Cruel

2.2K 279 29
                                    

Warning: tidak ada kaitannya dengan idol manapun di dunia nyata! Tidak membenci idol manapun dan merusak nama mereka! Semua hanya karangan fiktif, imajinasi!: tidak ada kaitannya dengan idol manapun di dunia nyata! Tidak membenci idol manap un dan merusak nama mereka! Semua hanya karangan fiktif, imajinasi!

Mengandung gender Futa, dimana di akui di dunia sebagai salah satu bagian gender walaupun masih beberapa yang menganggap kecacatan karena ada 30% di dunia.





Pintu rumah sakit terbuka, Winter langsung berlari cepat membantu mendorong ranjang Karina.

Seulgi juga terlihat berlari cepat membantu mendorong bersama Boa yang menangis menatap putrinya.

Winter yang juga berdarah di hidung dan mulut, bahkan semua yang melihat pun kebingungan karena terlihat wajah Winter terluka sangat parah, bahkan tubuhnya membungkuk saat mendorong.

Tapi Winter sudah tidak peduli dengan keadaannya, selama ia masih sadar ia terus mendorong cepat brankar itu masuk ke UGD.

"Tolong! Tolong calon istri saya! Tolong bayi saya!" ucap Winter pada dokter yang akan masuk ke UGD.

"Suster tolong bawa dan obati!" ucap dokter menunjuk pada Winter.

"CALON ISTRI SAYA DULU!!! JANGAN PEDULIKAN SAYA!!" teriak Winter frustasi.




"Tenang, bro tenang!" ucap Seulgi menahan Winter yang putus asa.



"Tenang, calon istri dan bayi anda akan kami tangani! Sebaiknya anda juga mendapatkan perawatan agar anda bisa kembali menemani calon istri anda!" ucap dokter lalu masuk kedalam UGD.




"Sekarang ikut susternya, Minjeong! Obatin dulu, biar eomma yang jagain disini!" ucap Boa pada Winter.



Winter menangis lalu menghapus kasar air matanya hingga darah tercetak di seluruh wajahnya.



"Silahkan tuan, ikuti saya!" ucap suster perlahan. Winter berjalan terpogoh masih menangis mengikuti suster untuk di tangani.


Winter mendapatkan 2 jahitan di pipinya dan dua di dahinya. Winter juga di pakaikan selang oksigen dan saat tiba tiba seseorang masuk...




Cklek!




Winter langsung beranjak berdiri namun ditahan.


"Tante...tante... maafin saya! Maafin saya! ini salah saya, semua salah saya! Tante maafin saya!" ucap Winter langsung berlutut di bawah memeluk kaki Boa.


"Minjeong? nama kamu Minjeong kan? bangun Minjeong. Kamu harus kuat, Jimin butuh kamu. Jimin butuh kamu, eomma sudah maafkan kamu!" ucap Boa namun Winter masih menangis keras di kakinya.



.
.
.





Karina terbangun, ia menatap sekitar dan menyadari ia berada di rumah sakit. Ia melihat sekitar dan mendapati Irene berada di sana menatapnya.


Karina langsung panik dan menyentuh perutnya menangis menatap Irene.




"Bayi! Bayiku!! bayikuuuuu!! my baby!!! Kak!" panik Karina menangis kencang.




Irene langsung bergerak memeluk adiknya menenangkan Karina yang tantrum.



"Tidak Jimin, bayimu tidak apa apa! Dia kuat, Jimin-ah, tenanglah!" ucap Irene memeluk adiknya.



Karina perlahan tenang dan menangis di pelukan Irene erat.


"Appa hampir membunuh anakku, kak! Appa hampir membunuh anak dan ayah dari bayiku!" adu Karina pada kakaknya.


School 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang