[5]

240 48 1
                                    

Hunian Danya Ruth berada di kompleks perumahan sederhana yang berada di pinggir kota. Jadi, tempat itu cenderung sepi. Beberapa kilo dari sana hanyalah bangunan-bangunan tua serta hutan pinus. Di depan huniannya, terdapat pagar terali besi setinggi kurang-lebih satu meter. Dari trotoar tempat Nada berdiri saat ini, halaman minimalis yang dipenuhi dengan rumput hias tertata-rapi nampak-beserta bunga-bunga kecil yang tersebar di antara rumput-rumput itu. Lantas sebuah pohon dengan ayunan dicat putih yang telah mengelupas di beberapa bagian dan berkarat. Rumah itu memiliki warna cat perpaduan antara abu-abu dan putih. Di teras terdapat sofa dan meja kayu jati. Di sisi lain pula, garasi yang tertutup. Rumah itu tertata rapi. Tidak ada satu pun kondisi yang mengungkapkan bahwa rumah itu berantakan. Bahkan, tidak ada satu pun daun yang gugur di atas rumput.

Danya mengatakan bahwa pagarnya tidak dikunci. Nada bisa masuk dan duduk di teras sejenak-sementara Danya akan segera kembali. Jadi, gadis itu mendorong pagarnya dan masuk. Dia benar-benar duduk di teras.

Berbagai pertanyaan menyelimuti kepalanya. Salah satunya; apakah tidak ada orang lain yang tinggal di sini selain Danya? Danya tidak mengatakan apa pun tentang itu.

Sejak Danya datang ke sekolahan itu-setahun lalu-tidak banyak yang Danya katakan pada murid-murid. Dia hanya mengatakan bahwa dia lulusan sekolah menengah kejuruan teknik komputer dan jaringan dan pernah bekerja di sekolah lain sebagai staf IT pula. Dia juga berkuliah kelas karyawan dengan prodi teknik informatika. Ketika orang-orang bertanya, mengapa netranya layaknya biru samudra? Dia hanya mengatakan bahwa itu hanyalah hadiah dari Tuhan.

Danya sangat tampan. Hampir semua orang menyukainya. Kalau pun tidak menyukainya, maka mereka akan kagum. Pada dasarnya, Nada pun sama. Pernah suatu waktu Nada merasa ingin tahu lebih banyak tentang Danya Ruth ini. Tetapi, dia tidak dapat menemukan apa pun. Sebab pada umumnya-pada zaman ini-orang akan mencari informasi tentang orang lain di sosial media. Tetapi, Danya Ruth tidak ditemukan di sana.

Jarum jam berputar dengan cepat. Nada telah lama menunggu di sana. Sekarang, arlojinya hampir menunjukkan pukul enam. Enam sore. Matahari telah terbenam di ujung barat. Tetapi, Danya masih belum kelihatan. Tempat itu sepi. Sangat jarang sekali kendaraan melintas. Bahkan, sejak tadi dia tidak melihat ada tetangga yang melintas di sana.

Nada kembali merogoh ponselnya dan hendak menghubungi Danya. Tetapi, pada kenyataannya, Danya sudah menghubunginya lewat pesan beberapa menit yang lalu.

"Aku sedikit terlambat. Maaf."

Nada mengembuskan napas panjang. Dia tidak ingin lama-lama menunggu. Tetapi, mau ke mana dia sekarang? Jika dia pulang, maka dia akan diamuk ayahnya. Orang-tua Olivia pasti pergi ke rumahnya dan melapor kejadian bodoh di gudang sekolah tadi. Dan Nada benar-benar tidak memiliki tempat untuk pulang.

Karena terlalu lelah, Nada memejamkan matanya di atas sofa itu. Dia mencoba untuk terlelap sejenak dan mengusir segala kerunyaman di dalam benaknya.

***

Julian Zachary adalah cucu dari ketua partai. Dia memiliki segalanya dalam hidup; termasuk uang yang tidak terbatas. Lebih-lebih, ayahnya adalah seorang pengusaha yang usahanya bergerak di bidang produksi suku cadang mobil. Dia dikenal memiliki citra yang baik. Tetapi, dia tetaplah anak muda biasa yang sering-kali mengungkapkan kekesalannya pada alkohol atau pun minuman keras.

Pamannya tersayang tewas secara mengenaskan. Dia sedih. Dokter Alferd merupakan bagian dari dirinya yang mendukungnya di setiap masa-masa yang sulit (seperti ketika dihukum oleh kedua orang-tuanya). Jadi, ambisi untuk menghabisi Sang Pembunuh muncul dalam benak Julian. Yah, dia bertekat untuk membalaskan dendam pamannya.

Akan tetapi sebelum itu, dia perlu mabuk dulu.

Dia, Erick dan rekan-rekan segerombolannya menutuskan minum di sebuah bangunan kosong di area terpencil kota itu. Mengapa di sana? Karena mereka tidak ingin diendus dan Erick sewa dengan murah dari berandal kota. Beberapa dari mereka menggunakan ganja dan ganja dilarang di negara itu. Jadi, mereka harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi.

The Killer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang