Only Thing I've Ever Ask For

2.4K 303 61
                                    

Warning: tidak ada kaitannya dengan idol manapun di dunia nyata! Tidak membenci idol manap un dan merusak nama mereka! Semua hanya karangan fiktif, imajinasi!

Mengandung gender Futa, dimana di akui di dunia sebagai salah satu bagian gender walaupun masih beberapa yang menganggap kecacatan karena ada 30% di dunia.







"Selamat hari guru, baby"

Kokomong itu menari pelan sedangkan dino hijau terus beberapa kali menatap kokomong itu. Si kokomong berhenti menari saat kedua orang itu berpelukan.

Dino hijau itu berjalan pelan kearah sang kokomong dan menepuk pelan pundak kokomong itu.

Sang kokomong langsung berhenti dan berbalik pelan berjalan lemas pergi dari tempat itu sedangkan Jeno langsung meminta berfoto dengan dino hijau yang masih bertahan.

Kokomong itu berjalan kearah gedung utama, ke  lorong menuju kearah kelasnya. Tempat itu kosong, sepi dan sunyi karena yang lain masih berada di ballroom.

Kokomong itu duduk di depan kelas, ia lepaskan kepala sosisnya sambil bengong menatap kedepan menitikan air matanya.

Kokomong itu menangis terisak menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya menahan rasa sakit di dadanya.

Ia menangis terisak sambil menekan kepalanya sakit hingga...

"Win? is that you? are you okay?"

Sebuah suara membuat Winter mendongak dan menatap seorang wanita dan temannya berada di hadapannya.

"Sa, gue duluan ya? udah di tungguin Yoon" ucap Seeun yang angguki wanita satunya.

"Win, lo kenapa? hei, bicara sama gue.." ucap wanita itu.

"Chae..." ucap Winter masih terisak dan semakin kencang membuat orang itu, Isa.

Isa membawa kepala Winter ke perutnya dan mengusap belakang kepala Winter yang akhirnya menyerah dan menangis memeluk Isa.

"Jangan di pendam, nangis aja gak apa apa kalau itu buat lo reda. Tapi setelah ini, gue mau lihat lo kuat lagi, inget janji lo jadi temen gue kan? jadi lo harus berbagi sama gue, senang maupun sedih lo" ucap Isa.


Winter masih menyandarkan keningnya di perut Isa sambil bergetar hebat tidak dapat menahan tangis dan isakannya.

"Gue salah apa, Chae? gue cuma mau kasih sayang, cuma kasih sayang dan gue bakal kasih semuanya..." isak Winter bergetar.


"Gue salah apaaa!!" teriak Winter menggigit bibir bawahnya terisak.

Winter sesenggukan saat Isa menangkup wajah Winter dan menghapus air mata Winter.

"Gak salah, lo gak salah sama sekali. Lo gak salah. Abis acara lo langsung pulang ya? istirahat..." ucap Isa mengusap pelan kepala Winter.




°°°

Acara terakhir, para siswa bersiap dengan membawa bunga masing masing untuk di berikan pada guru favorit mereka.

Karina juga sudah masuk saat Jeno sudah pergi untuk pekerjaannya. Pria itu berada di Seoul hari itu dan berkesempatan datang dan malam ini langsung menuju ke Busan untuk pekerjaannya.

Karina duduk di kursi guru menerima banyak bunga. Karina clingak clinguk mencari seseorang yang ia tunggu tunggu untuk memberikan bunga padanya.

Terlihat wajah Karina yang menunggu tiba tiba menurunkan senyumannya saat orang yang ia tunggu datang bersama wanita lain.


School 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang