𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘛𝘦𝘳𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬

Awal Cinta Blaze & Ice

Menceritakan awal kisah cinta Blaze & Ice yg baru memasuki kelas X di SMA Cisnamala.

Ah, gak usah banyak spill deh...

Buat yg penasaran, langsung baca aja ceritanya.

🌸Selamat Membaca🌸
.
.
.
.
.
______________________________________

Pada pagi hari saat bell istirahat pertama berbunyi terlihat banyak murid-murid yg berhamburan keluar kelas.

Pada jam istirahat pertama itu, murid-murid lebih banyak menghabiskan waktu dengan berolahraga daripada ke kantin.

Hanya sebagian saja murid-murid yg akan ke kantin, selebihnya ya di lapangan.

Salah satunya adalah Ice...

Seorang gadis cantik dari kelas X MIPA 1 yg terkenal sangat pemalas, dingin & cuek di sekolah itu kini juga keluar dari kelasnya tanpa menghilangkan wajah mengantuknya & juga wajah datar itu.

Tapi, ia bukan ke kantin & bukan juga berolahraga seperti murid-murid lainnya.

Ia hanya duduk bersandar di bawah pohon dekat lapangan sepak bola & mulai memejamkan matanya untuk masuk ke alam mimpi di temani dengan angin sepoi-sepoi yg menerbangkan beberapa helai rambutnya membuatnya terlihat sangat cantik bagaikan seorang putri.

Dan ya, dia itu mendapat julukan putri salju karna memiliki paras yg cantik bagaikan bidadari & sangat dingin bagaikan badai salju.

Dan ia merupakan putri di sekolah SMA Cisnamala itu.

Oke, kembali ke topik//
*
*
*
*
*
Ice pov

Saat sibuk dengan alam mimpi, tiba-tiba gw kaget saat dengar suara teriakan seseorang & di ikuti dengan mendaratnya bola mengenai jidat gw.

Hal itu membuat gw mengaduh sakit & segera membuka mata. Gw tatap tajam murid-murid di lapangan sepak bola itu yg sudah bergidik ngeri melihat tatapan dingin & menusuk milik gw.

Ice: siapa yg nendang nih bola? (Tanya gw dingin tanpa menghilangkan wajah datar yg memang selalu ada di wajah gw)

Murid-murid laki-laki yg bermain itu hanya bisa terdiam & menunjuk seorang pemuda bermanik jingga.

"Lo pada kenapa sih?" tanya pemuda itu kepada teman-teman nya tanpa tau kalau gw udah natap dia dingin banget.

Ice: oh, jadi lo yg nendang nih bola? (Tanya gw sambil megang bola yg mereka pake buat main barusan)

Lantas pemuda itu noleh ke arah gw dengan tatapan malas, namun setelah itu ia membelalakkan matanya.