Sang Pembunuh mengirimkan potongan rambut Liliya kepada Tuan Yuzak. Rambut yang dicat pirang kecokelatan itu panjang. Dapat diartikan bahwa Sang Pembunuh saat ini hanya menyisakan sedikit rambut di kepala Liliya.
Tuan Yuzak segera melapor surat itu kepada Tuan Ramon. Kali ini, Tuan Ramon benar-benar marah terhadap Tuan Yuzak. Sudah dia katakan bahwa seharusnya, Tuan Yuzak tidak menyentuh Alice. Bahkan menatapnya. Tetapi, percobaan penculikan membuat semuanya kacau.
"Aku tidak tahu apakah cucumu masih hidup atau tidak sekarang," kata Tuan Ramon dengan putus-asa.
Tuan Yuzak melepaskan kaca-matanya. Dia memijat pelipisnya yang terasa sangat pusing. Dia hancur. Kehilangan segalanya. Anak-anaknya serta cucu-cucunya. Kini, tumpukan harta dan kekuasaannya hanya akan menjadi sampah yang akan diperebutkan anggota kerabat yang lain. Dia sudah tidak memiliki pewaris sama sekali—apabila Liliya tidak kembali dalam keadaan hidup.
"Sekarang, katakan padaku, harus apa diriku ini, Ramon?" tanya Tuan Yuzak.
Tuan Ramon juga tidak dapat memikirkannya. Tetapi, dia merasa bahwa Tuan Yuzak harus mengakui bahwa putranya pernah memerkosa seorang perempuan. Tetapi, mengakui pada siapa? Dirinya—sebagai kepala kepolisian—sudah tahu akan masalah itu. Sementara hukum tidak bisa dijalankan karena Dokter Alferd sudah mati. Apakah dia harus mengakuinya di hadapan publik serta media? Itu memalukan. Tuan Yuzak tidak akan melakukannya. Apakah dia harus bersujud kepada Alice ini dan meminta maaf?
"Kurasa, kau harus bersujud di hadapan Alice." Tuan Ramon mengungkapkan pendapatnya. "Kurasa—"
"Tidak." Tuan Yuzak menolak tanpa mendengar penjelasan dari Tuan Ramon. Dia tidak akan menjatuhkan harga dirinya di hadapan orang lain.
"Lalu apa yang akan kaulakukan? Akui saja, jika kau ingin Liliya hidup. Kau membunuh ayahnya—karena Rudy tahu bahwa kau bermain suap dengan pejabat pemerintah dan dia muak dengan itu, kau membunuh Mark—karena dia tahu bahwa putramu melecehkan Alice. Kau melindungi putramu dari hukum. Nyonya Vivian memerintahkan Alferd untuk menggugurkan janinnya. Julian selalu tahu kejadian itu, tetapi dia selalu diam. Semuanya salah. Dan bahkan—kuakui—aku sendiri juga salah karena aku berada di pihakmu."
"Jika begitu, apa kau berpikir bahwa kau tidak akan dihukum?"
Tuan Ramon dengan percaya diri menggeleng. "Tetap saja aku tidak terlibat secara langsung. Untuk apa dia melakukannya padaku?"
Tuan Yuzak manggut-manggut.
"Intinya, kita tidak tahu siapa Sang Pembunuh ini. Dia bisa saja berada di sekitarmu, Tuan Mitchell. Dan dia juga berada di sekitar Alice. Orang-orang yang berada di sekitarmu pula di sekitar Alice. Dia memiliki kedekatan pribadi dengan Alice. Hal ini dapat dibuktikan dengan surat-surat yang dia kirimkan. Dia seolah tahu segalanya. Dia tahu dengan detail apa yang terjadi dan percakapan apa yang terlontar. Bisa diartikan bahwa Alice sendiri-lah yang menceritakan kejadian ini padanya."
"Bagaimana jika percakapan dan beberapa hal di cerbung ini diubah?"
"Kurasa. Tetapi, tetap saja dia akan mengemasnya mendekati realita. Apa pun itu, tidak akan melunturkan detail yang dia sampaikan."
"Jadi, kau berfikir bahwa Alice menceritakan apa yang terjadi padanya kepada Sang Pembunuh?"
"Itu sudah pasti."
"Jika begitu, dia tahu pembunuhnya siapa."
"Ya. Tetapi, dia tidak akan mengatakannya."
Tuan Yuzak mengeluh. "Kenapa harus begitu?"
"Karena dia manusia. Kita tidak memperlakukannya dengan baik, dia tidak memperlakukan kita dengan baik."
Sore itu, Tuan Yuzak sudah merasa buntu. Penyelidikan tidak membuahkan hasil. Anak-anak yang mengirim surat itu masih terlalu polos untuk dimintai keterangan oleh pihak berwajib. Mereka tidak merekam dengan baik bagaimana ciri fisik pelaku dan bagaimana cara bicaranya atau mungkin seumuran siapa. Mereka tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Hingga pada akhirnya, pihak kepolisian menyuruh para orang-tua di lingkungan dekat mansion Mitchell untuk memberi-tahu anak-anak mereka, apabila ada orang yang menyuruh mereka mengirim sesuatu ke mansion, mereka harus segera melapor. Tetapi untuk saat ini, usaha itu tidak ada gunanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Killer [END]
Mystery / Thriller[SANG PEMBUNUH] 18+ PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ❗ *** Blurb : Dokter Alferd merupakan dokter yang tampan dan berkarisma. Tetapi, itu semua pudar ketika dia ditemukan tewas secara mengenaskan di huniannya. Dirnada "Nada" Atlicia Hayes merupakan putri d...