Warning: tidak ada kaitannya dengan idol manapun di dunia nyata! Tidak membenci idol manap un dan merusak nama mereka! Semua hanya karangan fiktif, imajinasi!
Mengandung gender Futa, dimana di akui di dunia sebagai salah satu bagian gender walaupun masih beberapa yang menganggap kecacatan karena ada 30% di dunia.
Winter lajukan kencang motornya. Ia merutuki semua yang terjadi. Semua kejadian semalam, ia sangat marah saat ini.
Alih alih apa yang terjadi, Winter sangat marah pada dua orang. Dirinya dan wanita yang bersamanya semalam..
Winter lajukan motornya kencang membelah kota Seoul menuju ke apartemen wanita itu. Persetan apapun, ia sangat marah saat ini, ia mengkhianati Isa.
Ia merasa seperti sedang di manfaatkan, iya itulah yang ada di pikiran Winter saat ini saat ia parkiran motornya di basement apartment Karina.
Ia parkirkan asal dan langsung ia letakan helmnya berlari cepat kearah apartemen Karina dan langsung menekan bel cepat kasar.
"Miss Karin!!! Yoo Jimiiiinnn!!!" teriak Winter bahkan tidak sabaran dan mengetuk pintu kasar. Bahkan ia tidak mengetuk, melainkan menggedor pintu itu dengan tangannya hingga tidak lama pintu terbuka.
Winter tatap tajam wanita di hadapannya. Karina tidak terlihat baik baik saja, matanya bengkak dan juga sisa air mata masih mengalir.
Namun semua itu tidak melunturkan amarahnya pada Karina. Wanita itu memanfaatkannya, pikir Winter.
"Minjeong..."
"Ini?! Ini yang Miss lakukan ke saya setelah saya menolong Miss?!! Ini?!!" bentak Winter.
Karina berusaha menggapai Winter menenangkan orang itu namun saat tangan Karina akan menyentuhnya, Winter menepis tangan itu.
"Ini cara Miss merebut saya demi kesempatan kedua?!!! Cara murahan ini?!!" bentak Winter habis kesabaran.
"Minjeong-ah, dengarkan saya dulu... kita bicara dengan kepala dingin, jang--"
"Jangan apa?!! Saya mengkhianati tunangan saya!! Apa Miss tau?! Kalau sampai Miss hamil, saya harus meninggalkan dia, saya harus kehilangan orang yang bersama di saat saat terburuk saya!! Itu kan yang Miss mau?!! Itu kan?!" bentak Winter.
Karina menggelengkan kepalanya menangis berusaha kembali menyentuh Winter menenangkan namun Winter memundurkan dirinya kasar masih dengan wajah marahnya.
"Kenapa Miss gak pernah berubah?!! Selalu jadi orang jahat!! Selalu melakukan segala cara untuk mendapatkan apapun yang Miss mau, kenapa?!! Kenapa Miss selalu memikirkan diri sendiri, kenapa Miss gak pernah pikirkan orang lain??!!! Hah??!!" bentak Winter marah melepaskan jaketnya.
"KENAPA?!! KENAPA SAYA HARUS KENAL DENGAN ORANG SEJAHAT KAMUUU?!!" bentak Winter membanting jaketnya di depan wajah Karina membuat Karina tersentak menutup mulutnya.
Winter terengah-engah dengan emosinya menatap Karina emosi. Karina hanya diam menutup mulutnya dan memejamkan matanya membiarkan air mata jatuh.
"Apa yang harus saya lakukan agar Miss sadar kalau Miss sudah menghancurkan segalanya?! Gimana cara saya sadar, kalau keberadaan Miss itu bencana!! Saya tidak pernah berharap bertemu dengan Miss, saya berharap kita gak pernah ketemu!! Say--"