"Thron baru tau kalau ayah bisa sejahat itu pada kami"
~Derniya Thronie Lesdia~🌸Selamat Membaca🌸
.
.
.
.
._____________________________________
Tak terasa 1 minggu telah berlalu & saat ini Gempa dengan Thron benar-benar di bawa pergi oleh kedua orang tuanya.
Tentu saja Thron sedih, ia bahkan menangis sepanjang hari, tak menghiraukan kakaknya yg selalu mengetuk pintu kamarnya karena khawatir. Begitu juga saat ayah & ibunya memanggil.
Gempa: udah jangan nangis, maafkan kakak ya... Karna kakak, kamu jadi begini
Thron terisak memeluk Gempa & menggelengkan kepalanya.
Gempa: udah jangan nangis, malu di liatin banyak orang. Ingat kita di bandara sekarang
Thron: Thron gak mau pindah hiks... (rengeknya mendongak menatap Gempa)
Gempa tersenyum & mengangguk.
Gempa: kakak juga
Thron kembali menangis.
Wuyuin: Oni, sudah sayang jangan nangis terus
Thron: ayah jahat! Hiks... Thron gak mau pindah, ibu hiks...
Wuyuin menghela nafas melihatnya hingga matanya menatap beberapa orang berlari ke arah mereka.
Wuyuin: teman-teman kalian datang
Mendengar itu, Thron langsung berbalik & berlari mengejar Taufan & Blaze sebelum memeluknya dengan erat & di balas tak kalah erat oleh keduanya.
Taufan: hati-hati di jalan ya... Ini gw ada buat puding cokelat kesukaan lo (ucapnya dengan lesu menyodorkan sekotak puding cokelat)
Thron terisak mengambilnya.
Taufan: jangan nangis, lo... Gw gak bisa liat orang sedihh, senyumm (rengek Taufan gelisah seraya menarik-narik ujung baju Thron)
Thron terisak pelan & menghapus air matanya.
Thron: Thron gak mau pindah
Mereka terdiam menatap lesu Thron yg menangis.
Blaze: lo udah nangis selama seminggu, lihat muka lo berantakan. Mata lo juga bengkak (ucap Blaze seraya mengusap lembut kepala Thron)
Thron kembali menangis & memeluk kedua sahabatnya dengan erat membuat keduanya kembali memeluk sahabat mereka itu.
Teman-teman yg lain juga merasa sedih, begitu juga Gempa.
Darvin: selama lo disana jangan lupain kita ya (ucap Darvin menepuk pundak Gempa)
Vio: gw ada resep baru, ini kue buat lo... Bagi juga buat om sama tante
Gempa: thanks, gw gak akan lupain lo berdua
Mereka berpelukan singkat sebelum mata Gempa menatap teman-temannya yg lain.
Ice: hati-hati
Gempa mengangguk & tersenyum.
Gopal: jangan lupa telpon-telpon kita bagi kabar hiks (ucapnya sambil terisak)
Fang: cengeng lo, kayak Gempa mau pindah planet aja (cibir Fang)
Gopal: apaan sih? Gw tuh sedih tau saingan masak gw malah mau pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘛𝘦𝘳𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬
Romance𝘙𝘰𝘮𝘢𝘯𝘴𝘢, 𝘍𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥𝘴𝘩𝘪𝘱, 𝘍𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺 & 𝘚𝘤𝘩𝘰𝘰𝘭 𝘋𝘪𝘭𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘤𝘰𝘱𝘺 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘦! 𝘊𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘶𝘳𝘯𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪... 𝘉𝘶𝘢𝘵 𝘺𝘨 𝘮𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘴...