Sofiya mulai memahami Daniel. Dia adalah seseorang yang tidak ingin disamakan dengan orang lain, selalu merasa paling unggul, keinginannya selalu harus dikabulkan. Ini merupakan gejala psikopat. Ah, tetapi agaknya dia memiliki perasaan. Semua itu terjadi karena dia selalu dielu-elukan oleh orang lain. Sejak kecil, dia dikagumi karena parasnya yang dapat menghipnotis semua orang. Orang-orang pun selalu memperlakukannya secara spesial dan dia menjadi merasa bahwa dirinya spesial—dan berbeda dari yang lainnya. Selain itu, dia tumbuh dengan ibu angkatnya yang kabarnya sangat mencintainya dan memanjakannya; memberikan segalanya yang dia inginkan. Beberapa sifat merupakan genetika. Sementara genetikanya sendiri tidak diketahui. Boleh jadi, sifat-sifat aneh itu menurun dari orang-tua kandungnya—yang entah siapa.
Kata Alexander, Danya sebenarnya bukanlah orang yang baik-baik amat. Dia senang bermain dengan wanita, mabuk di kelab malam, menghajar atau berkelahi dengan orang lain dan semacamnya. Tetapi setidaknya—bagi Sofiya—dia bukanlah seseorang seperti Dokter Alferd. Selama ini, Sofiya menghindari banyak pria yang menyatakan perasaan kepadanya. Tetapi kali ini, entah kenapa dia malah sering menatap Danya. Ini pertama kalinya—setelah sekian lama—dia memutuskan untuk menambah satu orang lakon pria dalam hidupnya.
Walau dia adalah orang yang aneh, tetapi kata-katanya di pantai itu cukup masuk akal. Apakah Sofiya akan mengorbankan hidupnya untuk rasa trauma dan ketakutannya? Dia juga berhak bahagia!
Hanya saja, memang sulit melepaskan segala rasa takut itu. Dia sudah terjebak dalam lubang yang dalam. Sangat sulit untuk keluar dari sana dan menemukan secercah cahaya.
Sore itu, Sofiya hendak pulang dari universitasnya. Saat berada di tempat parkir, satpam memberinya sebuah bingkisan. Sofiya menerimanya. Itu merupakan sebuah cake cokelat dengan cherry di atasnya. Sofiya paham siapa yang mengirimnya. Daniel Ruth. Dia mengatakan pada Sofiya untuk membelikan cake. Dan Alexander mengatakan—walau Danya gila—dia adalah orang yang seing-kali menepati janjinya. Belakangan ini, dia tidak banyak melihat Danya—seperti hari-hari sebelumnya. Jadi, Danya berinisiatif memberikan cake itu lewat perantara satpam di kampusnya.
Sofiya menikmatinya di dalam mobil. Rasanya begitu manis. Kini, dia menerima makanan dari orang asing—lagi. Setelah dia memiliki rasa trauma akan soda ber-misoprostol yang diberikan Dokter Alferd kepadanya. Cake itu sama sekali tidak berbahaya. Tidak ada gejala apa pun dalam tubuhnya.
Sekali lagi, dia mulai memahami bahwa tidak semua pria seperti Dokter Alferd.
Lantas di hari berikutnya, ada es krim yang telah meleleh. Dan Sofiya tahu bahwa itu dari orang yang sama. Walau telah meleleh, dia tetap menikmatinya. Sebuah es krim cokelat yang manis dan lembut. Sekali lagi, tidak ada gejala apa pun di tubuhnya.
Hal-hal kecil itu membuat Sofiya ingin berjumpa dengan Danya untuk mengungkapkan rasa terima-kasihnya pada hal-hal kecil itu. Jadi, dia memutuskan untuk mengikuti Leslie ke basement Alexander dan berharap Danya ada di sana. Tetapi, pemuda itu tidak ada. Sofiya tidak bertanya pada Alexander. Bagaimana jika Alexander menduga yang tidak-tidak? Ah, sudahlah. Dia pasti akan bertemu dengannya lagi.
Suatu ketika, Lyc Leonid kembali menerbitkan bukunya. Sofiya kembali pergi ke toko buku untuk membeli buku Lyc. Bukan tanpa alasan. Lyc adalah Ilya. Bagaimana dia tidak penasaran atas apa yang ditulis mantan kekasihnya itu dalam naskah yang panjang? Kata orang, apabila seorang penulis jatuh hati pada seseorang, maka orang itu akan kekal abadi dalam untaian kata. Sofiya ingin menemukan dirinya sendiri di antara paragraf-paragraf yang ditulis Lyc.
"Dia mengabadikanmu di cerita yang kemarin. Dirimu, ada sebagai salah satu karakter di sana. Aku telah menelaahnya lebih dalam." Suara itu membangunkan Sofiya dari lamunannya ketika dia menatap buku-buku Lyc Leonid yang hampir habis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Killer [END]
Mystery / Thriller[SANG PEMBUNUH] 18+ PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❗ *** Blurb : Dokter Alferd merupakan dokter yang tampan dan berkarisma. Tetapi, itu semua pudar ketika dia ditemukan tewas secara mengenaskan di huniannya. Dirnada "Nada" Atlicia Hayes merupakan putri d...