"Tidak ada orang bisa berhasil tanpa merasakan yg namanya kegagalan" ~Stenly Taufannie Cantika~
🌸Selamat Membaca🌸
.
.
.
.
.
______________________________________Jam sudah menunjukkan pukul 16.00 & ketiga sahabat itu belum juga pulang & malah nongkrong di kantin sekolah yg sudah sepi karna murid-murid udah pada pulang & hanya menyisakan mereka & ibu kantin yg bersiap-siap ingin tutup.
Taufan: jadi lo gagal? (Tanya Taufan memulai percakapan mereka)
Blaze hanya mampu menganggukkan kepalanya sambil memakan gorengan di piringnya.
Taufan: udah lo gak usah sedih gitu, kan ada rencana kedua (ucap Taufan sembari tersenyum, mengingatkan rencana keduanya di gazebo sekolah tadi bila rencana pertamanya gagal)
Mendengar itu membuat Blaze & Thron ikut tersenyum.
Thron: benar, masih ada rencana kedua (seru Thron sembari tersenyum)
Blaze: kalau gagal, lo traktir kita seminggu
Taufan mendengus mendengarnya & mengangguk.
Blaze: eh... Thron, gimana masalah lo sama si mata empat itu? Udah kelar? (Tanya Blaze sembari menatap Thron)
Thron yg mendengar pertanyaan Blaze, hanya bisa terdiam.
Taufan: eh iya, lo masih ngarepin tuh cowok? (Tanya Taufan menambahkan pertanyaan Blaze)
Thron mendengarnya hanya bisa mengangguk membuat keduanya mendengus.
Taufan: astaga Thron... Lo ngapain dah masih ngarepin tuh si kacamata. Mending lo cari yg lain... Lagian banyak cowok yg suka sama lo, bahkan lebih baik dari Solar. Daripada lo di sakiti terus
Thron menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Taufan barusan.
Thron: enggak! Solar itu baik, cuma... Cuma dia lagi gak mau di ganggu aja (ucap Thron yg mencoba membela Solar)
Blaze mendengus sebal mendengarnya.
Blaze: lo masih bilang dia baik atas apa yg udah dia lakuin ke lo. Thron... Dia emang gak nyakitin fisik lo, tapi batin lo. Lo masih ngarepin dia, sementara dia udah ngomong kek gitu ke lo (ucap Blaze yg tak sengaja meninggikan suaranya karna terpancing emosi)
Mengingat cerita Thron bahwa Solar ada berbicara kasar padanya. Bahkan memaki sahabat ijo nya ini. Tentu saja dirinya tak terima sahabatnya di perlakukan seperti itu.
Taufan: gw setuju sama Blaze. Mending lo cari yg baru aja Thron... Ngapain masih ngarepin orang yg bahkan udah jahat kek gitu ke lo
Thron menunduk sedih mendengarnya. Matanya berkaca-kaca, yg bisa ia lakukan hanya meremas erat ujung rok nya.
Thron: j-jadi Fannie sama Blaze udah gak dukung Thron lagi? Kalian gak mau bantu Thron lagi? Gitu? (Tanyanya dengan serak, karna sudah ingin menangis)
Mendengar itu, lantas keduanya menghela nafas & mendekatkan diri mereka lebih dekat pada Thron.
Taufan: Thron, bukan gitu... Kita gak maksud gak dukung lo (ucap Taufan merasa bersalah seraya mengenggam sebelah tangan Thron yg masih meremas ujung rok nya)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘛𝘦𝘳𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬
Romance𝘙𝘰𝘮𝘢𝘯𝘴𝘢, 𝘍𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥𝘴𝘩𝘪𝘱, 𝘍𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺 & 𝘚𝘤𝘩𝘰𝘰𝘭 𝘋𝘪𝘭𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘤𝘰𝘱𝘺 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘦! 𝘊𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘶𝘳𝘯𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪... 𝘉𝘶𝘢𝘵 𝘺𝘨 𝘮𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘴...