Warning: tidak ada kaitannya dengan idol manapun di dunia nyata! Tidak membenci idol manap un dan merusak nama mereka! Semua hanya karangan fiktif, imajinasi!
Mengandung gender Futa, dimana di akui di dunia sebagai salah satu bagian gender walaupun masih beberapa yang menganggap kecacatan karena ada 30% di dunia.
Seorang anak sedang duduk di mejanya saat akan mengerjakan soal ujiannya. Anak itu terdengar gelisah hingga ia mendengar suara teriakan dan langkah kaki cepat.
"Berhenti disana!!"
Lima orang pria berlari mengejar dua orang yang berlari cepat itu. Keduanya berusaha memanjat pagar dan pergi menghindari lima pria yang mengejar mereka.
"Shin Ryujin!! Ahn Yujin!! Bajingan!!" teriak lima pria itu terus mengejar hingga jalan itu menuju keluar sekolah di gang sempit dan...
"Shibal!! Gang buntu!" umpat Ryujin menatap Yujin.
"Gak ada pilihan nyet, kita harus bonyok atau bonyok" ucap Yujin kuda kuda.
"Hah? sama aja dong"
"Ya iya, ga di gebukin aja muka lo udah bonyok!" ucap Yujin langsung berlari menyerang lima pria itu.
Ryujin mengerutkan keningnya lalu bergerak menyusul Yujin memukuli orang orang itu.
Namun tentunya mereka kalah jumlah. Yujin dan Ryujin akhirnya tersungkur di bawah hingga...
Bughh!
Bughh!
Pukulan di layangkan membuat dua orang terjatuh tersungkur. Pria pria itu terus menyerang pendatang ini yang dengan mudah menghindar dan memukul mereka.
Hingga salah satunya mengambil pipa dan memukul punggung orang itu, namun bukannya tersungkur menggeliat kesakitan, orang itu langsung bangun dan menyerang.
Memberikan pukulan dimana Ryujin dan Yujin juga ikut bangun membantu.
.
.
."Lagi lagi saya tidak habis fikir! Berkali kali saya panggil tuan Kim untuk kemari, tapi selalu tidak bisa! Apa tuan dan nyonya tau kelakuan anaknya?!" tegas sang kepala sekolah.
"Maafkan tuan muda. Tuan muda masih muda, namanya saja tuan muda hehe. Tuan dan nyonya juga tidak dapat kemari, beliau ada pekerjaan mendadak" ucap seorang pria yang di ketahui adalah sekertaris ayah dari orang itu.
"Saya tidak punya pilihan lain selain mengeluarkan Kim Minjeong dari sekolah ini!" Ucap kepala sekolah.
Winter hanya diam memutar bola matanya malas, lagi lagi narasi seperti itu. Namun ia tidak akan di keluarkan karena...
"Ah baikla--ehh gak begitu tuan! Justru saya disini ingin meminta maaf. Tuan Kim meminta maaf, dan..." pria itu lalu membuka koper dan membalik menunjukan uang tunai pada koper itu.
"50juta won. Anggap saja donasi untuk sekolah ini, untuk membangun tembok baru agar murid murid tidak dapat membolos" ucap sekertaris ayah Winter.
Sang kepala sekolah tersenyum dan menarik koper itu kala Winter langsung berdiri dan pergi meninggalkan ruangan.
Winter keluar dan berjalan tanpa peduli dengan pasang mata yang menatapnya. Ia berjalan hingga ia bertemu dengan dua temannya.
"Win, lo gapapa? muka lo bonyok, sini obatin!" ucap Yujin menarik Winter namun di tepis pelan oleh Winter.
"Nanti aja dirumah, gue capek, mau pulang!" jawab Winter lalu berjalan pergi menuju parkiran.Yujin dan Ryujin tatap punggung Winter yang menjauh.