"Bagaikan jiwa yang terpisah"
"Mati enggan, hidup pun susah"
"Jiwanya t'lah lama direnggut waktu"
"Katanya hatiku t'lah lama terbelah
Bagai cangkang kosong terpisah""Ragaku ada di sini, tapi hatiku bersamamu"
"Bukan maaf,Yang kuminta"
"Tapi peluk,Yang kulupa"
suara Aruna menggema di seluruh penjuru rumahnya,lebih tepatnya ia sedang berada di dapur,ya ia sedang masak sesuatu.
ia sedang menaruh selai strawberry di atas cookies buatannya.
"Finish,let see how beautiful you're bebe"Aruna terpekik heboh menatap rantang 2 susun itu yang berisi bubur ayam dan cookies love buatannya.
FLASHBACK
Dengan segala keraguan,Aruna menghampiri salah satu sahabat Al,ya dia menghampiri Kenzie alasannya karna kenzie pernah menolong membuat Aruna ketempat yang lebih tenang saat dia di ganggu oleh Alister.
"hai,Kenzie gue boleh nanya gak kenapa Al hari ini nggak masuk sekolah."
Kenzie menaikan alisnya sebelah bingung,"ada keperluan apa run nanyain si Al?"
Baskara menyenggol lengan Kenzie "Ken,gak boleh gitu sama calon pacar si Al"
Tanpa angin dan hujan, tiba-tiba baskara merangkul bahu Aruna dan itu sukses membuat aruna melotot kaget menatap tangan yang bertengger di bahunya.
"Aruna,Lo sans aja sama kita,oh iya Lo nanya si Al yah tadi?dia lagi sakit"ujar baskara
ucapan baskara membuat Aruna berpikir keras,lalu menatap baskara sebentar lalu menunduk.
"gue boleh tau alamatnya Al gak ?" tanya Aruna yang sukses membuat Baskara dan Kenzie tertawa kecil.
"anjir,pake pelet apa tuh si Al?, sampai sampai si Aruna nanyain alamat rumahnya"
Aruna memandang aneh mereka,mencoba menerka-nerka apa maksud dari ucapan mereka.
"Nanti gue Sherlock alamatnya rumah si Al ke kontak Lo"
Aruna tersenyum kaku "okay, makasih gue balik ke kelas dulu"lalu setelah nya ia pergi.
"eh Ken Lo ngrasaa aneh gak sih sama Aruna,bisa bisanya dia siang siang gini pake switer kaga gerah apa yah" tanya baskara kepada Kenzie.
" mungkin dia lagi sakit,kaga usah mikir yang aneh aneh Lo" ujar Kenzie
FLASHBACK OFF
***
Aruna turun dari ojek online pesanannya ,dan berhenti di tempat di depan rumah modern klasik, Untung saja mama nya semalam pamit untuk ke luar kota selama beberapa hari kedepan karna ada pekerjaan yang harus di selesaikan, sedangkan Kaka nya pergi jalan jalan ke luar kota juga bersama temen temen nya.jadi Aruna bisa sedikit Tenang jika ia mau kemana mana ."makasih yah pak" ujar Aruna ramah
"iya neng,sama sama,saya pamit."Aruna mengangguk menatap bapa ojek itu pergi,lalu beralih menatap rumah besar yang ada di depannya.
Aruna menatap layar ponsel nya"bener ko alamatnya disini"
Aruna mengantongi handphonenya ke saku jaket abunya,lalu berjalan menuju pagar hitam tersebut.
"hello,permisi "ucap Aruna di sela-sela ia berdiri didepan pagarnya.
"Eh,ada tamu? nyari siapa neng? "tiba tiba saja dari arah samping datang bapak-bapak dengan berpakaian seperti satpam menghampiri aruna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRUNA & TAKDIR
Teen Fiction"gue enggak suka diliatin!"ucap Al dengan nada kasar ini dia, Al-Gifari Rajendra si biang kerok SMA ALEXANDER,biang masalah,suka membuat Onar,dan siswa yang paling banyak dikagumi oleh kaum hawa Karna parasnya yang tampan,laki laki yang akrab di pan...