Second Chance

1.8K 201 51
                                    

Warning: tidak ada kaitannya dengan idol manapun di dunia nyata! Tidak membenci idol manap un dan merusak nama mereka! Semua hanya karangan fiktif, imajinasi!

Mengandung gender Futa, dimana di akui di dunia sebagai salah satu bagian gender walaupun masih beberapa yang menganggap kecacatan karena ada 30% di dunia.








Cklek!




Isa menoleh dan menatap Winter yang basah kuyup masuk membawa belanjaan. Isa yang melihat itu langsung panik mengambil belanjaan Winter yang ia taruh di atas meja makan dan mencari handuk di lemarinya.



"Lo tuh ya! tengil banget di bilangin gak mau?! ujan ujanan gini nanti sakit lo makin parah gimana? gue tuh khawatir lo paham gak sih, Minjoooooong!" omel Isa sambil menghanduki tubuh Winter



Winter yang melihat Isa mengomel malah tersenyum. Lebih cerewet dari ibunya, pikir Winter.



"Lo tuh ya, paham gak sih kalau hujan hujanan tuh bikin sakit? jangan kayak anak kecil deh! nanti gak bisa kuliah, nanti makannya gak enak, nanti lo lemes seharian, lo bisa gak sih jang--"

"Iya bawel, iya" ucap Winter memotong ucapan Isa dan memegang puncak kepala Isa membuat Isa otomatis menghentikan ucapannya.



"Gue minta maaf ya. Hp juga mati tadi lowbat" ucap Winter pada Isa.

"Lo kok gak neduh dulu tadi? jas hujannya gak di bawa?" tanya Isa.


"Bawa kok, malas pakai aja"


"Kebiasaan lo tuh!" ucap Isa lalu membentangkan handuk di bahu Winter.


"Masuk kamar, mandi deh biar gak sakit. Abis gitu makan, gue angetin sup dulu, terus minum obat, terus tid--"


"Terus lu temenin gue, gue kedinginan" ucap Winter memotong ucapan Isa.



Isa menghela nafasnya dan mengangguk.



"Iya, cepetan sana mandi ganti baju! Gue mau buat laporan dulu" ucap Isa yang di angguki oleh Winter yang langsung ngacir ke kamar untuk mandi.





°°°


Selesai mandi, Winter menatap Isa yang duduk di lantai sambil menatap iPad-nya dengan punggung bersandar di sofa.


Winter kebelakang menjemur handuk lalu menatap Isa. Celana pendek dan kaos kebesaran miliknya yang bahkan untuk Winter sendiri itu kebesaran, pagi tadi Ningning mengirimkan bajunya ke apartemen Isa.

Entah mengapa adiknya malah mengirim banyak, sepertinya Ningning menyetujui Winter bersama Isa.




Isa duduk dengan rambut di cepol sambil makan apel potong merevisi laporannya di iPad. Winter berjalan kearah Isa dan duduk di sofa.


Winter menatap Isa yang fokus hingga sesuatu terlintas di otaknya.



"Ahett mari kita lihat!!" ucap Winter mengambil iPad Isa membuat Isa menoleh kebelakang dan memukul pada Winter.


"Siniin gak?! Lo mau ngapain?" ucap Isa kesal.


"Iya iya, sini buat lagi aku pegangin iPadnya" ucap Winter menarik Isa duduk diantara pahanya dan membungkuk merengkuh Isa dari belakang sambil memegangi iPad Isa.


Isa mendecih pelan namun tidak protes dan lanjut mengetik dengan pulpen pad-nya.



"Lo emang gak ada pr apa?" tanya Isa.

School 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang