Rencana Kedua

44 6 0
                                    

Apakah rencana kedua mereka akan berjalan dengan lancar agar Blaze mendapatkan maaf dari Ice?

Atau tidak?

Di chapter kali ini, kalian akan mendapat jawaban dari rencana kedua Taufan.

Dan gak usah berlama-lama, kita langsung masuk ke ceritanya.

🌸Selamat Membaca🌸
.
.
.
.
.
______________________________________

Pagi ini terlihat Ice sedang duduk seorang diri di halte bus.

Ya! Ia sedang menunggu bus untuk berangkat ke sekolah.

Kenapa gak bareng Halilintar?

Katanya malas deket-deket sama tiang listrik. Ntah itu karna Hali yg ketinggian atau dia yg emang pendek( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀).

Jadi dia berangkat sendiri, di tambah alasan kedua yaitu Halilintar gak mau nungguin dia yg lambat. Jadi dia di tinggal☆(ノ◕ヮ◕)ノ*.
*
*
*
*
*
Saat sedang menunggu seorang diri... Tiba-tiba sebuah motor mewah berwarna oren berhenti di depannya.

"Hai Icy" sapa orang itu sambil tersenyum lebar & turun dari motornya untuk menghampiri Ice yg duduk seorang diri.

Ice yg mendengar sapaan itu hanya bergumam tidak jelas & menatap malas orang tersebut.

"Kok disini? Yuk berangkat bareng pangeran tampan mu ini" ucap pemuda itu dengan pedenya yg membuat Ice mendengus sebal.

Ice: lo ngapain sih kesini segala? (Tanya Ice dengan dingin)

"Aku kan pengen jemput putri untuk berangkat sekolah bareng" ucap pemuda itu lagi sambil tersenyum & merapikan rambut nya menggunakan jemari tangan.

Ice yg melihat itu sempat tersipu, ia terpesona melihat ketampanan Blaze yg saat ini berdiri di depannya. Tapi pemikiran itu segera ia tepis & berusaha memasang wajah datar & dinginnya seperti biasa.

Ice: gw kan udah bilang, gw gak mau ketemu sama lo Blaze!

Blaze menghela nafas mendengar itu, kemudian duduk di sebelah Ice.

Blaze: ayolah Icy, aku minta maaf

Ice: lo budek apa gimana? Gw udah bilang, gw gak mau maafin lo. Dan jangan panggil gw Icy kalau lo cuma mainin perasaan gw! Nama gw Ice! Nervia Ice Shadow. Paham lo?! (Ucap Ice dengan nada yg kesal & dingin)

Blaze menghela nafas & menatap Ice dengan tatapan memelas.

Blaze: Icy-

Ice: Ice! No Icy (sanggahnya cepat)

Blaze kembali menghela nafas & mengusap gusar wajahnya. Ia berusaha mengontrol emosinya. Sementara Ice hanya cuek saja sambil tetap menatap kedepan, siapa tau bus nya datang kan.

Blaze: Ice, aku minta maaf... Aku beneran gak ada maksud mainin perasaan kamu, maafin aku ya. Aku gak akan ngulangin kesalahan aku lagi, aku bakalan luangin waktu lebih banyak sama kamu. Maafin aku ya? (Melas Blaze)

Ice sebenarnya gak tega marahin Blaze kek gitu. Tapi... dia gak boleh terlalu lemah di depan Blaze. Dia harus tegas & harus bisa membuat Blaze agar tak kekanak-kanakan banget kek gini.

Blaze: Ice, maafin aku ya? (Ucap Blaze dengan lembut & sabar)

Bukannya menjawab, Ice malah berdiri & berjalan menuju bus nya yg sudah tiba.

Ice: kalo lo gak mau telat ke sekolah, berangkat sekarang. Gw duluan (pergi tanpa memperdulikan Blaze yg kembali menggeram frustasi)

Blaze: gagal lagi, gagal lagi!! (Gerutunya sembari beranjak dari duduknya menuju motornya yg terparkir setelah melihat kepergian Ice yg menuju sekolah menggunakan bus umum)

"AGGRRRR!!" teriak Blaze frustasi & langsung duduk dengan kasar di atas jok motornya & mulai memakai helm nya.

Blaze: gw tagih janji lu Fan... Rencana lu gagal total semua (dengus Blaze kesal sebelum menghidupkan motornya & melaju dengan kelajuan rata-rata menuju sekolah)

.
.
.
.
.

Ice pov

Sebenarnya gw gak tega bersikap cuek kek gitu ke Blaze. Tapi gw juga kesel sama dia...

Kenapa dia lebih deket sama Fannie & Oni daripada gw?

Gw tau, gw itu pacar & mereka sahabat dia dari kecil. Tapi apa salah kalau gw cemburu ngelihat dia lebih deket sama sahabatnya daripada gw? Mana sahabatnya cewek lagi.

Gw juga pengen bisa sedekat itu sama dia, bukan cuma status doang.

Tapi anehnya kenapa gw bisa jatuh cinta sama bad boy kek dia?

Seharusnya gw tau kalau dia itu sukanya ngegeng, nakal, bahkan suka bolos & berantem di sekolah.

Tapi anehnya gw masih aja suka sama dia.

Pengen gw cari yg lain, tapi udah kelanjur jatuh cinta banget sama dia.

Kalau ngelihat dia deket sama cewek lain, rasanya pengen gw panah pake panah gw yg ada di rumah!

Bilang aja gw cemburuan! Karna fakta nya gw juga baru tau kalau gw punya sifat cemburuan!!

Gw jatuh cinta sama dia bukan karna dia ganteng atau karna dia orang kaya. Tapi gw jatuh cinta sama dia itu karna caranya yg ngedeketin gw unik banget.

Semua itu berawal dari suatu hari, saat gw baru memasuki kelas X di SMA Cisnamala.

Saat itu gw lagi enak-enakan tidur di bawah pohon deket lapangan sepak bola.

Ice pov end







______________________________________

Maaf kalau ceritanya kurang menarik...

Author sudah berusaha sebaik mungkin, makasih yang sudah baca.

Buat yg mau tau kelanjutannya, tunggu di chapter selanjutnya.

Author pamit dulu ˙˚ʚ(´◡')ɞ˚˙







Tanggal 20, Desember 2023

𝘊𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘛𝘦𝘳𝘩𝘢𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘑𝘢𝘳𝘢𝘬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang