Asing

45 8 1
                                    

🌸Selamat Membaca🌸
.
.
.
.
.
______________________________________

Hari ini peserta yg ikut lomba ke Pulau Rintis telah tiba di SMA Cisnamala & mengikuti pembelajaran seperti biasa.

Saat ini mereka sedang heboh-heboh nya mengerumuni Blaze & Solar yg ternyata mereka menang lomba. Ya walaupun Blaze & tim nya juara 2 karna saat pertandingan Blaze & tim nya sempat kewalahan karna lawan yg sangat brutal.

Thron: wahhh keren! Blaze emang jago main bola, pasti menang (seru Thron)

Blaze: tapi gak juara 1 (lesunya)

Gempa: gak apa, setidaknya lo udah berusaha

Blaze tersenyum & mengangguk.

Gopal: eh, mana Nervia? Dia gak ngucapin selamat kah buat lo? (Tanya Gopal sambil celingak-celinguk mencari sosok gadis cantik di SMA Cisnamala itu)

Mendengar nama itu di sebut membuat Blaze terdiam & menunduk. Yg lain jadi bingung apa yg terjadi dengan Blaze.

Biasa nya dia pasti mencari Nervia, tapi kok ini...

Fang: lo oke Blaze? Ada yg terjadi sama lo & Nervia?

Blaze: gw putus sama Nervia

Mereka membulat kaget mendengar nya.

Taufan & Thron: HAH? PUTUS? (Kaget)

Blaze mengangkat kepalanya & menatap Taufan juga Thron sebelum akhirnya mengangguk, membenarkan pertanyaan kedua sahabatnya barusan.

Yaya: k-kok bisa? Putus kenapa?

Blaze terdiam. Gempa menggelengkan kepalanya pada kekasihnya. Meminta agar kekasihnya jangan bertanya terlalu rinci.

Karna... Suasana hati Blaze saat ini sedang tak baik-baik saja. Dan Yaya hanya menurut.

Gempa: kalo gitu sabar ya Blaze...

Blaze mengangguk. Solar yg daritadi hanya diam menyimak pun menyikut lengan Blaze, mengode nya untuk melihat ke arah kanan.

Blaze yg bingung hanya mengikuti & langsung mematung saat melihat Halilintar datang ke arah nya dengan tatapan yg uhh... Membunuh.

Taufan: eh... Hai Hali (sapa Taufan sembari tersenyum khas)

Halilintar hanya acuh & menatap sebentar Thron yg sudah sembunyi ke belakang Gempa. Tapi setelahnya ia menatap Blaze yg juga menatapnya.

Halilintar: lo milih siapa? (Tanya nya to the point)

Hal itu membuat yg lain mengerutkan kening mereka bingung, sementara Blaze hanya bisa diam.

Halilintar: lo punya mulut kan...

Blaze: gw gak bisa milih... Gw sayang mereka (jujur Blaze)

Halilintar menyeringai kemudian menarik kerah baju Blaze membuatnya tertarik ke arah Halilintar.

Yg lain kaget, tapi tetap diam tak ingin ikut campur.

𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘛𝘦𝘳𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang