Bab 79

78 7 0
                                    

"Mas! Bangun mas!"gadis bermata bulat itu menepuk-nepuk pipi Liam yang dia temukan tidak sadarkan diri.

Pemudi itu meletakkan telinganya di dada liam dan sama sekali tidak menemukan detak jantung di sana, beralih pada denyut nadi di tangan kiri liam yang sama sekali tidak bisa dirasakan sekecil apapun volumenya.Masih belum puas, dia membuka kelopak mata liam lantas menyorotnya dengan senter, barulah dia merasa lega saat pupil mata liam terlihat mengecil tanda Dia memberi respon, barulah dia mengambil kesimpulan jika lelaki itu mengalami henti jantung dan harus dilakukan resultasi jantung paru.

"Bertahan ya mas"bisiknya di telinga Liam ,sebab Dia hanya mempunyai sedikit waktu.

Setelah melepas carier yang ada di punggungnya, Gadis itu berlutut di depan Liam yang sudah terlentang lurus, Dia menepuk kedua tangannya di bagian tengah dada Liam dan langsung melakukan pompa jantung dengan keras dan cepat seperti pada korban tenggelam.Terus menerus selama 45 kali.

uhuk!

seketika Liam terbatuk-batuk luar biasa, perutnya terasa bergejolak aneh sampai dia tidak bisa menahan lagi. hingga lelaki itu memuntahkan darah cair yang begitu pekat merahnya seperti darah ayam, baunya busuk.

Mata liam berair, tubuhnya lemas sekali.Kepalanya juga terasa pusing bukan main, semua terasa tidak jelas.Dia seperti setengah sadar, Si penolong itu menyandarkan tubuh Liam ke pohon, dia mengambil air mineral yang tinggal setengah lagi membuka tutupnya dan meminumkan pelan-pelan kepada Liam.

"Saya ada coklat, dimakan ya. biar nggak terlalu mual"kemudian Liam tidak ketahui namanya itu menyodorkan satu batang coklat yang dia ambil dari saku jaketnya.

"Makasih "suara Liam sangat-sangat tidak kedengaran.

pemudi itu tersenyum manis, sambil menunggu Liam bisa berkomunikasi.Dia menutupi muntahan darahnya dengan tanah dan beberapa helai daun agar tidak mengundang hal yang tidak-tidak.

"Mas kepisah dari rombongan "

Liam  mengganggu lemah "iya,gue sama--"kalimat itu menggantung di udara, liam memutar kepala. mencari Arion yang tidak ada wujudnya sama sekali.

"Temen gue mana!"tanya lelaki itu cepat.

"saya nggak lihat siapapun selain mas di sini"

"Ada!" sentak Liam "dia semalam tidur di dekat gue!"

"tapi saya berani sumpah, waktu saya ke sini ,nggak ada siapa-siapa"

kemudi yang baru pulih diguncang kepanikan sampai-sampai nyeri di kakinya kambuh. Cobaan apa lagi ini

"Arion!Arion!"Liam berteriak berulang kali memanggil nama sahabatnya itu hingga tenggorokannya terasa sakit.

dia memaksakan diri untuk berdiri, tapi dihadang oleh gadis yang tidak tahu apa-apa.

"Mas mau kemana? kondisi mas belum stabil" cegahnya.

lelaki itu menggeleng dengan mata hampir ingin menangis, demi Tuhan.Dia tidak ingin berpisah dengan Arion.

"Gue harus cari Arion!"dia terus berjalan ke masjid terpinjam-pincang, menahan air mata hingga bola matanya terasa nyeri.

"ARION LO DIMANA!!"

"KITA UDAH KETEMU PENDAKI LAIN!! KITA BISA PULANG SEKARANG!!"

"GUE UDAH SADAR,LO DIMANA?!AYOK BALIK "

"ARION!! GUE LAGI GAK MAU BERCANDA, AYO KITA PULANG SAMA-SAMA KITA CARI TEMAN-TEMAN YANG LAIN LAGI!!"

"ARIONNN!!"Tepat saat itu, tubuh Liam ambruk ,tubuhnya bergetar ,dia menutupi wajahnya dengan telapak tangan dan menangis tersedu di sana.

ALRUNA & TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang