[8]

289 47 4
                                    

@leslie_elise
Kenapa kalian selalu bertanya kepadaku atas apa yang dilakukan Alferd? Kenapa kalian tidak bertanya kepada ahlinya saja @kepolisiankota_xxxx @ramonhayes

Leslie Elise sudah gila. Bahkan dia menyebut akun resmi kepolisian kota dan akun pribadi ayahnya—sebagai pimpinan. Siapakah sebenarnya Leslie ini?

Foto profil wajah Leslie terpampang di layar ponsel Nada. Gadis dengan rambut di cat kemerahan dan pakaian serba hitam seperti anak metal. Dia sangat berani mengemukakan pendapat bahkan ketika orang sudah menghujatnya mati-matian. Dan dia juga mengatakan hal-hal yang tidak sopan terhadap orang yang sudah meninggal. Agaknya, Leslie ini sangat membenci Dokter Alferd.

Nada dan Danya terpikir oleh kalimat yang Erick katakan. Bahwa Julian mengatakan kalau pamannya mati karena kakaknya. Tetapi masalahnya, Ilya dan Liliya sangat sulit untuk ditelaah. Beberapa tahun lalu, mereka pindah ke luar negeri untuk berkuliah. Di dalam masyarakat, keduanya juga kurang dikenal—tidak seperti Dokter Alferd dan ayahnya. Tetapi, sejauh yang Arman selidiki, Ilya dan Liliya memiliki kehidupan yang mulus saat masih di kota itu. Mereka tidak pernah terlibat masalah. Berbeda dengan Julian yang sesekali terlibat mabuk dan kecelakaan kecil.

Untuk saat ini, mereka akan mengesampingkan kedua saudara itu. Ada hal lain yang perlu mereka lakukan untuk mendapatkan informasi tentang Dokter Alferd.

Kekasihnya.

"Dari penyelidikanku, Dokter Alferd memiliki beberapa mantan kekasih. Yang terakhir bernama Clarissa. Dia memiliki butik bernama CR Fashion. Aku sudah menginterogasinya. Tetapi, dia tidak tahu apa pun. Desas-desusnya, Clarissa-lah yang memutuskan Dokter Alferd. Jadi, jika begitu, harusnya bukan Clarissa yang berdendam dengan Dokter Alferd sehingga hanya kemungkinan kecil apabila Clarissa yang melakukan pembunuhan itu." Arman menjelaskan dari balik ponselnya. Danya-lah yang menerima panggilan itu. Sedangkan Nada masih sibuk membaca komentar khalayak dengan Leslie di media sosial. Tetapi, Nada juga mendengarnya karena mereka berada di satu mobil yang sama.

"Apa dia memiliki alibi?" tanya Danya.

"Ya. Dia berada di rumahnya saat pembunuhan terjadi. Itu dibenarkan kesaksian orang-tua dan tetangga," kata Arman.

"Apa tidak ada mantan kekasih yang lain?"

"Itu banyak." Arman terkekeh. "Menurut pengakuan Clarissa sendiri, Dokter Alferd memiliki banyak kekasih di masa-lalu dan dia tukang selingkuh. Walau begitu, Clarissa tidak tahu pasti siapa saja wanita-wanita itu. Yang pasti, Clarissa-lah yang paling mencolok di antara mantan kekasih Dokter Alferd. Hal itu karena mereka pernah memiliki isu ingin menikah. Tetapi, Clarissa mengakhiri hubungan mereka."

"Mengapa begitu?"

"Katanya, Dokter Alferd sebetulnya adalah seorang yang manipulatif dan suka playing victim. Segala kesalahannya selalu dilimpahkan pada Clarissa. Dan Clarissa mengatakan bahwa dia tidak akan sanggup hidup dengan orang yang seperti itu."

Danya manggut-manggut. "Ada lagi persepsi Clarissa pada Dokter Alferd yang kautemukan?"

"Tidak. Hanya itu."

"Akan tetapi, kurasa dia juga tidak akan mengungkapkan secara gamblang masalah pribadinya. Jadi, pasti banyak hal yang dia sembunyikan. Dia mengutamakan masalah kemanusiaan. Dia mungkin berfikir bahwa dia tidak perlu mengungkapkan aib orang yang sudah mati—walau itu untuk kepentingan penyelidikan."

"Jadi, kau yakin akan melakukan pendekatan pribadi?"

"Nada yang akan melakukannya."

Nada yang mendengar itu langsung mengembuskan napas panjang. Dia mematikan ponselnya dan menaruhnya di dalam saku.

The Killer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang