Warning: tidak ada kaitannya dengan idol manapun di dunia nyata! Tidak membenci idol manap un dan merusak nama mereka! Semua hanya karangan fiktif, imajinasi!
Mengandung gender Futa, dimana di akui di dunia sebagai salah satu bagian gender walaupun masih beberapa yang menganggap kecacatan karena ada 30% di dunia.
Ningning duduk di meja ruang tamu sambil rebahan bermain ponselnya, sedangkan ruang tamu keluarga Kim sudah di kuasai oleh Ryujin dan Yujin yang hari ini bermain karena latihan libur.
Suara langkah kaki menuruni tangga terdengar membuat ketiga orang di ruang tamu menoleh menatap Winter yang sudah rapi.
"Mau kemana lo?" tanya Ryujin sambil mengambil isi toples yang di pukul oleh Ningning.
"Punya gue! Tuh toples item bagi bagi sama Yujin!" kesal Ningning.
"Gue juga mau, yang itu bumbunya sedikit!" balas Ryujin membuat Winter geleng geleng kepala.
"Ning, lo gak ada keluar kan? Mami nanti lembur soalnya" ucap Winter.
"Enggak, ni dua bedebah mau nginep. Kakak mau kemana?" tanya Ningning.
"Mau keluar hehe, doain ya" ucap Winter terkekeh.
"Keluar ngapain sampai harus di doain? Mau pesugihan ya lu? Dosa woy, haram!" ucap Ryujin sewot.
"Haram tuh kalau pakai babi Ryu, nanti kan bisa di ganti sama kambing biar halal. Kambingnya dimandiin sama Sunsilk hijab. Hati hati ya bro, ntar hasilnya bagi dua, Ryujin gausah di kasih" ucap Yujin pada Winter.
"Sembarang moncong lo! Lo mau pdkt ya kak? kok gak pernah cerita lo lagi naksir orang?" tanya Ningning penuh selidik.
"Hehe nanti deh kalau udah jadi, takutnya lampu merah Ning, yaudah gue pamit dulu yak! Awas aja lu berdua nakalin adek gue!" ucap Winter mengancam.
"Siapp, tuan putri Ningning padingding aman sejahtera sentosa!" ucap Ryujin.
"Semangat pdktnya kakaaaa, balik bawa martabak yak!" teriak Yujin pada Winter yang keluar rumah.
Klek!
"Heh curut dua!" ucap Ningning.
"Iya ndoro..."
"Kakak gue ada deket sama siapa? kok gue gatau?" tanya Ningning penuh selidik.
"Apakah tampang tampang kita ini tampang manusia penuh pengetahuan?" tanya Ryujin pada Ningning.
"Iya tuh, gue aja ranking 32 dari 33 siswa di kelas!" ucap Yujin bangga.
"Iya gausah ngegas lo, Jamet! Udah lanjut main, abis ini gue yang lawan Lubu. Lo cupu pakai Sung Shang Xiang!" ucap Ningning akhirnya turun ikut duduk di karpet bawah untuk main.
°°°
Sampai di alamat yang di tuju, Winter parkir mobilnya. Sampai di sana, Winter langsung keluar sambil mengirimkan pesan pada gurunya itu.
Tidak ada balasan, Winter duduk di kap mobilnya sambil merapikan jaket denimnya lalu memasukan tangannya di saku celana selututnya sambil menatap sepatu putihnya.
"Minjeong? maaf lama ya" ucap sebuah suara membuat Winter menoleh dan mendapati gurunya itu sudah lengkap dengan celana panjang beige dan baju hitam off shoulders.