Hari Sial

66 6 0
                                    

Jeng jeng jeng!! Kita ketemu lagi(≡^∇^≡).

Kira-kira apa ya yg akan terjadi di chapter kali ini(ʘᴗʘ✿).

Mau tau?

Baca sampai habis ya(≡^∇^≡).

🌸Selamat Membaca🌸
.
.
.
.
.
______________________________________

Setelah jam istirahat berbunyi Halilintar pergi ke toilet untuk membersihkan seragamnya yg basah karena tertumpah minuman.

Sedari tadi ia terus mengumpat orang yg dengan ceroboh menumpahkan minuman hingga mengenai seragam sekolahnya.
*
*
*
*
*
Beberapa menit telah berlalu & tissue untuk yg kesekian kalinya Halilintar buang ke tong sampah dengan kasar.

Helaan nafas keluar dari mulutnya dan jemari tangannya dengan lincah membuka sandi ponsel yg ada di atas wastafel sebelum menekan nomor seseorang.

Berdering...

Berdering...

"Halo" sapa seseorang dari sebrang telpon membuat Halilintar dengan cepat membuang tissue di tangannya untuk yg kesekian kalinya. Setelah ia gunakan untuk mengelap kedua tangannya yg basah.

"Halo..." sapa orang itu lagi saat merasa tak ada respon dari si penelepon.

Mendengar itu, lantas Halilintar langsung menyambar ponselnya & mendekatkan ke telinga nya.

Halilintar: halo Resly (sapanya dengan nada yg lembut)

Sangat berbeda dengan Halilintar yg tadi, yg sangat dingin & cuek. Ia benar-benar berubah 180°.

"Tumben jam segini nelpon, ada apa?" tanya seseorang yg di hubungi Halilintar yg bernama Resly itu dengan bingung.

Halilintar: aku mau curhat-

"WOY SIAPA SIH DI DALEM? BURUAN  NAPA!! GW UDAH GAK TAHAN KEBELET INI!!"

Belum sempat Halilintar menyelesaikan kalimat nya. Ia di kejutkan oleh teriakan cempreng dari luar yg menyebabkan ponselnya jatuh ke lantai.

Lantas ia dengan cepat mengambil ponselnya & menggeram kesal saat melihat ponselnya mati & otomatis sambungan telponnya dengan gadis bernama Resly itu terputus.

"BURUAN!! GW KEBELET!!"

Orang ini!! Halilintar rasanya ingin membunuh orang yg sudah menganggu dirinya saat ini.

Author: lha? Tapi yg salah kan kau juga gledek! Ngapain telponan di toilet?
Halilintar: diamlah!! (Kesal+bad mood)

Halilintar keluar dengan ekspresi datar & kesal. Dan bisa ia lihat seorang pemuda bermata orange tengah berdiri di depan pintu.

Halilintar: lo ngapain sih teriak-teriak? Karena teriakan lo yg cempreng itu handphone gw sampe jatoh! Sekarang gak bisa hidup, lo mau ganti rugi!? (Tanya Halilintar dengan kesal & dilingkupi emosi)

"Lha bukan salah gw. Salah situ sendiri ngapain telponan di toilet? Gw udah kebelet, lo lama di dalam. Ya bukan salah gw kalo teriak minta lo cepetan" ucap pemuda itu mencoba membela dirinya.

Halilintar terdiam. Benar juga sih apa kata pemuda di depannya. Ngapain dia telponan di toilet?

Tapi gak gitu juga cara dia minta orang untuk cepat. Halilintar gak terima ponsel nya rusak & ia jadi tak bisa curhat dengan Resly.

𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘛𝘦𝘳𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang