Warning: tidak ada kaitannya dengan idol manapun di dunia nyata! Tidak membenci idol manapun dan merusak nama mereka! Semua hanya karangan fiktif, imajinasi!: tidak ada kaitannya dengan idol manapun di dunia nyata! Tidak membenci idol manap un dan merusak nama mereka! Semua hanya karangan fiktif, imajinasi!
Mengandung gender Futa, dimana di akui di dunia sebagai salah satu bagian gender walaupun masih beberapa yang menganggap kecacatan karena ada 30% di dunia.
Beberapa hari kemudian, di sebuah gang kecil di Seoul...
Pada malam becek gelap, hujan turun cukup deras. Namun tidak membuat seorang pria berhenti berlari karena kejaran 6 orang lainnya.
Pria itu terus berlari menghindari sambil melempari barang barang yang ada di dekatnya saat 6 orang itu berjalan menghampiri pria itu.
Namun naasnya, langkah pria itu terhenti karena gang buntu yang di lapisi tembok tinggi menghentikan langkahnya.
Pria itu langsung berusaha memanjat namun dengan segera seseorang menarik pakaian pria itu membuat pria itu terjatuh terkapar di tanah meringis.
Seseorang menarik kerah pria itu dan langsung menatap pria itu yang sudah ketakutan setengah mati.
"Tau salah lo apa kan?"
"Maaf...maaf...ampunin gue! Gue salah! Maaf!" ucap pria itu memohon.
"Jadi lo lebih takut sama preman ya? Lo tau siapa yang udah lo celakai itu? Lo tau siapa mantan pacar lo itu?! Hah?!" bentak orang itu mencengkram kasar kerah pria itu membuat pria itu sedikit tercekik sambil menggelengkan kepala.
Pria itu juga terbatuk dan menepuk tangan orang itu meminta agar kerahnya di lepas.
"Dia itu calon menantu The Marriott Kim!! Dan disini, lo gak cuma berhadapan sama mereka, tapi juga berhadapan sama The Hyatt!! Lo berhadapan sama gue, Lee Jeno!!"ucap orang itu melempar kasar pria itu ketanah dan menginjak dada pria itu keras membuat darah keluar dari mulut pria itu.
"Lo buat kesalahan besar!" ucap orang itu hingga ia melepaskan injakannya.
"Hyunjin, Changbin, Bangchan! Lo bisakan lanjutinnya? kita harus kerumah sakit, lo apain aja bebas, selama dia gak mati gue gak peduli, terus bawa ke rumah sakit! Siksa aja sepuas kalian!" ucap orang itu berbalik.
"Santai aja, Ryu! Gampang, nama kita bersih kok!" ucap Hyunjin bergerak mengayun ayunkan tongkat baseball-nya yang di penuhi tancapan paku.
Ryujin berjalan menghampiri dua orang dan merangkul bahu mereka.
"Kita balik, Jin! Ji! Biar mereka aja!" Ucap Ryujin merangkul keduanya pergi saat mereka mendengar suara teriakan kesakitan dari Lee Jeno.
°°°
Tiga hari kemudian, pagi harinya Karina duduk di ranjangnya sambil memakan buah yang di kupaskan oleh Isa.
"Permisi!" panggil J tiba tiba masuk kedalam membuat Isa dan Karina menoleh.
"Iya?"
"Minjeong... Minjeong sudah sadar!" ucap J pada mereka.
Karina yang mendengar itu tersentak, ia berkaca kaca lalu segera mengambil kantong infusnya untuk ia bawa.