biar aku bisa mengobati rasa rindu aku ke kamu"

"Miss you " ucap Al sambil meninggalkan tempat pemakaman tersebut.

***
Al-Gifari telah kembali bersekolah di SMA Alexander.Ketika kakinya sudah melewati gerbang Alexander banyak tatapan yang mengarah kepada nya,banyak yang melemparkan raut wajah yang berbeda dari masing-masing yang memperhatikan nya,tetapi Al tidak peduli,gadis itu menatap diam seolah tak menyadari banyak sekali pasang mata yang menatapnya.

Kakinya berhenti sejenak ketika radius satu meter terdapat beberapa karangan bunga.

'SELAMAT JALAN MURID KESAYANGAN KAMI '

'SELAMAT TINGGAL ANAK BAIK '

'TURUT BERDUKA CITA ATAS MENINGGALNYA ARUNA AURELIA'

Al berhenti melangkah,matanya membaca satu persatu karangan bunga yang berdiri persisi di depan koridor utama,Al mencoba mendongak kan kepalanya.

'Jangan nangis lagi Al,ini di sekolah,jangan lemah'

Al menarik sudut bibirnya, mencoba untuk bersikap seolah olah tidak ada yang terjadi apapun.

"Al" Baskara datang dengan nafas yang terengah-engah dari koridor samping.Lelaki itu menatap khawatir kepada Al,mau bagaimana pun ia sangat peduli kepada sahabatnya yang sedang berduka.

"Kenapa enggak langsung ke kelas aja? Lo kan bisa hubungi gue atau Kenzie,pasti gue tungguin Lo di dapan gerbang"ujar baskara perhatian.

Al masih terdiam,baskara yang perhatian pun mengusap bahu temannya."Enggak usah di liatin"

"gue bisa sendiri,gue gpp"ucap Al

"gue tau Lo pura-pura baik aja kan,"ujar baskara, mereka berdua kini berjalan menuju kelas.

"Kurang dari 2 bulan lagi itu hari kelulusan kita,gue mau bilang makasih banyak sama Lo dan Kenzie,tiga tahun di SMA rasanya singkat banget "ujar Al, baskara yang mendengar itu pun mengusap punggung sahabat itu.

"Lo bisa bantuin gue? gue mau belajar yang serius sebelum ujian,biar runa bangga sama gue karena gue bisa berubah " ujar Al lagi membuat baskara sedikit kaget, akhirnya sahabatnya itu mau berubah .

"gue pasti bantu Lo, pasti di surga Aruna bahagia karna ngliat Lo mau berjuang,selain itu juga orang tua Lo juga pasti bangga Al" ucap baskara

"ayo kita berjuang sama sama" ucap baskara lagi





ALRUNA & TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang