Setiap orang pasti pernah memiliki perubahan atas diri mereka masing-masing.
Entah itu karna suatu masalah atau karna bahagia.
Tapi kalau ia berubah karna suatu masalah yg kita lakukan tanpa sadar...
Apa yg harus kita lakukan?
Membujuknya?
Meminta maaf?
Tapi kalau itu saja belum cukup untuk mengembalikan sifatnya ke sedia kala, apa yg harus di lakukan?
Bersabar...
Ah, itu tak ada gunanya tanpa usaha.
Bila berusaha & bersabar menunggu, mungkin... Akan bisa mengembalikan sifat seseorang itu kembali ke sedia kala.
***
Chapter kali ini menceritakan tentang kisah cinta Blaze yg harus membujuk sang kekasih yg dari kemarin terus mengacuhkan nya seolah mereka tak pernah kenal seperti awal bertemu.
Tak usah berlama-lama, langsung masuk ke cerita!
🌸Selamat Membaca🌸
.
.
.
.
.
______________________________________Terlihat Blaze yg duduk seorang diri di gazebo sekolah.
Helaan nafas keluar dari mulutnya. Rasanya ia ingin menyerah saja...
Dari awal datang ke sekolah tadi sampai bel istirahat kedua berbunyi ia terus membujuk & meminta maaf pada kekasihnya. Tapi, Ice selalu mengacuhkannya seolah menganggap dirinya tak ada.
Andai ia peka akan apa yg kekasihnya inginkan, mungkin ia tak perlu capek-capek membujuk kutub selatan itu.
Ia menyesal...
Ia baru tau kalau kekasihnya itu mempunyai sifat cemburuan.
*
*
*
*
*
Memang, penyesalan selalu berada di akhir. Dan Blaze merasakan hal itu saat ini."Hhh..."
Helaan nafas kembali keluar dari mulut pemuda bermata jingga itu.
Sibuk dengan pemikiran nya, ia di kejutkan oleh tepukan di kedua pundaknya.
"AYAMKUHILANGSATU!!" latah Blaze tiba-tiba yg membuat pelaku tertawa puas melihatnya.
Melihat pelaku tersebut tertawa, tentu membuat Blaze menatap kesal orang itu.
Blaze: lo berdua bisa gak sih jangan ngagetin!? (Tanya Blaze kesal + emosi)
Keduanya terkekeh & mengambil posisi duduk di sebelah kiri Blaze dengan yg satunya merangkul pundak Blaze seolah sudah lama akrab.
Author: emang udah lama akrab sih☆(ノ◕ヮ◕)ノ*
"Kenapa sih lo? Dari pagi tadi kusut ae tuh muka. Di cuekin tuh beruang kutub lagi?" tanya salah satu gadis itu yg ternyata mereka berdua tadi adalah Taufan & Thron(≡^∇^≡).
Blaze yg mendengar ucapan sahabatnya hanya bisa cemberut & mengangguk membenarkan ucapan sahabat anginnya.
Thron: Blaze udah bujuk Nervia belom? (Tanya Thron yg duduk paling ujung pun menyembulkan wajahnya dari sebelah pundak Taufan untuk menatap Blaze)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘛𝘦𝘳𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬
Romance𝘙𝘰𝘮𝘢𝘯𝘴𝘢, 𝘍𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥𝘴𝘩𝘪𝘱, 𝘍𝘢𝘮𝘪𝘭𝘺 & 𝘚𝘤𝘩𝘰𝘰𝘭 𝘋𝘪𝘭𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘤𝘰𝘱𝘺 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘦! 𝘊𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘮𝘶𝘳𝘯𝘪 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪... 𝘉𝘶𝘢𝘵 𝘺𝘨 𝘮𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘪𝘴...