Akhirnya mereka balikkan jugaꉂ(ˊᗜˋ*)♡.
Kangen banget sama keuwuan Blaze & Ice(づ ̄ ³ ̄)づ.
Oke, kita langsung masuk aja ke cerita...
🌸Selamat Membaca🌸
.
.
.
.
.
______________________________________Setelah kepergian Thron tadi. Taufan mengejarnya. Dan, saat ini keduanya sedang duduk di gazebo sekolah.
Ya, itu tempat favorit mereka. Jadi gak heran kalo Taufan bisa tau dimana sahabatnya tersebut berada.
Taufan: jadi karna itu lo pergi tadi? (Tanya Taufan yg kini duduk di sebelah Thron)
Thron mengangguk pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Taufan.
Thron: Oni cuma gak mau kalo di dekat Solar nanti Oni cuma akan jadi pengganggu dia, Oni gak mau buat Solar kesal karna Oni menganggu nya. Dan juga, Oni gak mau lama-lama deket Solar kalo Solar nya aja gak nyaman. Kasian hati Oni nanti... Jadi Oni pergi aja daripada naruh harapan lebih sama dia (ucap Thron dengan wajah murung & menunduk menatap rerumputan & kedua kaki yg ia goyangkan, hingga terlihat sekali kesan imutnya)
Taufan: sabar ya Thron. Lo harus kuat, ingat lo gak sendiri. Masih ada gw, Blaze. Bahkan masih ada kakak lo. Orang tua lo, dan teman-teman yg lain. Gw yakin, lo pasti bisa move on dari Solar. Semuanya butuh proses (ucap Taufan dengan lembut sembari tersenyum & mengusap pundak Thron)
Thron yg mendengarnya pun tersenyum & mengangguk, sebelum akhirnya ia memeluk Taufan & di balas oleh sang empu.
Thron: makasih Fannie... Oni sayang Fannie
Taufan: Fannie juga sayang Oni (ucap Taufan sambil mengusap surai rambut Thron yg panjang itu)
.
.
.
.
.Skip! Sore harinya...
"Eh Ice tumben mau jalan? Biasanya jam segini pasti molor di kamar" ucap ibu Ice yg bernama Levia.
Halilintar: mau kencan makanya semangat (jawab Halilintar dari sofa ruang tengah yg sedang asik nonton berita bersama ayah dari Ice)
"Kencan? Sama siapa? Blaze?" tanya ayah dari Ice yg bernama Shadow dengan dingin.
Halilintar: siapa lagi?
Levia: wahh, jadi udah balikkan nih? (Goda ibu Ice sambil tersenyum jahil)
Ice merona mendengarnya.
Ice: u-udah ah yg jelas Ice pamit dulu, orangnya udah nunggu di depan (ucap Ice sembari menyalami tangan ibunya)
Levia: ya udah, hati-hati ya... Jangan ngebut-ngebut oke?
Ice mengangguk & berjalan menuju pintu keluar.
Ice: ayah, Ice pamit dulu... (Ucap Ice dengan dingin)
Shadow: jangan pulang larut... (Balas nya tak kalah dingin)
Ice hanya mengangguk & pergi keluar rumah, menghampiri Blaze yg duduk di motor menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘛𝘦𝘳𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬
Romance𝘙𝘰𝘮𝘢𝘯𝘴𝘢, 𝘍𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥𝘴𝘩𝘪𝘱, 𝘍𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺 & 𝘚𝘤𝘩𝘰𝘰𝘭 𝘋𝘪𝘭𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘤𝘰𝘱𝘺 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘦! 𝘊𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘶𝘳𝘯𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪... 𝘉𝘶𝘢𝘵 𝘺𝘨 𝘮𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘴...