Hujan Yang Pedih

21 4 0
                                    

"Seharusnya aku sadar kalo kita dari awal emang gak bisa bersatu"
~Reina Resly Arlena~

🌸Selamat Membaca🌸
.
.
.
.
.
_

____________________________________

Seperti yg mereka janjikan tadi...
Kini Halilintar & Resly sedang berjalan-jalan di taman pusat kota dengan menggunakan sepeda yg mereka sewa.

Dengan Halilintar yg membawa & Resly yg di bonceng, duduk pada tempat duduk belakang Halilintar.
Tidak lupa dengan ice cream cokelat yg ia pegang sembari terus memakannya dengan lahap.

Resly: Hali, kamu yakin gak mau coba? Enak loh (ucap nya memecah suasana yg sempat hening di antara mereka)

Halilintar tersenyum tipis mendengar pertanyaan dari kekasihnya barusan.

Halilintar: enggak, kamu makan aja... Aku gak suka yg manis-manis, kecuali kamu (gumamnya di akhir kalimat)

Resly: apa? Tadi kamu ada ngomong apa? (Tanya Resly dengan bingung)

Halilintar: enggak, aku gak ngomong apa-apa kok. Oh iya, kita ke jembatan sana yuk, pemandangannya bagus loh (ucap Halilintar gelagapan mengganti topik pembicaraan sambil menunjuk sebuah jembatan yg berada tak jauh dari air mancur di taman pusat ini)

Resly yg melihat arah tunjuk Halilintar pun langsung tersenyum senang.

Resly: iya! Ayo Hali kita kesana... Liat dari sini aja pemandangannya sudah bagus banget (girang Resly membuat Halilintar ikut tersenyum & menganggukkan kepalanya)

Kakinya terus mengayuh sepeda menuju jembatan yg mereka tuju.
*
*
*
*
*
Kini keduanya sedang berdiri di jembatan sembari menikmati indahnya pemandangan taman di sore hari.

Dengan pohon-pohon & bunga-bunga yg tumbuh subur menambahkan kesan indah bagi mereka. Juga di bawah jembatan terdapat sebuah sungai kecil yg mengalir dengan deras.

Suara air mengalir yg bertabrakan dengan batu yg ada di air membuat suasana hati mereka menjadi lebih tenang & nyaman.

Resly: Hali! Lihat disini banyak kupu-kupu (serunya girang sambil menunjuk banyak nya kupu-kupu yg sedang menghisap sari bunga)

Halilintar yg mendengar seruan girang kekasihnya hanya bisa tersenyum sembari ikut melihat banyak nya kupu-kupu.

Sesederhana ini saja kekasihnya sudah bahagia sekali.

Lihat saja wajahnya yg dari tadi terus menampilkan senyum lebar.

Bagaimana ia bisa setega itu mengutarakan maksud tujuannya mengajak gadis ini jalan-jalan sebagai kencan terakhir mereka.

Mengingat itu semua membuat hati kecilnya kembali tersayat-sayat karna ia harus merelakan cinta pertamanya.

.
.
.
.
.

Halilintar tersentak saat merasakan pundaknya di tepuk dari sebelah kirinya.

Lamunannya buyar. Kini ia memalingkan wajahnya untuk menatap kekasihnya yg barusan menepuk pundaknya.

Resly: kamu kenapa? Lagi ada masalah? (Tanyanya khawatir)

Halilintar hanya bisa tersenyum tipis & menggelengkan kepalanya.

Resly: serius, kamu tuh dari siang tadi ngajak jalan sudah aneh tau. Kamu ada masalah? Cerita sama aku (serunya lagi)

Ah, inilah yg Halilintar suka dari sifat kekasihnya. Walaupun terlihat cuek & tidak perduli, aslinya kekasihnya ini sangat peka & perhatian.

𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘛𝘦𝘳𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang